Bus Dilempar Bom, Tujuh Orang Tewas
A
A
A
DHAKA - Ketegangan politik yang terjadi di Bangladesh menimbulkan korban jiwa. Kemarin pagi, sedikitnya tujuh penumpang bus yang sedang tertidur pulas tewas setelah dilempari bom api.
Selain itu, ada 16 penumpang lain mengalami luka bakar. Inspektur Polisi Dhaka, Mahfuzur Rahman, menuduh pelaku serangan kemungkinan pengunjuk rasa antipemerintah. Namun, oposisi utama Perdana Menteri (PM) Bangladesh Sheikh Hasina, Partai Nasionalis Bangladesh (BNP), membantah tuduhan itu.
Mereka menegaskan tidak tahu menahu mengenai insiden tersebut. Polisi lokal yang lain juga menuduh aktivis BNP sebagai dalang dari serangan brutal tersebut. Polisi langsung menggerebek beberapa rumah di desa dekat tempat kejadian perkara (TKP). Namun, tidak ada tersangka yang ditangkap. Serangan ini menambah api kemelut di Bangladesh. Beberapa pengunjuk rasa anti-Hasina kerap dituduh beraksi anarkistis di area publik dengan melakukan teror.
Mereka dianggap sebagai pihak yang paling getol menggulingkan Hasina dari kursi pemerintahan. Ironisnya, sebagian besar korban merupakan warga sipil. Selama aksi protes yang berlangsung lebih dari sebulan di Bangladesh, sekitar 53 warga sipil tewas. Mayoritas korban tewas dibakar di bus dan truk. Para pengunjuk rasa juga pernah berusaha memblokade jalan untuk menyumbat arus transportasi.
Tujuh korban tewas dalam insiden pembakaran bus kemarin dibawa ke rumah sakit terdekat. “Lima korban yang dipindahkan sedang berjuang untuk bertahan hidup karena 40-80% tubuh mereka terbakar,” ujar kepala polisi lokal Tuttul Chakrabarty kepada AFP. Tidak semua penumpang di dalam bus tewas atau terluka bakar. Beberapa berhasil selamat setelah membuka dan melompati kaca bus. Muhammad Shariful, misalnya, dia bersama sepupunya selamat setelah membuka jendela dan langsung keluar dari bus.
“Saat itu saya melihat ada api di dalam bus,” kata Shariful, dikutip Abcnews . Meski berhasil keluar, Shariful masih cemas sebab temannya tertinggal dan terperangkap di dalam bus. “Teman saya tidak kunjung keluar dari bus. Kami berusaha mencarinya hingga akhirnya menemukan dia sudah terbaring dengan penuh luka bakar di seberang jalan,” pungkas Shariful. Penumpang yang lain juga mengaku bisa selamat setelah mendobrak kaca jendela.
“Saat itu saya sedang tertidur dan terbangun setelah mendengar tangisan histeris orang yang terbakar. Saya melompati jendela dan melihat teman saya terbakar. Saya coba bantu, tapi kondisinya sudah kritis,” kata penumpang yang tidak disebutkan namanya.
Sekitar 15 orang yang selamat dengan melompati kaca jendela hanya mengalami luka ringan, seperti tergores pecahan kaca. Bus tersebut dilaporkan berangkat dari Coxs Bazar menuju Dhaka. Teror terjadi pukul 04.00 pagi waktu setempat ketika kebanyakan para penumpang sedang tertidur lelap. Pemerintah belum memberikan respons mengenai insiden ini. Namun, mereka berulang kali mendesak mantan PM sekaligus pemimpin BNP Khaleda Zia untuk menghentikan aksi kekerasan.
Zia pernah meminta pendukungnya untuk melakukan protes dan memblokade jalan, kereta api, dan saluran air. PM Hasina menuduh Zia mencoba menanamkan sikap anarkistis terhadap pendukungnya. Pekan lalu Zia didakwa atas tuduhan persekongkolan dan penghasutan serangan bom molotov. Senin (2/2), polisi juga menangkap orang kepercayaan Zia, Mosaddek Ali Falu, atas kasus serangan bom molotov di Dhaka Tengah.
Dalam serangan yang lain, empat orang juga mengalami luka bakar setelah terkena bom molotov di dalam kereta kemarin. Ribuan orang terluka selama terjadi protes di Bangladesh yang berlangsung sejak tahun lalu. Media lokal melaporkan lebih dari 850 kendaraan dibakar. Pasukan keamanan pun terus bersiaga dan memperketat keamanan.
Muh shamil
Selain itu, ada 16 penumpang lain mengalami luka bakar. Inspektur Polisi Dhaka, Mahfuzur Rahman, menuduh pelaku serangan kemungkinan pengunjuk rasa antipemerintah. Namun, oposisi utama Perdana Menteri (PM) Bangladesh Sheikh Hasina, Partai Nasionalis Bangladesh (BNP), membantah tuduhan itu.
Mereka menegaskan tidak tahu menahu mengenai insiden tersebut. Polisi lokal yang lain juga menuduh aktivis BNP sebagai dalang dari serangan brutal tersebut. Polisi langsung menggerebek beberapa rumah di desa dekat tempat kejadian perkara (TKP). Namun, tidak ada tersangka yang ditangkap. Serangan ini menambah api kemelut di Bangladesh. Beberapa pengunjuk rasa anti-Hasina kerap dituduh beraksi anarkistis di area publik dengan melakukan teror.
Mereka dianggap sebagai pihak yang paling getol menggulingkan Hasina dari kursi pemerintahan. Ironisnya, sebagian besar korban merupakan warga sipil. Selama aksi protes yang berlangsung lebih dari sebulan di Bangladesh, sekitar 53 warga sipil tewas. Mayoritas korban tewas dibakar di bus dan truk. Para pengunjuk rasa juga pernah berusaha memblokade jalan untuk menyumbat arus transportasi.
Tujuh korban tewas dalam insiden pembakaran bus kemarin dibawa ke rumah sakit terdekat. “Lima korban yang dipindahkan sedang berjuang untuk bertahan hidup karena 40-80% tubuh mereka terbakar,” ujar kepala polisi lokal Tuttul Chakrabarty kepada AFP. Tidak semua penumpang di dalam bus tewas atau terluka bakar. Beberapa berhasil selamat setelah membuka dan melompati kaca bus. Muhammad Shariful, misalnya, dia bersama sepupunya selamat setelah membuka jendela dan langsung keluar dari bus.
“Saat itu saya melihat ada api di dalam bus,” kata Shariful, dikutip Abcnews . Meski berhasil keluar, Shariful masih cemas sebab temannya tertinggal dan terperangkap di dalam bus. “Teman saya tidak kunjung keluar dari bus. Kami berusaha mencarinya hingga akhirnya menemukan dia sudah terbaring dengan penuh luka bakar di seberang jalan,” pungkas Shariful. Penumpang yang lain juga mengaku bisa selamat setelah mendobrak kaca jendela.
“Saat itu saya sedang tertidur dan terbangun setelah mendengar tangisan histeris orang yang terbakar. Saya melompati jendela dan melihat teman saya terbakar. Saya coba bantu, tapi kondisinya sudah kritis,” kata penumpang yang tidak disebutkan namanya.
Sekitar 15 orang yang selamat dengan melompati kaca jendela hanya mengalami luka ringan, seperti tergores pecahan kaca. Bus tersebut dilaporkan berangkat dari Coxs Bazar menuju Dhaka. Teror terjadi pukul 04.00 pagi waktu setempat ketika kebanyakan para penumpang sedang tertidur lelap. Pemerintah belum memberikan respons mengenai insiden ini. Namun, mereka berulang kali mendesak mantan PM sekaligus pemimpin BNP Khaleda Zia untuk menghentikan aksi kekerasan.
Zia pernah meminta pendukungnya untuk melakukan protes dan memblokade jalan, kereta api, dan saluran air. PM Hasina menuduh Zia mencoba menanamkan sikap anarkistis terhadap pendukungnya. Pekan lalu Zia didakwa atas tuduhan persekongkolan dan penghasutan serangan bom molotov. Senin (2/2), polisi juga menangkap orang kepercayaan Zia, Mosaddek Ali Falu, atas kasus serangan bom molotov di Dhaka Tengah.
Dalam serangan yang lain, empat orang juga mengalami luka bakar setelah terkena bom molotov di dalam kereta kemarin. Ribuan orang terluka selama terjadi protes di Bangladesh yang berlangsung sejak tahun lalu. Media lokal melaporkan lebih dari 850 kendaraan dibakar. Pasukan keamanan pun terus bersiaga dan memperketat keamanan.
Muh shamil
(ars)