Evakuasi AirAsia Diperpanjang 7 Hari
A
A
A
JAKARTA - Badan SAR Nasional (Basarnas) memperpanjangwaktuoperasipencariandan evakuasi pesawat AirAsia QZ8501 hingga tujuh hari ke depan.
Perpanjangan tersebut untuk mencari kembali jenazahjenazah yang hingga saat ini belum berhasil ditemukan. Basarnas akan mengevaluasi lagi kegiatan operasi pencarian setelah waktu penambahan ini berakhir. Jika dalam kurun waktu sepekan itu tetap tidak membuahkan hasil, dimungkinkan untuk operasi dihentikan.
“Perkembangan selanjutnya menyesuaikan dengan hasil operasi selama tujuh hari itu,” kata Kepala Basarnas Marsekal Madya (Marsdya) TNI Frans Henry Bambang Soelistyo di Kantor Basarnas, Jakarta Pusat, kemarin. Saat ini para personel Tim SAR beserta alutsista tengah diistirahatkan dari proses pencarian. Basarnas memberikan jeda dua hari bagi personel untuk beristirahat sambil mengisi kembali kebutuhan logistik di setiap kapal.
“Pertimbangannya untuk anak buah karena mereka sudah satu bulan melaksanakan tugas di laut sehingga perlu refreshing ,” kata dia. Operasi akan kembali dilanjutkan pada Sabtu (31/1). Saat itu tim langsung diminta untuk bergerak menyisir sembilan koordinat hasil temuan Kapal Geo Survey dan Crest Onyx. “Area pencarian fokus pada daerah prioritas kedua yakni 25 nautical miles,” sebutnya.
Dari sembilan kordinat itu, Soelistyo meyakini masih ada peluang ditemukan jenazah baru yang posisinya diperkirakan berada di dasar laut. Pihaknya telah memasang alat pencarian benda di bawah air di salah satu kapal. Alat itu serupa dengan yang terpasang di Kapal Geo Survey. Sejumlah penyelam dari berbagai unsur juga akan dilibatkan dalam pencarian.
Mereka di antaranya 25 penyelam Basarnas, 20 penyelam profesional dari SKK Migas yang biasa melakukan pekerjaan di lepas pantai, 15 penyelam tradisional, didampingi delapan ahli yang biasa mengangkat benda-benda dari dasar laut.
Sementara memasuki hari ke-32 proses pencarian kemarin, Masud, 35, nelayan asal Luaor Kecamatan, Pamboang Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, menemukan jenazah tanpa kepala yang diduga penumpang AirAsia. Kabid Humas Polda Sulselbar Kombes Pol Endi Sutendi mengatakan, posisi mayat dalam keadaan telungkup tanpa kepala dan lengan.
Pada tubuh korban ditemukan dompet berisi kartu identitas atas nama SaifulRakmat, yangberalamatdi Jalan Surya Nomor 524, RT 005/RW 009, Kelurahan Halim Perdana Kusumah, Kecamatan Makassar, Jakarta.
Dian ramdhani/ant
Perpanjangan tersebut untuk mencari kembali jenazahjenazah yang hingga saat ini belum berhasil ditemukan. Basarnas akan mengevaluasi lagi kegiatan operasi pencarian setelah waktu penambahan ini berakhir. Jika dalam kurun waktu sepekan itu tetap tidak membuahkan hasil, dimungkinkan untuk operasi dihentikan.
“Perkembangan selanjutnya menyesuaikan dengan hasil operasi selama tujuh hari itu,” kata Kepala Basarnas Marsekal Madya (Marsdya) TNI Frans Henry Bambang Soelistyo di Kantor Basarnas, Jakarta Pusat, kemarin. Saat ini para personel Tim SAR beserta alutsista tengah diistirahatkan dari proses pencarian. Basarnas memberikan jeda dua hari bagi personel untuk beristirahat sambil mengisi kembali kebutuhan logistik di setiap kapal.
“Pertimbangannya untuk anak buah karena mereka sudah satu bulan melaksanakan tugas di laut sehingga perlu refreshing ,” kata dia. Operasi akan kembali dilanjutkan pada Sabtu (31/1). Saat itu tim langsung diminta untuk bergerak menyisir sembilan koordinat hasil temuan Kapal Geo Survey dan Crest Onyx. “Area pencarian fokus pada daerah prioritas kedua yakni 25 nautical miles,” sebutnya.
Dari sembilan kordinat itu, Soelistyo meyakini masih ada peluang ditemukan jenazah baru yang posisinya diperkirakan berada di dasar laut. Pihaknya telah memasang alat pencarian benda di bawah air di salah satu kapal. Alat itu serupa dengan yang terpasang di Kapal Geo Survey. Sejumlah penyelam dari berbagai unsur juga akan dilibatkan dalam pencarian.
Mereka di antaranya 25 penyelam Basarnas, 20 penyelam profesional dari SKK Migas yang biasa melakukan pekerjaan di lepas pantai, 15 penyelam tradisional, didampingi delapan ahli yang biasa mengangkat benda-benda dari dasar laut.
Sementara memasuki hari ke-32 proses pencarian kemarin, Masud, 35, nelayan asal Luaor Kecamatan, Pamboang Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, menemukan jenazah tanpa kepala yang diduga penumpang AirAsia. Kabid Humas Polda Sulselbar Kombes Pol Endi Sutendi mengatakan, posisi mayat dalam keadaan telungkup tanpa kepala dan lengan.
Pada tubuh korban ditemukan dompet berisi kartu identitas atas nama SaifulRakmat, yangberalamatdi Jalan Surya Nomor 524, RT 005/RW 009, Kelurahan Halim Perdana Kusumah, Kecamatan Makassar, Jakarta.
Dian ramdhani/ant
(ars)