Terkaya Sejagat, Harta Bill Gates Tembus Rp1.000 Triliun

Jum'at, 06 Februari 2015 - 10:40 WIB
Terkaya Sejagat, Harta...
Terkaya Sejagat, Harta Bill Gates Tembus Rp1.000 Triliun
A A A
BEIJING - Harta kekayaan pendiri Microsoft Bill Gates melesat tajam. Dalam laporan Hurun Global Rich List 2015 yang dipublikasikan Hurun Research Institute, orang paling tajir di dunia itu mengantongi kekayaan senilai USD85 miliar atau setara Rp1.062 triliun.

“Jumlah ini meningkat USD17 miliar atau 25% dari tahun lalu,” ungkap laporan Hurun yang disampaikan di Beijing, China, Selasa (3/2). Hurun menyebutkan, Bill Gates berhasil mempertahankan dominasinya di puncak orang terkaya dunia berkat imperium bisnis yang terus menggurita. Dia menanamkan investasinya di berbagai perusahaan pada beragam sektor.

”Termasuk di jaringan hotel Four Season yang mayoritas sahamnya dimiliki Pangeran Alwaleed,” kata Chairman Hurun Rupert Hoogewerf. Posisi Gates dikuntit taipan telekomunikasi asal Meksiko, Carlos Slim Helu, dengan kekayaan senilai USD83 miliar atau melonjak 38%. Di tempat berikutnya terdapat tokoh investasi Warren Buffet. Daftar ini juga menyertakan 24 miliarder Indonesia. Bos Grup Djarum, Michael dan Budi Hartono, berada di dua tempat teratas.

Secara keseluruhan, Amerika Serikat dan China kembali mendominasi jumlah miliarder tahun ini. AS menyumbang 537 orang disusul China dengan 430 konglomerat. Hurun menyebutkan tahun ini terdapat 2.089 orang-orang superkaya di seluruh dunia, naik 222 orang dari tahun lalu. Pada 2015 Hurun mencatat sejumlah perubahan signifikan dalam daftar tahunan ini.

Dalam hal total kekayaan, meskipun jumlah orang-orang superkaya itu melonjak, ternyata secara keseluruhan pundi-pundi harta mereka susut 1,5% menjadi USD6,7 triliun. Perubahan lain yang sangat mencolok adalah Rusia yang tahun lalu menjadi lumbung miliarder kini harus merelakan tempatnya disalip India dengan 97 miliarder atau naik 27 orang. Ini merupakan kali pertama India meraih posisi ketiga dalam laporan ini.

Rusia terpuruk di posisi keempat atau hanya menyumbang 93 miliarder. Melorotnya kekayaan konglomerat Negeri Beruang Merah tak lepas dari sanksi Barat yang menyebabkan harga minyak dunia terjun bebas. Situasi itu memicu anjloknya nilai tukar rubel sehingga memukul perekonomian orangorang superkaya Rusia.

Dari 2.089 orang superkaya yang terdata tahun ini, sebanyak 649 miliarder mengalami peningkatan kekayaan. “Sebanyak 230 (dengan kekayaan) tetap, 869 mengalami penurunan kekayaan, dan 95 terdepak dari daftar. Namun ada pula 341 wajah baru,” lanjut laporan tersebut. Hurun menyatakan, wajahwajah baru itu mayoritas berasal dari China, yakni 72 miliarder, diikuti AS dengan 56 orang, kemudian India yang menyumbang 27 orang kaya baru.

Industri di bidang teknologi menjadi kunci peningkatan kekayaan para miliarder tahun ini diikuti investasi di sektor real estat, manufaktur, investasi, dan ritel. “Teknologi telah membuka jalan bagi terciptanya miliarder baru. Seluruh perhatian manusia kini terfokus kepada teknologi sebagai ekonomi baru,” ujar Rupert.

Khusus untuk Indonesia, dalamHurunGlobalRich List2015, bos Djarum Michael Hartono merupakan orang terkaya Indonesia dengan harta USD6,5 miliar atau Rp82 triliun. Dalam daftar itu, dia menempati posisi ke-185. Berikutnya terdapat R Budi Harono yang tak lain saudara Michael.

Dia menguntit dengan kekayaan USD6,2 miliar atau Rp78 triliun. Berikutnya terdapat keluarga Susilo Wonowidjojo (Gudang Garam) dengan peringkat ke-295 dunia dan total kekayaan mencapai USD3,6 miliar atau sekitar Rp45 triliun. Nama-nama lain yang berada dalam daftar itu antara lain bos Sinarmas Eka Tjipta Widjaja, Chairul Tanjung (CT Corps), Murdaya Poo (Central Cipta Murdaya), dan Anthoni Salim (First Pasific). Selain itu terdapat pula CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo dengan total kekayaan USD1,4 miliar atau sekitar Rp17 triliun.

Jack Ma Tak Lagi Terkaya

Kejutan lain dalam laporanitu adalah pendiri Alibaba, Jack Ma, bukanlagi orang terkaya di China. Mantan guru yang banting setir ke dunia perdagangan elektronik (e-commerce) itu menempati posisi ketiga. Singgasana yang pernah diduduki Ma kini direbut raja energi Li HeJun. “Kejatuhan Ma diakibatkan menurunnya harga saham Alibaba sebesar 13% dalam sepekan terakhir,” demikian analisis Hurun.

HeJun merupakan pimpinan perusahaan energi terbesar China, Hanergy Holdings, dengan total kekayaan mencapai USD26 miliar atau sekitar Rp327 triliun. Tahun lalu dia hanya menduduki peringkat ketiga dalam jajaran miliarder Negeri Tirai Bambu itu. Kekayaannya meroket seiring dengan lonjakan harga saham anak usahanya, Hanergy Thin Film Power Group, yang tahun lalu sempat berkibar 255%.

“HeJun menjadi orang ke- 12 China yang menduduki posisi teratas dalam 16 tahun terakhir. Ini berarti perekonomian China sedang dinamis. Secara bersamaan AS juga tetap dinamis dengan Bill Gates yang terus menduduki posisi teratas,” papar Hoogewerf. Tempat kedua dalam daftar orang terkaya China itu adalah Wang Jianlin, bos Dalian Wanda Group.

Rini agustina
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1023 seconds (0.1#10.140)