Penembakan di AS, Lima Orang Tewas

Senin, 09 Februari 2015 - 12:19 WIB
Penembakan di AS, Lima Orang Tewas
Penembakan di AS, Lima Orang Tewas
A A A
WASHINGTON - Seorang pria menembak mati empat orang, termasuk mantan istrinya, setelah bersitegang karena urusan keluarga pada Sabtu (7/2) di Atlanta, Georgia, Amerika Serikat (AS). Dalam insiden itu dua anak terluka sebelum si penembak bunuh diri.

“Kasus ini berkaitan dengan urusan keluarga,” kata Glenn Daniel, kepala keamanan wilayah Douglas, Atlanta, kepada AFP. Pelaku penembakan berjenis kelamin laki-laki dan dua anak yang terluka dirawat di rumah sakit lokal. “Saya menemukan lima orang meninggal dunia, termasuk penembaknya,” ungkap Daniel.

Dia menambahkan, penembak terkena peluru yang ditembakkan sendiri. Usia korban penembakan beragam, mulai dari tujuh tahun hingga dewasa. Daniel tidak mengungkapkan usia dan jenis kelamin korban penembakan karena keluarga korban belum diberi informasi mengenai situasi terakhir.

“Belum dapat dijelaskanberapabanyakkorban yang berasal dari keluarga yang sama. Tetapi, beberapa korban adalah kerabat,” tuturnya. Si penembak diduga ingin menembak mantan istri dan anggota keluarga istri, termasuk beberapa anak kecil yang hendak melarikan diri. Mengenai motif sebenarnya, polisi masih menyelidiki dan menginterogasi beberapa saksi.

“Saya telah 20 tahun menjadi polisi di sini. Ini menjadi peristiwa terburuk yang pernah saya lihat,” katanya. Daniel tidak mengetahui kapan pasangan itu bercerai atau terakhir mereka bertemu dan menjalin kontak. Penembakan itu terjadi pada Sabtu (7/2) pukul 15.00 waktu setempat. Tetangga yang mengetahui terjadinya penembakan langsung menghubungi 911. Para tetangga juga berhati-hati mendekati lokasi kejadian sebelum polisi datang.

Mereka juga menyelamatkan beberapa korban tembak dan membawa ke rumah sakit sebelum tim medis tiba di lokasi kejadian. Teresa Carter, 59, salah satu tetangga di lokasi kejadian, menuturkan, dirinya mendengar tembakan dari dalam rumah korban, tetapi tidak melihat apa yang sebenarnya terjadi. Beberapa korban ditembak di dalam dan luar rumah. Carter mengungkapkan, dia sering melihat anak-anak bermain di halaman dan memberi makan anjing peliharaan.

“Saya mendengar tembakan dan saya mendengar seorang gadis berteriak,” tutur Carter. “Setelahnya saya mendengar empat tembakan,” tambahnya. Tetangga lain, Brandon Hallman, mengungkapkan, dia mendengar beberapa tembakan saat sedang memperbaiki mobil di rumahnya yang berjarak beberapa meter dari lokasi kejadian. “Ketika berlari ke lokasi kejadian, semuanya telah berakhir,” ungkap Hallman.

Dia bersama tetangga lainnya menutup luka beberapa korban dengan handuk sebelum paramedis datang. Dalam kasus terpisah, polisi mencari seorang yang menembak tiga orang di mal di kawasan Pittsburgh, Pennsylvania, pada Sabtu. Dua dari tiga korban mengalami luka kritis. “Korban ketiga dalam kondisi stabil,” kata petugas kepolisian Pennsylvania, Kenneth “Doug” Cole, dikutip USA Today .

Korban penembakan itu adalah dua laki-laki dan seorang perempuan. Polisi masih menyelidiki motif penembakan. Tetapi, Cole yakin kalau penembak mengenal satu dari korbannya. “Kita yakin satu dari tiga korban merupakan target utama. Ini bukan tembakan acak,” ujarnya. Polisi lain, Andy Schurman, menambahkan, dua korban penembakan adalah orang yang berada di sekitar target utama.

“Dua korban lainnya adalah orang tak bersalah atau target yang tidak diinginkan si pelaku,” katanya. Schurman menambahkan, korban utama mengalami luka serius. Maraknya penembakan di AS memicu keprihatinan dan seruan untuk mengamendemen konstitusi AS yang membebaskan kepemilikan senjata. Publik berulang kali mempertanyakan efektivitas berbagai langkah pengecekan latar belakang si pembeli senjata dan mengurangi pembeli amunisi senjata.

Dilansir Press TV, berdasarkan analisis dari Laboratorium Kejahatan Universitas Chicago dan Pusat Pengawasan Penyakit, setiap tahun lebih dari 30.000 orang tewas karena penembakan di AS. Setiap hari 87 orang tewas akibat penembakan dan kekerasan senjata api dan 183 orang terluka akibat penembakan.

Sebanyak 4,5 juta senjata api terjual setiap tahunnya di AS. Belanja senjata api perseorangan mencapai USD2 miliar atau Rp25,15 triliun hingga USD3 miliar atau Rp37,72 triliun.

Andika Hendra M
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3557 seconds (0.1#10.140)