Target Wisman 2015 Menjadi 12 Juta
A
A
A
JAKARTA - Komisi X DPR meminta pemerintah meningkatkan target kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) 2015 menjadi 12 juta seiring ditambahnya anggaran pariwisata lebih dari Rp1 triliun.
Target itu lebih tinggi dari target awal yang ditetapkan Kementerian Pariwisata, yaitu 10 juta wisman pada 2015. Ketua Komisi X DPR Teuku Riefky Harsya mengatakan, dalam RAPBN-P 2015 anggaran untuk bidang pariwisata di Kemenpar bertambah Rp1,6 triliun sehingga pagu anggarannya menjadi Rp2,4 triliun.
Terhadap tambahan anggaran itu, komisi X memberikan catatan, salah satunya terkait target wisman 2015. “Target kunjungan wisman dan wisatawan Nusantara harus ditingkatkan dari target (awal) Kemenpar, yaitu 10 juta wisman dan 255 juta wisatawan Nusantara,” ujarnya di sela-sela rapat kerja dengan Kemenpar di gedung DPR Jakarta, akhir pekan lalu.
Merespons permintaan itu, Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengatakan, pemerintah berkomitmen menggenjot kunjungan turis 2015 menjadi 12 juta wisman. Dengan kata lain, rata-rata kunjungan bulanan harus diupayakan sebanyak 1 juta wisman. Menpar optimistis, mengingat pada Desember 2014 kunjungan telah menembus rekor 915.334 wisman.
“Pencapaian ini menjadi indikasi bahwa tahun ini kita akan dapat mewujudkan kunjungan 1 juta wisman per bulan. Diharapkan, angka 1 juta wisman pertama bisa tembus di bulan Juni,” ungkapnya kepada KORAN SINDO . Menurut Arief, bulan Juni merupakan musim liburan sehinggabiasanyakunjunganwisata meningkat. Namun, bulan puasa yang tahun ini juga akan jatuh di bulan Juni diperkirakan memengaruhi kunjungan wisman muslim seperti dari Malaysia.
“Untuk memastikan target 12 juta wisman, kitaakanlihat juga pencapaian wisman di tiga bulan pertama 2015,” tuturnya. Senada, Ketua Badan Promosi Pariwisata Indonesia (BPPI) Wiryanti Sukamdani menilai target 12 juta wisman cukup realistis dan optimistis bisa tercapai.
Walaupun angka kunjungan wisman Januari- Maret kemungkinan tidak tinggi lantaran merupakan masa low season untuk wisata, anggota Komisi X dari PDIP ini yakin peningkatan kunjungan akan terjadi pada Mei. “Saya kira Mei sudah bisa kelihatan, apalagi kalau program paket- paket wisata seperti Beijing- Bali bisa digenjot,” ucapnya.
Terpisah, Ketua Komite Tetap Pengembangan Pariwisata dan Olah Raga Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Johnnie Sugiarto mengusulkan pemerintah menggelar lebih banyak gelaran pariwisata di dalam negeri dan mempromosikannya lebih gencar di pasarpasar potensial. “Potensi lainnya adalah menarik wisman peserta kegiatan rapat, pertemuan dan konvensi atau MICE dari Singapura ke Batam,” ujar Johnnie.
Sementara, selain penambahan anggaran untuk pariwisata, dalam RAPBN-P 2015 juga diusulkan tambahan anggaran untuk ekonomi kreatif sebanyak Rp1,1 triliun sehingga pagu anggarannya menjadi Rp1,5 triliun. Sebagian besar anggaran ini terutama diperuntukkan Badan Ekonomi Kreatif yang baru saja dibentuk oleh presiden, tapi pengalokasiannya untuk tahun ini masih melalui Kemenpar.
Adapun, total pagu anggaran Kemenpar akan mencapai Rp3,9 triliun jika RAPBN-P 2015 disetujui oleh DPR. Menurut Teuku, DPR akan kembali melakukan rapat dengar pendapat dengan pemerintah guna melakukan pendalaman setelah ada sinkronisasi anggaran dari Badan Anggaran DPR. Tren kunjungan wisman akan terus meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah wisatawan dunia yang melanglang buana.
Menurut UNWTO, jumlah wisatawan dunia pada 2014 sebanyak 1,136 miliar, sedangkan yang berkunjung ke Indonesia menurut data BPS sebanyak 9,43 juta wisman.
Inda susanti
Target itu lebih tinggi dari target awal yang ditetapkan Kementerian Pariwisata, yaitu 10 juta wisman pada 2015. Ketua Komisi X DPR Teuku Riefky Harsya mengatakan, dalam RAPBN-P 2015 anggaran untuk bidang pariwisata di Kemenpar bertambah Rp1,6 triliun sehingga pagu anggarannya menjadi Rp2,4 triliun.
Terhadap tambahan anggaran itu, komisi X memberikan catatan, salah satunya terkait target wisman 2015. “Target kunjungan wisman dan wisatawan Nusantara harus ditingkatkan dari target (awal) Kemenpar, yaitu 10 juta wisman dan 255 juta wisatawan Nusantara,” ujarnya di sela-sela rapat kerja dengan Kemenpar di gedung DPR Jakarta, akhir pekan lalu.
Merespons permintaan itu, Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengatakan, pemerintah berkomitmen menggenjot kunjungan turis 2015 menjadi 12 juta wisman. Dengan kata lain, rata-rata kunjungan bulanan harus diupayakan sebanyak 1 juta wisman. Menpar optimistis, mengingat pada Desember 2014 kunjungan telah menembus rekor 915.334 wisman.
“Pencapaian ini menjadi indikasi bahwa tahun ini kita akan dapat mewujudkan kunjungan 1 juta wisman per bulan. Diharapkan, angka 1 juta wisman pertama bisa tembus di bulan Juni,” ungkapnya kepada KORAN SINDO . Menurut Arief, bulan Juni merupakan musim liburan sehinggabiasanyakunjunganwisata meningkat. Namun, bulan puasa yang tahun ini juga akan jatuh di bulan Juni diperkirakan memengaruhi kunjungan wisman muslim seperti dari Malaysia.
“Untuk memastikan target 12 juta wisman, kitaakanlihat juga pencapaian wisman di tiga bulan pertama 2015,” tuturnya. Senada, Ketua Badan Promosi Pariwisata Indonesia (BPPI) Wiryanti Sukamdani menilai target 12 juta wisman cukup realistis dan optimistis bisa tercapai.
Walaupun angka kunjungan wisman Januari- Maret kemungkinan tidak tinggi lantaran merupakan masa low season untuk wisata, anggota Komisi X dari PDIP ini yakin peningkatan kunjungan akan terjadi pada Mei. “Saya kira Mei sudah bisa kelihatan, apalagi kalau program paket- paket wisata seperti Beijing- Bali bisa digenjot,” ucapnya.
Terpisah, Ketua Komite Tetap Pengembangan Pariwisata dan Olah Raga Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Johnnie Sugiarto mengusulkan pemerintah menggelar lebih banyak gelaran pariwisata di dalam negeri dan mempromosikannya lebih gencar di pasarpasar potensial. “Potensi lainnya adalah menarik wisman peserta kegiatan rapat, pertemuan dan konvensi atau MICE dari Singapura ke Batam,” ujar Johnnie.
Sementara, selain penambahan anggaran untuk pariwisata, dalam RAPBN-P 2015 juga diusulkan tambahan anggaran untuk ekonomi kreatif sebanyak Rp1,1 triliun sehingga pagu anggarannya menjadi Rp1,5 triliun. Sebagian besar anggaran ini terutama diperuntukkan Badan Ekonomi Kreatif yang baru saja dibentuk oleh presiden, tapi pengalokasiannya untuk tahun ini masih melalui Kemenpar.
Adapun, total pagu anggaran Kemenpar akan mencapai Rp3,9 triliun jika RAPBN-P 2015 disetujui oleh DPR. Menurut Teuku, DPR akan kembali melakukan rapat dengar pendapat dengan pemerintah guna melakukan pendalaman setelah ada sinkronisasi anggaran dari Badan Anggaran DPR. Tren kunjungan wisman akan terus meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah wisatawan dunia yang melanglang buana.
Menurut UNWTO, jumlah wisatawan dunia pada 2014 sebanyak 1,136 miliar, sedangkan yang berkunjung ke Indonesia menurut data BPS sebanyak 9,43 juta wisman.
Inda susanti
(ftr)