Salju Lebat Terjang Negeri Paman Sam

Rabu, 28 Januari 2015 - 12:12 WIB
Salju Lebat Terjang Negeri Paman Sam
Salju Lebat Terjang Negeri Paman Sam
A A A
NEW YORK - Kota New York dan beberapa negara bagian timur laut Amerika Serikat (AS), kemarin lumpuh akibat salju yang disertai angin topan. Di kawasan Pantai Timur AS, tumpukan salju telah mencapai 90 cm.

Negara Bagian Boston, New York dan Philadelphia mulai lumpuh sejak turunnya hujan salju pada Senin (26/1) petang. New York, New Jersey, Connecticut, Rhode Island, New Hampshire, dan Massachusetts telah mengumumkan situasi darurat. Lebih dari 60 juta atau 20% dari warga AS kemarin dihadang badai salju.

“Sadarlah bahwa ini adalah keadaan darurat, keadaan ini bukan hal biasa,” kata Wali Kota Bill de Blasio. Akibat badai salju itu, sebanyak 6.500 penerbangan keluar dan masuk bandara daerah East Coast dibatalkan. Sejak Senin (26/1) lalu, sekolahsekolah dan toko-toko sudah tutup. Kereta bawah tanah dan bus di New York juga tidak beroperasi. Gubernur New York Andrew Cuomo memperingatkan pelanggaran larangan bepergian di sebagian wilayah negara bagian.

Kendaraan pribadi nondarurat telah dilarang beroperasi di jalanan Kota New York di atas pukul 23.00 waktu setempat. “Jika Anda mengendarai kendaraan di atas pukul 23.00, Anda merupakan pelanggar hukum,” kata Cuomo, dikutip AFP. Cuomo mengungkapkan, badai salju ini menentukan mati dan hidup.

“Tetapi tidak boleh didramatisir. Kita perlu berhatihati,” katanya. Pemerintah New York telah meminta bantuan pasukan Garda Nasional untuk membantu proses evakuasi dan penanganan badai salju di Kota New York dan Long Island. Badan Cuaca Nasional (NWS) memperingatkan potensi badai salju.

“Badai yang terjadi akan lebih buruk dari yang diprediksi,” kata Glenn Field, Badan Cuaca Nasional (NWS) di Taunton, Massachusetts. Dia mengungkapkan, angin topan dengan kecepatan hingga 130 km/jam akan menghantam. Badai salju itu juga melanda New Jersey, Maine, dan New Hampshire. Di Boston, ketinggian salju menghentikan transportasi publik. “Badai salju akan terjadi Selasa (27/1) dini hari dengan ketinggian 15-30 inci di sebagian Negara Bagian Massachusetts,” kata Field.

Sementara Gubernur Negara Bagian Massachusetts Charlie Baker meminta seluruh warganya agar menjauhi jalanan. “Berkendara di jalanan dalam kondisi badai salju sangat berbahaya,” kata Baker, dikutip CNN. Baker telah memberlakukan situasi darurat agar memudahkan para pekerja darurat membersihkan jalanan dan menghindari situasi terburuk. Seruan senada juga diungkapkan Gubernur Negara Bagian Chris Christie. “Tolong tetap tinggal di rumah,” ucapnya, dikutip Reuters .

Dia juga memerintah pegawai pemerintahan negara bagian agar bekerja di rumah sejak Senin (26/1) hingga Rabu (28/1). Sebagian warga memilih menimbun makanan dan minuman di rumah. Berbagai toko mengalami kehabisan barang dagangan karena diserbu warga. “Saya tidak memiliki makanan untuk dimakan. Saya butuh makanan,” kata Rosa Ramirez yang mengantre membeli di toko makanan di Manhattan, New York.

Aksi borong makanan itu, menurut Ramirez, karena dia tidak mengetahui berapa lama dia akan menunggu badai salju akan berhenti. Sementara itu, wisatawan dan pebisnis harus menghadapi berbagai kesulitan. Pasalnya, 3.000 penerbangan di Boston dan New York kemarin dibatalkan.

“Seluruh penerbangan di Bandara LaGuardia pada Selasa (27/1) dibatalkan,” demikian keterangan resmi Otoritas Penerbangan New York. Hal yang sama juga terjadi di Bandara Internasional John F Kennedy. Sejak Senin (26/1) hingga kemarin, lebih dari 7.100 penerbangan dibatalkan di New York. Kesiapsiagaan seluruh negara bagian yang terdampak badai salju akan menjadi kunci penanganan masalah.

Kenangan badai salju itu mengingatkan peristiwa di Pantai Timur AS pada 2012. Di Kota New York, Badai Sandy telah menewaskan lebih dari 200 orang pada 2012. Badai itu mengakibatkan terputusnya aliran listrik dalam jangka waktu lama.

Andika hendra m
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.4820 seconds (0.1#10.140)