91 Jenazah AirAsia Dievakuasi, 68 Berhasil Diidentifikasi
A
A
A
JAKARTA - Sebanyak 91 jenazah yang merupakan korban pesawat AirAsia QZ8501 telah berhasil dievakuasi dan 68 di antaranya sudah teridentifikasi.
Tiga jenazah terakhir yang diidentifikasi tim Disaster Victim Identification (DVI) Mabes Polri kemarin adalah Yuni Indah, 24, Syaiful Rachmad, 38, dan Joe Jeng Fei, 48. Ketua Tim DVI Polda Jatim Kombes Pol dr Budiyono mengatakan, Indah berasal dari Ponorogo, Jawa Timur, Syaiful dari Jakarta, dan Joe Jeng Fei beralamat di Surabaya.
“Indah Yuni teridentifikasi melalui sampel DNA dengan pembanding ayah kandung korban, serta melalui data sekunder, medis antropologi, jenis kelamin, usia dan tinggi badan,” katanya. Syaiful juga diketahui merupakan teknisi maskapai AirAsia. Syaiful teridentifikasi dari data DNA pembanding anak kandung korban. Total jenazah yang sudah teridentifikasi menjadi 68 jenazah dari 78 jenazah keseluruhan yang diterima DVI Polda Jatim.
Sementara maskapai AirAsia Indonesia dalam siaran persnya mengungkapkan, hingga kemarin sudah ada 91 jenazah yang berhasil dievakuasi dari berbagai lokasi sejak pesawat rute Surabaya-Singapura itu jatuh di Selat Karimata, 28 Desember 2014 lalu. Data yang dihimpun dari Basarnas juga menyebutkan masih ada belasan jenazah yang belum tiba di RS Bhayangkara Surabaya. Hingga kemarin operasi SAR di area fokus pencarian di sekitar Selat Karimata dan Laut Jawa terus dilanjutkan.
Kapal SAR dan penyelam telah dikerahkan dalam upaya pencarian penumpang dan serpihan pesawat di sekitar lokasi tersebut. Pada Selasa (3/2) pagi, penyelam SAR telah berhasil mengevakuasi sebanyak enam jenazah yang diduga adalah penumpang pesawat AirAsia. Korban itu ditemukan di dasar Laut Jawa dekat area di mana potongan badan pesawat ditemukan.
Sementara itu, operasi SAR di Selat Makassar terus berlangsung, didukung oleh kapal SAR, sea riders, serta perahu karet untuk mengobservasi area pencarian di sekitar perairan Mamuju, Sulawesi Barat, sampai ke perairan Pinrang dan Pulau Selayar, Sulawesi Selatan. Nelayan yang ikut membantu pada Selasa pagi juga berhasil mengevakuasi satu jenazah yang diduga adalah penumpang pesawat QZ8501 di bibir pantai Pinrang, Sulawesi Barat.
Sementara Tim SAR menemukan potongan kaki manusia di perairan Majene, Sulawesi Barat, yang diduga bagian dari korban pesawat AirAsia. Kepala Basarnas Kantor Palu Jafar Henaulu mengatakan, potongan kaki tersebut kondisi dagingnya menggelembung sehingga susah diidentifikasi jenis kelamin korban.
Potongan kaki tersebut sudah diserahkan ke Pos SAR di Majene untuk selanjutnya dikirim ke Surabaya atau posko pusat.
Lutfi yuhandi/ ant
Tiga jenazah terakhir yang diidentifikasi tim Disaster Victim Identification (DVI) Mabes Polri kemarin adalah Yuni Indah, 24, Syaiful Rachmad, 38, dan Joe Jeng Fei, 48. Ketua Tim DVI Polda Jatim Kombes Pol dr Budiyono mengatakan, Indah berasal dari Ponorogo, Jawa Timur, Syaiful dari Jakarta, dan Joe Jeng Fei beralamat di Surabaya.
“Indah Yuni teridentifikasi melalui sampel DNA dengan pembanding ayah kandung korban, serta melalui data sekunder, medis antropologi, jenis kelamin, usia dan tinggi badan,” katanya. Syaiful juga diketahui merupakan teknisi maskapai AirAsia. Syaiful teridentifikasi dari data DNA pembanding anak kandung korban. Total jenazah yang sudah teridentifikasi menjadi 68 jenazah dari 78 jenazah keseluruhan yang diterima DVI Polda Jatim.
Sementara maskapai AirAsia Indonesia dalam siaran persnya mengungkapkan, hingga kemarin sudah ada 91 jenazah yang berhasil dievakuasi dari berbagai lokasi sejak pesawat rute Surabaya-Singapura itu jatuh di Selat Karimata, 28 Desember 2014 lalu. Data yang dihimpun dari Basarnas juga menyebutkan masih ada belasan jenazah yang belum tiba di RS Bhayangkara Surabaya. Hingga kemarin operasi SAR di area fokus pencarian di sekitar Selat Karimata dan Laut Jawa terus dilanjutkan.
Kapal SAR dan penyelam telah dikerahkan dalam upaya pencarian penumpang dan serpihan pesawat di sekitar lokasi tersebut. Pada Selasa (3/2) pagi, penyelam SAR telah berhasil mengevakuasi sebanyak enam jenazah yang diduga adalah penumpang pesawat AirAsia. Korban itu ditemukan di dasar Laut Jawa dekat area di mana potongan badan pesawat ditemukan.
Sementara itu, operasi SAR di Selat Makassar terus berlangsung, didukung oleh kapal SAR, sea riders, serta perahu karet untuk mengobservasi area pencarian di sekitar perairan Mamuju, Sulawesi Barat, sampai ke perairan Pinrang dan Pulau Selayar, Sulawesi Selatan. Nelayan yang ikut membantu pada Selasa pagi juga berhasil mengevakuasi satu jenazah yang diduga adalah penumpang pesawat QZ8501 di bibir pantai Pinrang, Sulawesi Barat.
Sementara Tim SAR menemukan potongan kaki manusia di perairan Majene, Sulawesi Barat, yang diduga bagian dari korban pesawat AirAsia. Kepala Basarnas Kantor Palu Jafar Henaulu mengatakan, potongan kaki tersebut kondisi dagingnya menggelembung sehingga susah diidentifikasi jenis kelamin korban.
Potongan kaki tersebut sudah diserahkan ke Pos SAR di Majene untuk selanjutnya dikirim ke Surabaya atau posko pusat.
Lutfi yuhandi/ ant
(ars)