Kopaja 66 Manggarai-Blok M Jadi Proyek Percontohan

Kamis, 29 Januari 2015 - 12:20 WIB
Kopaja 66 Manggarai-Blok...
Kopaja 66 Manggarai-Blok M Jadi Proyek Percontohan
A A A
JAKARTA - Kopaja S 66 jurusan Manggarai-Blok M menjadi proyek percontohan revitalisasi angkutan umum. Kopaja sudah siapdari sisiarmada danoperator.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Benjamin Bukit mengatakan, setelah mendapatkan masukan dari konsultan proyek revitalisasi Australian Agency for International Development (AusAID), pihaknya mendapatkan satu trayek percontohan revitalisasi angkutan umum yang dapat melayani masyarakat dengan aman, nyaman, dan cepat. Namun, untuk konsep dan teknis detailnya, pihaknya meminta waktu tiga bulan agar revitalisasi berjalan maksimal.

”Diharapkan, April revitalisasi sudah berjalan normal,” kata dia di Balai Kota kemarin. Benjamin menjelaskan, bila proyek percontohan ini berjalan baik, seluruh angkutan umum tidak boleh lagi berada dalam manajemen perseorangan. Mereka harus berada di bawah PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) seperti bus Kopaja S 66. Itu agar tidak ada lagi sopir yang ugal-ugalan maupun ngetem di jalan raya demi mengejar setoran.

Revitalisasi angkutan umum itu yakni mengubah pola dari sistem setoran menjadi pembayaran rupiah per kilometer. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang bergerak di bidang transportasi itu akan menggaji para sopir Kopaja tiap bulan berdasarkan hitungan rupiah per kilometer tersebut.

”Pak Gubernur maunya Maret sudah mulai revitalisasi. Jadi nanti dicoba di satu trayek, Kopaja S 66 jadi model awal untuk merevitalisasi angkutan umum secara keseluruhan. Paling lambat revitalisasi berjalan pada April,” sebutnya. Perhitungan rupiah per kilometer itu, lanjut Benjamin, dihitung sesuai rute trayek yang dilewati. Biaya operasional kendaraan dan instrumen lain juga ikut dihitung.

”PT Transjakarta yang akan mengatur pembayaran sistem rupiah per kilometer. Kami hanya mengawasinya berikut dengan standar pelayanan minimum (SPM),” ungkapnya. Berdasarkan pantauan, keberadaan angkutan umum di Ibu Kota menjadi salah satu penyumbang kemacetan karena ngetem sembarangan untuk menunggu penumpang.

Perilaku sopir angkutan umum yang ugal-ugalan juga dikeluhkan para pengguna jalan. Tidak jarang perilaku mereka memicu kecelakaan hingga jatuh korban jiwa dan luka. Kondisi angkutan umum juga memprihatinkan, mengeluarkan asap hitam tebal, bodi berkarat, dan sering mogok.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan, untuk menjalankan seluruh kebijakan mengatasi kepadatan arus lalu lintas harus dimulai dari revitalisasi angkutan umum dan memperbanyak transportasi massal. Terlebih saat ini sejumlah angkutan umum di Jakarta belum mengalami penurunan tarif meski surat keputusan (SK) gubernur tengah ditandatangani.

”Selain ada satu percontohan revitalisasi angkutan umum, Maret nanti kami juga akan mendatangkan 100 bus,” ujarnya.

Bima setiyadi
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0447 seconds (0.1#10.140)