Jabat Tangan Michelle Obama dengan Raja Arab Tuai Kontroversi

Kamis, 29 Januari 2015 - 12:05 WIB
Jabat Tangan Michelle Obama dengan Raja Arab Tuai Kontroversi
Jabat Tangan Michelle Obama dengan Raja Arab Tuai Kontroversi
A A A
RIYADH - Ibu Negara Amerika Serikat (AS) Michelle Obama bersalaman dengan Raja Arab Saudi, Salman, dalam sebuah pertemuan bersama Presiden Barack Obama saat berkunjung di Riyadh pada Selasa (27/1) waktu setempat.

Aksi bersalaman itu mendapatkan perhatian serius dari berbagai pihak karena Salman merupakan raja di negara yang sangat konservatif dalam menjalankan ajaran Islam. Hukum Islam secara umum melarang bersalaman antara pria dan wanita yang bukan muhrim dan memiliki ikatan persaudaraan sedarah. Namun, hukum kerap diabaikan ketika delegasi diplomatik resmi berkunjung ke Kerajaan Saudi.

Para pakar Islam juga menegaskan tentang keramahan di mana ada tamu di rumah, mereka harus diperlakukan selayaknya keluarga. Dalam pertemuan itu, Raja Salman bukan hanya bersalaman dengan Michelle, tetapi dia juga bersalaman dengan mantan menteri luar negeri Hillary Clinton dan Madeleine Albright, bersama dengan Kanselir Jerman Angela Merkel. Gedung Putih juga menyatakan, Raja Salman bersalaman dengan seluruh perwakilan AS dan tamu undangan dalam pertemuan itu.

“Michelle Obama tampaknya menunggu bahasa tubuh (Raja Salman) yang berjalan di depannya. Tampak Raja Salman yang berinisiatif (terlebih dahulu) untuk bersalaman, kemudian Michelle tersenyum dan menyalami raja baru Saudi itu,” demikian laporan CNN. Media AS melaporkan, tidak semua lelaki dalam pertemuan dengan Obama itu menyalami Michelle.

Meskipun, sebagian orang dalam pertemuan itu memilih bersalaman. Dalam hal berpakaian, Michelle juga dianggap tidak memperhatikan kebiasaan perempuan Arab ketika berada dalam pertemuan dengan para laki-laki. Michelle tidak mengenakan kerudung untuk menutupi rambutnya. Seperti dikutip New York Magazine , Michlle menolak untuk menggunakan kerudung. Michelle dianggap menghormati aturan agama tertentu, tetapi tidak tunduk untuk mengikutinya.

Michelle memang tampak berhati-hati dalam etika sebagai ibu negara. Pada 2009, saat dia bertemu dengan Ratu Elizabeth di Inggris, Michelle menarik perhatian publik karena dia memeluk Ratu Elizabeth. Berbagai media Inggris mengungkapkan, Michelle tidak memperhatikan etika, di mana masyarakat tidak diperbolehkan menyentuh ratu. Bukan hanya Michelle semata yang mendapatkan kritik terkait etika.

Obama pernah menunduk di depan mendiang Raja Saudi Abdullah pada pertemuan G-20 pada 2009. Kemudian, Obama juga pernah menunduk saat bertemu dengan Kaisar Jepang Akihito. Meskipun, orang dekat Obama berkilah, itu bukan menunduk. “Obama berjabat tangan dengan kedua tangannya, dia juga lebih tinggi dibandingkan Raja Abdullah,” bela penasehat Obama yang tidak disebutkan namanya.

Mantan Presiden AS Dick Cheney merupakan salah satu pengkritik keras Obama. “Pemimpin Amerika seharusnya tidak pernah menunduk kepada siapa pun,” tutur Cheney. Namun, juru bicara Departemen Luar Negeri AS membela sikap Obama itu. “Respons alamiah Presiden Obama pertama kali saat bertemu kepala negara Jepang merupakan bentuk penghormatan,” tutur juru bicara yang tak disebutkan namanya.

Terkait isi pertemuan antara Obama dengan Raja Salman, mereka membahas peningkatan hubungan dan kerja sama keamanan. Presiden Obama sebagai pemimpin dunia pertama yang menggelar pertemuan tingkat tinggi dengan Raja Salman. Raja Salman juga meminta penegasan AS agar tidak mengizinkan Teheran untuk memiliki senjata nuklir. Raja baru itu juga menyepakati kebijakan energi dengan AS.

“Pesan yang ingin disampaikan Raja Salman adalah keberlanjutan dan komitmen untuk menjaga peranan tradisional mereka,” kata salah satu pejabat AS, dikutip Reuters. Peran tradisional terkait peranan Saudi dalam memainkan pasar energi global dan tidak adanya perbedaan yang mencolok dibandingkan kebijakan sebelumnya.

Andika hendra m
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5175 seconds (0.1#10.140)