Banjir Merendam Sejumlah Titik di Kota Penyangga
A
A
A
TANGERANG - Banjir tidak sekadar melumpuhkan Ibu Kota. Sejumlah titik di kota penyangga Ibu Kota pun tidak luput dari terjangan banjir.
Di Kota Tangerang, ratusan rumah di Perumahan Total Persada, Kelurahan Gembor, Kecamatan Periuk, terendam banjir sejak pagi kemarin dengan ketinggian air antara 50 cm-1 meter. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang Irman Pujahendra mengatakan, banjir di Total Persada disebabkan luapan Kali Sabi. ”Ada sekitar 400 keluarga yang terkena banjir di RW 7 dan 8. Ketinggian mencapai 1 meter dekat tanggul,” sebutnya kemarin.
Sekretaris BPBD Kota Tangerang Rahmat Hendra mengatakan, sejumlah korban banjir mengungsi ke SDN Total Persada dan Masjid Al-Muhajirin. BPBD telah menerjunkan perso-nel dan dua perahu karet untuk membantu evakuasi warga. Rusmiati, warga Perumahan Total Persada, mengatakan, air mulai datang sekitar pukul 10.00 WIB. Dia bersama keluarga langsung mengamankan barang-barang ke lantai dua rumah, kemudian mengungsi ke SDN Total Persada.
Menurutnya, banjir di perumahannya hampir setiap tahun datang. Tahun lalu kawasan ini terendam hingga empat kali. ”Tahun ini baru yang pertama kali. Sudah langganan banjir di sini karena air Kali Sabi meluap kalau hujan terus menerus. Harusnya pemerintah cepat mengatasi banjir ini,” tuturnya. Kepala Sekolah SDN 1 Total Persada Elih menuturkan, dari 20 ruangan, sebanyak 10 ruangan kelas digunakan posko pengungsian. Ruangan boleh dipakai warga sampai banjir surut.
”Murid-murid kita pulangkan pada pukul 10.00 WIB karena sejumlah kelas pasti dipakai untuk mengungsi. Setiap tahun ruangan kelas ini dipakai mengungsi,” sebutnya. Sementara itu, hujan deras yang mengguyur Bekasi sejak dini hari kemarin sedikitnya memunculkan 16 titik banjir yang merendam permukiman warga. Pemkot Bekasi mengeluarkan kebijakan darurat banjir.
Beberapa satuan kerja perangkat daerah (SKPD) diturunkan untuk memberikan bantuan kepada warga yang terkena banjir, mulai posko, pengobatan, dan evakuasi. Berdasarkan data BPBD Kota Bekasi, 16 titik banjir itu tersebar di Kecamatan Bekasi Utara, Jatiasih, Bekasi Timur, Bekasi Selatan, Bekasi Barat, Rawalumbu, dan Medan Satria. Ketinggian air rata-rata mulai dari 30-150 sentimeter.
”Dari 16 titik banjir yangkamidata, palingtinggi berada di Kecamatan Jatiasih dengan ketinggian air mencapai 1,5 meter,” kata Kepala BPBD Kota Bekasi Heri Ismiardi. Ketinggian air hingga 1,5 meter tersebut terdapat di Perumahan Dosen IKIP. Sedangkan banjir di titik lain relatif rendah dengan ketinggian air 30-70 cm. Di Bekasi Utara, banjir merendam Perumahan Persada Sentosadenganketinggianair30- 40 cm, di Perumahan Asri 2 (30 cm), RT 03/20 Kelurahan Harapan Jaya (30 cm), dan 03/08 Kelurahan Harapan Baru (25 cm).
Sementara di Kelurahan Pejuang, Medan Satria, sejumlah permukiman terendam banjir setinggi 20-70 cm. Di Bekasi Timur banjir paling parah terdapat di Perumnas 3 dengan ketinggian mencapai selutut orang dewasa, begitu juga di Perumahan Narogong, Kecamatan Rawalumbu. Di Kecamatan Bekasi Barat seperti di Bintara dan Kranji ketinggian mencapai 30 cm, sedangkan di Bekasi Selatan ketinggian mencapai 30 cm.
”Banjir di beberapa titik memang relatif sama karena curah hujan yang terus menerus turun,” ungkapnya. Hujan menyebabkan aktivitas warga Bekasi tidak berjalan sesuai mestinya. Beberapa sekolah meliburkan siswanya akibat banjir yang menerjang bangunan sekolah. Sedangkan di Kota Depok, banjir merendam Perumahan Bukit Cengkeh II, Cimanggis dan Perumahan Taman Duta, Sukmajaya, Depok dengan ketinggian air mencapai 40 cm.
Dua wilayah ini memang selalu menjadi langganan banjir. Warga perumahan Taman Duta, Gita, 30, mengaku sudah pasrah dengan keadaan di wilayahnya. Tiap kali hujan datang rumahnya selalu kebanjiran. Meski mengaku terbiasa, dia juga kerap merasa bosan dengan banjir yang terus melanda. ”Saya juga capek kalau begini terus. Setiap kali hujan terus dan deras ya memang banjir. Ya pasrah saja karena percuma ngadu ke pemerintah,” keluhnya.
Satu Orang Tewas
Banjir juga menyebabkan satu warga di Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, tewas kena setrum. Korban tewas ini seorang ibu rumah tangga bernama Haryani, 31. Korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Sayang Bunda, namun nyawanya tidak bisa diselamatkan. Peristiwa pada pukul 13.00 WIB itu terjadi Kaveling Taman Cendrawasih Blok C 11 Nomor 18 RT 004/045, Kelurahan Bahagia, Kecamatan Babelan. Saat kejadian, hujan yang lebat dan banjir terjadi di wilayah tersebut.
”Korban tewas akibat tersengat aliran listrik yang mengalir ke dalam genangan air banjir di rumahnya,” ujar Kanit Reskrim Polsek Babelan Iptu Wito.
Denny irawan/ Abdullah m surjaya/ R ratna purnama
Di Kota Tangerang, ratusan rumah di Perumahan Total Persada, Kelurahan Gembor, Kecamatan Periuk, terendam banjir sejak pagi kemarin dengan ketinggian air antara 50 cm-1 meter. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang Irman Pujahendra mengatakan, banjir di Total Persada disebabkan luapan Kali Sabi. ”Ada sekitar 400 keluarga yang terkena banjir di RW 7 dan 8. Ketinggian mencapai 1 meter dekat tanggul,” sebutnya kemarin.
Sekretaris BPBD Kota Tangerang Rahmat Hendra mengatakan, sejumlah korban banjir mengungsi ke SDN Total Persada dan Masjid Al-Muhajirin. BPBD telah menerjunkan perso-nel dan dua perahu karet untuk membantu evakuasi warga. Rusmiati, warga Perumahan Total Persada, mengatakan, air mulai datang sekitar pukul 10.00 WIB. Dia bersama keluarga langsung mengamankan barang-barang ke lantai dua rumah, kemudian mengungsi ke SDN Total Persada.
Menurutnya, banjir di perumahannya hampir setiap tahun datang. Tahun lalu kawasan ini terendam hingga empat kali. ”Tahun ini baru yang pertama kali. Sudah langganan banjir di sini karena air Kali Sabi meluap kalau hujan terus menerus. Harusnya pemerintah cepat mengatasi banjir ini,” tuturnya. Kepala Sekolah SDN 1 Total Persada Elih menuturkan, dari 20 ruangan, sebanyak 10 ruangan kelas digunakan posko pengungsian. Ruangan boleh dipakai warga sampai banjir surut.
”Murid-murid kita pulangkan pada pukul 10.00 WIB karena sejumlah kelas pasti dipakai untuk mengungsi. Setiap tahun ruangan kelas ini dipakai mengungsi,” sebutnya. Sementara itu, hujan deras yang mengguyur Bekasi sejak dini hari kemarin sedikitnya memunculkan 16 titik banjir yang merendam permukiman warga. Pemkot Bekasi mengeluarkan kebijakan darurat banjir.
Beberapa satuan kerja perangkat daerah (SKPD) diturunkan untuk memberikan bantuan kepada warga yang terkena banjir, mulai posko, pengobatan, dan evakuasi. Berdasarkan data BPBD Kota Bekasi, 16 titik banjir itu tersebar di Kecamatan Bekasi Utara, Jatiasih, Bekasi Timur, Bekasi Selatan, Bekasi Barat, Rawalumbu, dan Medan Satria. Ketinggian air rata-rata mulai dari 30-150 sentimeter.
”Dari 16 titik banjir yangkamidata, palingtinggi berada di Kecamatan Jatiasih dengan ketinggian air mencapai 1,5 meter,” kata Kepala BPBD Kota Bekasi Heri Ismiardi. Ketinggian air hingga 1,5 meter tersebut terdapat di Perumahan Dosen IKIP. Sedangkan banjir di titik lain relatif rendah dengan ketinggian air 30-70 cm. Di Bekasi Utara, banjir merendam Perumahan Persada Sentosadenganketinggianair30- 40 cm, di Perumahan Asri 2 (30 cm), RT 03/20 Kelurahan Harapan Jaya (30 cm), dan 03/08 Kelurahan Harapan Baru (25 cm).
Sementara di Kelurahan Pejuang, Medan Satria, sejumlah permukiman terendam banjir setinggi 20-70 cm. Di Bekasi Timur banjir paling parah terdapat di Perumnas 3 dengan ketinggian mencapai selutut orang dewasa, begitu juga di Perumahan Narogong, Kecamatan Rawalumbu. Di Kecamatan Bekasi Barat seperti di Bintara dan Kranji ketinggian mencapai 30 cm, sedangkan di Bekasi Selatan ketinggian mencapai 30 cm.
”Banjir di beberapa titik memang relatif sama karena curah hujan yang terus menerus turun,” ungkapnya. Hujan menyebabkan aktivitas warga Bekasi tidak berjalan sesuai mestinya. Beberapa sekolah meliburkan siswanya akibat banjir yang menerjang bangunan sekolah. Sedangkan di Kota Depok, banjir merendam Perumahan Bukit Cengkeh II, Cimanggis dan Perumahan Taman Duta, Sukmajaya, Depok dengan ketinggian air mencapai 40 cm.
Dua wilayah ini memang selalu menjadi langganan banjir. Warga perumahan Taman Duta, Gita, 30, mengaku sudah pasrah dengan keadaan di wilayahnya. Tiap kali hujan datang rumahnya selalu kebanjiran. Meski mengaku terbiasa, dia juga kerap merasa bosan dengan banjir yang terus melanda. ”Saya juga capek kalau begini terus. Setiap kali hujan terus dan deras ya memang banjir. Ya pasrah saja karena percuma ngadu ke pemerintah,” keluhnya.
Satu Orang Tewas
Banjir juga menyebabkan satu warga di Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, tewas kena setrum. Korban tewas ini seorang ibu rumah tangga bernama Haryani, 31. Korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Sayang Bunda, namun nyawanya tidak bisa diselamatkan. Peristiwa pada pukul 13.00 WIB itu terjadi Kaveling Taman Cendrawasih Blok C 11 Nomor 18 RT 004/045, Kelurahan Bahagia, Kecamatan Babelan. Saat kejadian, hujan yang lebat dan banjir terjadi di wilayah tersebut.
”Korban tewas akibat tersengat aliran listrik yang mengalir ke dalam genangan air banjir di rumahnya,” ujar Kanit Reskrim Polsek Babelan Iptu Wito.
Denny irawan/ Abdullah m surjaya/ R ratna purnama
(ars)