Raja Abdullah Deklarasikan Perang

Jum'at, 06 Februari 2015 - 10:49 WIB
Raja Abdullah Deklarasikan Perang
Raja Abdullah Deklarasikan Perang
A A A
AMMAN - Pemerintah Yordania menyatakan perang melawan gerilyawan Negara Islam Irak Suriah (ISIS). Raja Abdullah kemarin dikabarkan ikut langsung dalam serangan udara terhadap basis pertahanan ISIS.

Keikutsertaan Raja Yordania itu dalam pertempuran langsung setelah dia berjanji akan membalas dendam atas eksekusi mati pilot militer Yordania, Moaz Kasasbeh. Shafaqna news dan Iraqinews. com melaporkan, Raja Abdullah secara pribadi akan terlibat serangan udara secara langsung. Belum jelas apakah Raja Abdullah hanya akan duduk di kursi kopilot, ikut menerbangkan pesawat, atau memimpin langsung misi serangan udara itu.

“Pemerintah Yordania membenarkan Raja Yordania Abdullah II berpartisipasi secara pribadi dalam serangan udara terhadap basis pertahanan ISIS pada Kamis (kemarin),” demikian laporan Iraqi News . Beberapa media Yordania juga melaporkan Raja Abdullah II memang akan berperang dengan ISIS. “Perang melawan ISIS tidak akan berakhir dan kita akan berperang melawan mereka di kandang mereka,” ancam Raja Abdullah II.

Beberapa pernyataan di media sosial juga mengungkapkan hal yang sama. Penulis Yordania, Waleed Abu Nada, bercuit pada akun Twitter -nya pada Rabu malam, “Laporan lokal di Yordania menyatakan Raja Abdullah akan menerbangkan sendiri dan memimpin serangan udara melawan ISIS besok (Kamis).” Pakar Timur Tengah Joseph Braude juga berkomentar, “Laporan media menyebutkan Raja Yordania Abdullah, seorang pilot, akan terbang menggempur target ISIS,” tulis Braude pada akun Twitter -nya.

Keikutsertaan Raja Abdullah II juga ditegaskan politikus Partai Republik Amerika Serikat, Duncan Hunter, yang mengutip pernyataan Raja Abdullah tentang balas dendam itu. “Setiap manusia yang saya lihat di sana, saya akan membunuhnya. Kutipan aktor Clint Eastwood dalam film Unforgiven,” kata Hunter, dikutip New York Daily News. “Jika ada anak seorang pelacur yang mencoba menekansaya, sayabukanhanya menembaknya, saya juga akan membunuh istri dan seluruh teman-temannya dan membakar rumahnya,” kutipan kantor Clint Eastwood. Film Unforgiven itumeraih bestpicture Academy Award pada 1992.

Menurut Hunter, Raja Abdullah sangat marah dan siap menghabiskan bahan bakar dan peluru. Raja Abdullah akan melakukan pembalasan yang belum pernah dialami ISIS. “Dia (Raja Abdullah) siap untuk bergabung. Dia bersungguh-sungguh. Itu mengingatkan saya tentang apa yang kita lakukan setelah serangan 11 September,” kata Hunter.

Sebagai bentuk keseriusan terhadap aksi balasan Yordania, Raja Abdullah memperpendek kunjungannya di AS dan langsung terbang ke Amman pada Rabu (4/2) waktu setempat. Saat tiba di bandara, dia disambut kerumunan warga yang mengelu- elukannya dan langsung menggelar pertemuan dengan para pimpinan militer. “Darah Maaz al-Kassasbeh tidak akan sia-sia,” janji Raja Abdullah.

Sebelum naik tahta, Raja Abdullah II berpangkat Mayor Jenderal dengan memegang kendali Pasukan Khusus Yordania. Dia pernah mendapatkan sertifikat sebagai pilot helikopter Cobra. Pada 1980, Abdullah juga pernah bergabung dengan Akademi Militer Kerajaan Inggris Sandhurst dan mendapatkan pangkat Letnan Dua Militer Inggris.

Menurut Jon Alterman, direktur Center for Strategic & International Studies Timur Tengah, Raja Abdullah merupakan pemimpin yang bergaya militeristik. Raja Abdullah juga selalu menganggap dirinya sebagai komandan pasukan khusus. “Dia (Raja Abdullah) tidak akan duduk di belakang kemudi mobil. Dia mampu menerbangkan Black Hawk dan memimpin penyergapan ke basis teroris,” tutur Alterman.

Alterman juga mengungkapkan Yordania mampu melawan ISIS. Amman memiliki lebih dari 100.000 tentara, puluhan ribu pasukan cadangan dan angkatan udara yang memiliki kemampuan istimewa. “Militer Yordania memiliki jumlah yang sedikit tetapi terlatih. Mereka memiliki militer terbaik di dunia,” tuturnya.

Dalam catatan GlobalFirepower. com, Yordania menduduki peringkat ke-67 dalam kekuatan militer di dunia. Sementara itu, serangan udara Yordania terhadap basis pertahanan ISIS semakin intensif sejak Rabu (4/2). Serangan itu menewaskan sedikitnya 55 gerilyawan ISIS, termasuk komandan perang dengan julukan “Pangeran Nineveh”. Gerilyawan ISIS juga tidak menyerah. Mereka berjanji akan melancarkan serangan di Amman, ibu kota Yordania sebagai aksi balas dendam.

“Raja Abdullah telah mendeklarasikan perang melawan ISIS dan bersikap terhadap musuh. Dia juga telah mengirimkan senjata dan berbagai kebencian dengan apa yang kita lakukan,” demikian pernyataan kelompok gerilyawan. ISIS mengancam elemen mereka di penjara Yordania merupakan kekuatan bersenjata.

Andika hendra m
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6118 seconds (0.1#10.140)