Pemerintah Protes Iklan Malaysia

Kamis, 05 Februari 2015 - 12:13 WIB
Pemerintah Protes Iklan...
Pemerintah Protes Iklan Malaysia
A A A
JAKARTA - Pemerintah Indonesia memprotes keras iklan yang melecehkan tenaga kerja Indonesia( TKI) diMalaysia.

Indonesia meminta Negeri Jiran memperhatikan kasus ini agar hubungan dua negara tetap stabil. Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) M Hanif Dhakiri mengaku sudah mengirim pesan kepada Menaker Malaysia Dato Sri Richard Riot. Dalam surat Hanif meminta Menaker Malaysia membantu menangani iklan tersebut.

“Ini demi kebaikan hubungan jangka panjang dua negara. Respons beliau positif,” kata Hanif di Jakarta kemarin. Politikus PKB ini menerangkan, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi juga sudah mengambil langkah yang diperlukan melalui perwakilan Indonesia di Malaysia. Dengan surat keberatan tersebut, dia berharap iklan bernada penghinaan itu segera diselesaikan dan tidak terulang kemudian hari.

“Dua negara berkewajiban menjaga marwah satu sama lain dan saling menghormati. Jangan sampai pihak-pihak tertentu, dengan iklan semacam itu, mengganggu hubungan baik yang terjalin selama ini,” ucapnya.

Dalam siaran pers yang diterima KORAN SINDO , KBRI Kuala Lumpur pada 3 Februari telah mengirimkan nota protes kepada Kementerian Luar Negeri Malaysia atas iklan perusahaan pembuat alat pembersih, RoboVac, yang mencantumkan tulisan: “Fire your Indonesian maid now“ (pecat pembantu Indonesiamu sekarang). Nota tersebut menyampaikan penyesalan mendalam Pemerintah Indonesia atas cara beriklan RobVac yang tidak sensitif dan merendahkan martabat.

KBRI meminta iklan itu dilarang dan meminta iklan produk apa pun yang rasis dan menghina Indonesia tidak terulang lagi. KBRI juga menugaskan retainer lawyer untuk menemui pihak perusahaan dan melakukan analisis hukum guna langkah hukum selanjutnya. Selain itu, KBRI juga telah melaporkan pemasangan iklan tersebut kepada Kepolisian Wilayah Selangor.

Duta Besar RI untuk Malaysia Herman Prayitno menyesalkan iklan tersebut, terlebih muncul jelang kunjungan kenegaraan Presiden Joko Widodo ke Malaysia pada 5-7 Februari nanti. “Kami menggarisbawahi pentingnya kedua negara untuk terus memperkokoh people-to-people links agar dapat lebih saling menghormati dan menghargai satu sama lain. Apalagi sebentar lagi Asia Tenggara akan memasuki tatanan Komunitas ASEAN,” sebutnya.

Anggota Komisi IX DPR Risky Sadig menyatakan, iklan tersebut sangat merendahkan harga diri masyarakat Indonesia. Karena itu, sudah sewajarnya Malaysia meminta maaf. Pemerintah Indonesia jangan hanya mengirimkan nota keberatan, namun harus menunjukkan sikap tegas. Politikus PAN ini juga mendesak pemerintah mempercepat pencapaian zero TKI PLRT. Kebijakan tersebut sebenarnya ditargetkan baru tercapai pada 2017.

“Kita tidak bisa terlalu lama memberi peluang kepada negara lain mengulang penghinaan-penghinaan serupa,” ungkapnya. Di sisi lain, menurut dia, pemerintah juga harus mempercepat pembukaan lapangan kerja baru di dalam negeri.

Neneng zubaidah
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0831 seconds (0.1#10.140)