Ratusan Karyawan Keracunan Makanan

Jum'at, 06 Februari 2015 - 10:49 WIB
Ratusan Karyawan Keracunan...
Ratusan Karyawan Keracunan Makanan
A A A
BANTUL - Ratusan karyawan PT Dong Young Tress, Dusun Nganyang, Desa Sitimulyo, Kecamatan Piyungan, Bantul, Yogyakarta, dilarikan ke rumah sakit kemarin. Mereka diduga keracunan makanan pada Rabu (4/2).

Karyawan yang menjadi korban keracunan makanan di perusahaan yang memproduksi rambut palsu (wig) itu memang terus bertambah. Setelah 11 orang dirawat di rumah sakit pada Rabu (4/2) malam, kemarin pagi ratusan karyawan menyusul dilarikan ke rumah sakit dan Puskesmas Piyungan untuk mendapatkan perawatan intensif. Lia Safitri misalnya menuturkan, pagi sebelum berangkat kerja dia sudah mulai merasakan pusing dan mual.

Namun, dia tetap memaksakan diri untuk bekerja. Ternyata, belum lama sampai di pabrik dia sudah tak sadarkan diri sehingga dilarikan ke Puskesmas Piyungan. “Saya merasa pusing dan mual-mual. Tahu-tahu, saya sudah di puskesmas,” ucap Lia kemarin.

Seperti teman-temannya dilarikan ke rumah sakit sehari sebelumnya, dia juga bekerja lembur pada Rabu (4/2). Sebelum bekerja, dia dan karyawan lainnya memakan rangsum makanan berupa nasi opor ayam, telur mata sapi, serta sayur kacang panjang dan nangka. Sejumlah karyawan memang muntahmuntah saat itu sehingga dibawa ke rumah sakit. Sementara Lia, karena belum merasa apaapa, langsung pulang.

Ternyata, dia baru merasakan itu pagi harinya. Karyawan lain, Tri Muryani, menambahkan, dia sempat merasakan makanan itu sedikit. Karena rasanya sudah sangat asam dan tidak enak untuk dimakan, dia pun urung menyantapnya dan terus bekerja. “Karyawan yang makan rangsum itu memang ada yang pingsan dan muntah-muntah. Tapi, ada juga yang tidak apaapa. Ternyata, pagi ini (kemarin) di pabrik tiba-tiba banyak yang pingsan,” tuturnya.

Ratusan karyawan korban keracunan itu kemudian dibawa ke berbagai rumah sakit. Namun, ada juga yang dirawat di lorong karena keterbatasan kapasitas ruangan. RS Rajawali Citra (RC) dan Permata Husada misalnya terpaksa menggunakan lorong dan ruang ICU untuk merawat korban keracunan. Kepala Seksi Survilance Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bantul Widawati mengatakan, ada 153 karyawan yang menjadi korban keracunan.

Mereka dibagi di beberapa rumah sakit dan puskesmas. Di RC ada 50 orang, Permata Husada 60 orang, Islamic Center 9 orang, Puskesmas Piyungan 50 orang, Kartika Husada 4 orang, dan di Puskesmas Dlingo 2 ada 3 orang. “Di RS RC ada 30 orang dirawat inap jadi terpaksa menggunakan sumber daya rumah sakit yang ada seperti di lorong dan ICU. Begitu juga di Permata Husada,” ungkap Widawati kemarin.

Kepala Puskesmas Piyungan I Erni Rohmawati menambahkan, sementara ini tidak ada pasien di Puskesmas Piyungan yang dirujuk ke rumah sakit lainnya. Pihak puskesmas sudah mampu menanganinya meski mereka harus dirawat di selasar atau ruang tunggu pemeriksaan. “Kebetulan juga kejadiannya siang, jadi lebih enak menangani. Kalau sudah dimungkinkan sehat, bisa pulang ke rumah masing-masing,” tuturnya.

Kasus keracunan massal di PT Dong Young Tress itu mendapat sorotan dari berbagai pihak, termasuk DPRD setempat. Komisi D DPRD Bantul bahkan langsung memantau korban keracunan. DPRD sangat menyesalkan kasus itu kembali terjadi di perusahaan sama sehingga mereka ingin melakukan evaluasi menyeluruh, termasuk kepada pengusaha katering yang digunakan perusahaan.

“Pihak Ridho Katering dari Kotagede (perusahaan katering rekanan PT Dong Young Tres) mengakui sebagian santan yang mereka gunakan merupakan sisa santan pada hari sebelumnya,” ungkap Ketua Komisi A DPRD Bantul Enggar Suryo Jatmiko. Selain itu, Dokter Kesehatan (Dokkes) Polda DIY juga menerjunkan timnya guna melakukan pemantauan.

Menurut dr spesialis forensik Polda DIY Kompol Teresia, kasus keracunan ini kemungkinan akan diarahkan ke tindakan pidana karena sudah dua kali terjadi. Namun, pihaknya masih menunggu hasil laboratorium sampel makanan dan muntahan mereka. “Sampel makanan dan muntahan sudah diamankan. Kami menunggu itu,” katanya.

Kepala Bagian Pelayanan dan Kesehatan (Yankes) Dinkes Bantul Bintarto menambahkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan perusahaan terkait keracunan kedua kalinya itu. Pihak perusahaan sebenarnya sudah memperbaiki sistem mereka dengan mengganti katering yang sudah berizin. “Namun, karena sedang apes, kejadian itu ternyata terulang lagi,” tuturnya.

Erfanto linangkung
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6842 seconds (0.1#10.140)