Indonesia-Rusia Pererat Kerja Sama
A
A
A
JAKARTA - Hubungan bilateral Indonesia-Rusia sudah berlangsung puluhan tahun. Indonesia- Rusia pertama kali menjalin hubungan diplomatik pada 1950.
Artinya, hubungan Indonesia- Rusia sudah mencapai 65 tahun. Sebagai kado istimewa, Indonesia-Rusia akan merayakan peringatan ini dengan meningkatkan kerja sama ekonomi, pariwisata, dan militer. Jumlah perdagangan Indonesia- Rusia sampai September tahun lalu mencapai USD2,05 juta. Indonesia banyak mengekspor barang-barang nonmigas, sedangkan Rusia banyak mengekspor minyak dan gas.
Dalam bidang pariwisata, jumlah wisatawan Rusia yang mengunjungi Indonesia dan sebaliknya mencapai 96.543 orang tahun lalu. Ini salah satu angka turis tertinggi yang pernah dicatat kedua negara. Potensi yang bisa digali dari Indonesia dan didagangkan di pasar Rusia masih besar.
Duta Besar (Dubes) Republik Indonesia (RI) untuk Rusia Djauhari Oratmangan mengatakan, prospek perdagangan Indonesia- Rusia juga semakin terbuka lebar. Rusia terkena sanksi dari negara Eropa dan Amerika Serikat terkait tuduhan keterlibatan dalam krisis Ukraina Timur sehingga barang yang mereka butuhkan bertambah.
Barang-barang yang biasanya dikirim ke Eropa dan AS kini telah diganti dan dialihkan. Selain berupaya mengembangkan diri agar lebih mandiri, Rusia juga menambah daftar ekspor barang ke Brasil, Argentina, Thailand, dan Malaysia. Indonesia yang punya hubungan kuat dengan Rusia juga berambisi mengisi kekosongan yang sedang dialami Rusia. Jenis barang yang bisa ditawarkan pun beragam. Djauhari mengatakan, Indonesia bisa mengekspor furnitur, ban, atau ikan.
Selain itu, dengan 12% penganut agama Islam di Rusia, Indonesia bisa menukar konten-konten syiar dakwah Islam yang sering tayang di televisi nasional. “Investasi yang ditanamkan Rusia di Indonesia juga tinggi. Nilai investasi Rusia dalam pembangunan jalur kereta api 180 kilometer di Kalimantan Timur mencapai USD2,5 miliar. Mudah- mudahan dapat dilaksanakan tahun ini,” kata Djauhari di Jakarta, Rabu (4/2).
Rusia juga akan membangun hotel dan penginapan di Bintan untuk wisatawan Rusia yang datang ke Indonesia. Selain itu, Negeri Beruang Merah juga menanamkan modal sebesar USD3miliar dalam alumunia. Jika tercapai, Indonesia akan menguasai pasar alumunia di dunia.
“Kita juga joint venture truk Kamaz, pemenang Rally Paris Dakar 14 tahun berturut- turut. Sudah ada lima di Tanjung Priok. Jadi dibangun di sini untuk pasar Indonesia dan ASEAN,” pungkasnya.
Muh shamil
Artinya, hubungan Indonesia- Rusia sudah mencapai 65 tahun. Sebagai kado istimewa, Indonesia-Rusia akan merayakan peringatan ini dengan meningkatkan kerja sama ekonomi, pariwisata, dan militer. Jumlah perdagangan Indonesia- Rusia sampai September tahun lalu mencapai USD2,05 juta. Indonesia banyak mengekspor barang-barang nonmigas, sedangkan Rusia banyak mengekspor minyak dan gas.
Dalam bidang pariwisata, jumlah wisatawan Rusia yang mengunjungi Indonesia dan sebaliknya mencapai 96.543 orang tahun lalu. Ini salah satu angka turis tertinggi yang pernah dicatat kedua negara. Potensi yang bisa digali dari Indonesia dan didagangkan di pasar Rusia masih besar.
Duta Besar (Dubes) Republik Indonesia (RI) untuk Rusia Djauhari Oratmangan mengatakan, prospek perdagangan Indonesia- Rusia juga semakin terbuka lebar. Rusia terkena sanksi dari negara Eropa dan Amerika Serikat terkait tuduhan keterlibatan dalam krisis Ukraina Timur sehingga barang yang mereka butuhkan bertambah.
Barang-barang yang biasanya dikirim ke Eropa dan AS kini telah diganti dan dialihkan. Selain berupaya mengembangkan diri agar lebih mandiri, Rusia juga menambah daftar ekspor barang ke Brasil, Argentina, Thailand, dan Malaysia. Indonesia yang punya hubungan kuat dengan Rusia juga berambisi mengisi kekosongan yang sedang dialami Rusia. Jenis barang yang bisa ditawarkan pun beragam. Djauhari mengatakan, Indonesia bisa mengekspor furnitur, ban, atau ikan.
Selain itu, dengan 12% penganut agama Islam di Rusia, Indonesia bisa menukar konten-konten syiar dakwah Islam yang sering tayang di televisi nasional. “Investasi yang ditanamkan Rusia di Indonesia juga tinggi. Nilai investasi Rusia dalam pembangunan jalur kereta api 180 kilometer di Kalimantan Timur mencapai USD2,5 miliar. Mudah- mudahan dapat dilaksanakan tahun ini,” kata Djauhari di Jakarta, Rabu (4/2).
Rusia juga akan membangun hotel dan penginapan di Bintan untuk wisatawan Rusia yang datang ke Indonesia. Selain itu, Negeri Beruang Merah juga menanamkan modal sebesar USD3miliar dalam alumunia. Jika tercapai, Indonesia akan menguasai pasar alumunia di dunia.
“Kita juga joint venture truk Kamaz, pemenang Rally Paris Dakar 14 tahun berturut- turut. Sudah ada lima di Tanjung Priok. Jadi dibangun di sini untuk pasar Indonesia dan ASEAN,” pungkasnya.
Muh shamil
(ftr)