Kronologi Pertemuan Rumah Kaca Versi Pemilik Apartemen
A
A
A
JAKARTA - Misteri di balik artikel rumah kaca Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad, perlahan-lahan mulai terkuak.
Supriansyah pemilik unit apartemen The Capital Residence di bilangan SCBD, Jakarta Selatan, membenarkan terjadi pertemuan antara Abraham Samad (AS) dengan Pelaksana tugas (Plt) Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto.
Belakangan, Supriansyah baru mengetahui pertemuan yang dilakukan sekitar bulan Maret hingga April 2014 lalu itu, dihadiri Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo.
Dia memaparkan detik-detik pertemuan yang belakangan heboh di media massa ini. Menurut Supriansyah, sebagai sesama perantauan dari Makassar, dia meminjamkan apartemennya kepada AS secara cuma-cuma.
Saat itu, papar Supriansyah, AS datang terlebih dahulu ke apartemennya. AS pun menyampaikan kepada Supriansyah apakah keberatan jika dirinya bertemu dengan teman-teman di apartemen milik Supriansyah.
"Saya bilang saya tidak masalah. Saya berniat baik. Lagipula saya tidak punya hubungan kerja dengan beliau," kata Supriansyah di Bareskrim Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Jumat (30/1/2015).
Setelah memdapat izin dari pemilik apartemen, lantas AS pun meminta tolong kepada Supriansyah untuk menjemput Hasto di lobi apartemen.
"Terus Samad bilang bahwa ada teman saya di bawah, tolong dijemput. Namanya Hasto," ucap Supriansyah menirukan Abraham Samad.
Supriansyah pun membenarkan bahwa saat datang ke apartemen miliknya, AS tengah menggunakan masker.
"Waktu saya jemput di bawah, pakai masker, pas ketemu saya sudah lepas. Mungkin lagi flu," kata dia.
Meski demikian, Supriansyah mengaku tidak mengetahui apa isi dari pertemuan selama 30 hingga 54 menit antara AS dan politikus PDIP tersebut.
"Saya tidak ikuti pertemuan karena memang bukan urusan saya. Kebetulan saya tinggal di sana. Sama-sama orang Makassar kita," tutup Supriansyah.
Supriansyah pemilik unit apartemen The Capital Residence di bilangan SCBD, Jakarta Selatan, membenarkan terjadi pertemuan antara Abraham Samad (AS) dengan Pelaksana tugas (Plt) Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto.
Belakangan, Supriansyah baru mengetahui pertemuan yang dilakukan sekitar bulan Maret hingga April 2014 lalu itu, dihadiri Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo.
Dia memaparkan detik-detik pertemuan yang belakangan heboh di media massa ini. Menurut Supriansyah, sebagai sesama perantauan dari Makassar, dia meminjamkan apartemennya kepada AS secara cuma-cuma.
Saat itu, papar Supriansyah, AS datang terlebih dahulu ke apartemennya. AS pun menyampaikan kepada Supriansyah apakah keberatan jika dirinya bertemu dengan teman-teman di apartemen milik Supriansyah.
"Saya bilang saya tidak masalah. Saya berniat baik. Lagipula saya tidak punya hubungan kerja dengan beliau," kata Supriansyah di Bareskrim Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Jumat (30/1/2015).
Setelah memdapat izin dari pemilik apartemen, lantas AS pun meminta tolong kepada Supriansyah untuk menjemput Hasto di lobi apartemen.
"Terus Samad bilang bahwa ada teman saya di bawah, tolong dijemput. Namanya Hasto," ucap Supriansyah menirukan Abraham Samad.
Supriansyah pun membenarkan bahwa saat datang ke apartemen miliknya, AS tengah menggunakan masker.
"Waktu saya jemput di bawah, pakai masker, pas ketemu saya sudah lepas. Mungkin lagi flu," kata dia.
Meski demikian, Supriansyah mengaku tidak mengetahui apa isi dari pertemuan selama 30 hingga 54 menit antara AS dan politikus PDIP tersebut.
"Saya tidak ikuti pertemuan karena memang bukan urusan saya. Kebetulan saya tinggal di sana. Sama-sama orang Makassar kita," tutup Supriansyah.
(maf)