Jokowi Disarankan Contoh Repelita Ala Soeharto
A
A
A
JAKARTA - Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) diharapkan memiliki target pembangunan yang jelas. Target itu juga diupayakan dapat terwujud dan ada tujuan pencapaiannya.
“Harus ada target-target dan langkah komprehensif untuk mencapai target tersebut,” kata Guru Besar Ekonomi dan Bisnis Universitas Pancasila Tri Widyastuti usai dikukuhkan menjadi guru besar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis di Universitas Pancasila, Jakarta, Jumat (30/1/2015).
Dia menyarankan, agar pemerintahan saat ini bisa meniru model Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita) era Presiden Soeharto. Sehingga pemerintah memiliki visi dan misi dalam kurun waktu lima tahun.
“Pemerintah harus punya goal, visi, misi, strategic plan lima tahunan yang dibreakdown setiap tahun,” ungkapnya.
Lanjut Tri, Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) harus mengacu pada visi dan misi pemerintah. “Kita lihat dulu Pak Harto ada Repelita, jadinya targetnya jelas,” kata dia.
Dicontohkan, dulu ada target swasembada pangan. Ketika target itu sudah tercapai maka target selanjutnya mencapai teknologi tinggi.
“Sebenarnya banyak orang pintar di Indonesia, terbukti banyak lulusan kita yang kerja di Petronas. Namun, sayangnya orang pintar di Indonesia tidak dimanfaatkan dengan baik,” pungkasnya.
“Harus ada target-target dan langkah komprehensif untuk mencapai target tersebut,” kata Guru Besar Ekonomi dan Bisnis Universitas Pancasila Tri Widyastuti usai dikukuhkan menjadi guru besar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis di Universitas Pancasila, Jakarta, Jumat (30/1/2015).
Dia menyarankan, agar pemerintahan saat ini bisa meniru model Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita) era Presiden Soeharto. Sehingga pemerintah memiliki visi dan misi dalam kurun waktu lima tahun.
“Pemerintah harus punya goal, visi, misi, strategic plan lima tahunan yang dibreakdown setiap tahun,” ungkapnya.
Lanjut Tri, Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) harus mengacu pada visi dan misi pemerintah. “Kita lihat dulu Pak Harto ada Repelita, jadinya targetnya jelas,” kata dia.
Dicontohkan, dulu ada target swasembada pangan. Ketika target itu sudah tercapai maka target selanjutnya mencapai teknologi tinggi.
“Sebenarnya banyak orang pintar di Indonesia, terbukti banyak lulusan kita yang kerja di Petronas. Namun, sayangnya orang pintar di Indonesia tidak dimanfaatkan dengan baik,” pungkasnya.
(kri)