Rakyat Arab Saudi Nyatakan Kesetiaan kepada Raja Salman
A
A
A
RIYADH - Ribuan warga Arab Saudi kemarin memenuhi Istana Al-Yamamah untuk mengucapkan dukacita kepada Raja Salman atas wafatnya Raja Abdullah pada Jumat lalu (23/1).
Baik ulama, pemimpin suku atau para pejabat juga mengucapkan kesetiaan kepada Raja Salman dalam upacara publik untuk mendukung raja baru sejak Sabtu (24/1) hingga kemarin. “Pada hari yang dirahmati, kita mengucapkan kesetiaan kepada Raja Salman sebagai raja yang sah, Pangeran Moqrin sebagai putra mahkota, Pangeran Mohammed bin Naif sebagai deputi putra mahkota,” kata Mufti Besar Sheikh Abdul Aziz al-Asheikh seperti dikutip Al Arabiya.
Dia juga memberikan nasihat kepada Raja Salman agar selalu berdoa kepada Tuhan sehingga dapat membimbingnya dan memberikan kesabaran. “Kita harus memelihara keamanan dan stabilitas di Kerajaan Saudi,” imbuhnya. Banyaknya warga Saudi yang mengantre untuk menyampaikan ucapan duka dan kesetiaan kepada Raja Salman mengindikasikan duka itu dirasakan secara menyeluruh oleh rakyat.
“Ini menunjukkan bahwa duka kehilangan Raja Abdullah bukan isu hubungan internasional, tetapi kepedulian mereka terhadap kondisi saat ini dan masa depan Saudi,” ujar Owaidah A Awaji, pakar politik dari Universitas Raja Saud. Raja Salman juga mengumumkan sekolah dan institusi pendidikan libur mulai Jumat hingga kemarin. Demikian pula institusi pemerintahan.
“Sekolah akan kembali normal pada Senin (hari ini),” kata Abdullah al-Thaqafi, Direktur Departemen Pendidikan di Jeddah. Sekolah-sekolah internasional pun meliburkan diri sebagai bentuk penghormatan kepada Raja Abdullah. Berbicara kepada Arab News, Amin al-Jaafri, Deputi Ketua Dewan Syariah Saudi, mengungkapkan rakyat telah kehilangan pemimpin yang bijak dan adil, Raja Abdullah, yang telah mendedikasikan seluruh hidupnya untuk melayani bangsa ini.
“Dia menjaga keamanan dan stabilitas negara ini dengan baik,” ungkap Al-Jaafri. Menurutnya, Raja Abdullah berhasil memainkan peranan utama dalam memperkuat solidaritas di antara negara-negara Arab.
“Dia (Raja Abdullah) juga mendukung perdamaian di kawasan serta menolak kekerasan dan ekstremisme yang mengganggu perdamaian,” ujarnya. Al-Jaafri juga menyambut positif perubahan kepemimpinan Kerajaan Saudi yang berlangsung lancar. Sebelumnya, Sabtu (24/1), para pemimpin dunia tiba di Riyadh untuk menyampaikan ucapan belasungkawa kepada Raja Salman.
Mereka adalah Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sissi, Pangeran Inggris Charles, Perdana Menteri (PM) Inggris David Cameron, Raja Spanyol Felipe VI, Raja Belanda Willem-Alexander, Presiden Prancis Francois Hollande, Putra Mahkota Denmark Frederik Andre Henrik, dan Wakil Presiden India Hamid Ansari. Presiden Mesir Abdel Tattah al-Sisi kemarin mengungkapkan, kemanusiaan telah kehilangan orang yang loyal, jujur, dan orang besar.
Dunia Arab dan muslim, bahkan seluruh dunia, telah kehilangan orang bijak, yakni Raja Abdullah. “Saya juga percaya raja baru Salman bin Abdul Aziz akan melanjutkan perjalanan sesuai dengan jalur yang telah ditetapkan Kerajaan Saudi,” kata Sisi seperti dikutip Reuters.
Adapun para pemimpin dunia yang mengikuti upacara pemakaman Raja Abdullah pada Jumat lalu adalah Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad al- Thani, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, PM Pakistan Premier Nawaz Sharif, dan PM Mesir Mesir Ibrahim Mahlab. Sementara itu Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama telah menghubungi Raja Salman pada Sabtu (24/1) waktu setempat.
Obama menyampaikan dukanya dan mengucapkan selamat atas naik takhtanya raja baru. Raja Salman juga mengucapkan terima kasih atas ucapan Obama itu. Dalam pernyataan Gedung Putih, Obama memotong lamanya kunjungan di India agar dapat berkunjung ke Riyadh untuk memberikan penghormatan langsung kepada Raja Abdullah.
Andika hendra m
Baik ulama, pemimpin suku atau para pejabat juga mengucapkan kesetiaan kepada Raja Salman dalam upacara publik untuk mendukung raja baru sejak Sabtu (24/1) hingga kemarin. “Pada hari yang dirahmati, kita mengucapkan kesetiaan kepada Raja Salman sebagai raja yang sah, Pangeran Moqrin sebagai putra mahkota, Pangeran Mohammed bin Naif sebagai deputi putra mahkota,” kata Mufti Besar Sheikh Abdul Aziz al-Asheikh seperti dikutip Al Arabiya.
Dia juga memberikan nasihat kepada Raja Salman agar selalu berdoa kepada Tuhan sehingga dapat membimbingnya dan memberikan kesabaran. “Kita harus memelihara keamanan dan stabilitas di Kerajaan Saudi,” imbuhnya. Banyaknya warga Saudi yang mengantre untuk menyampaikan ucapan duka dan kesetiaan kepada Raja Salman mengindikasikan duka itu dirasakan secara menyeluruh oleh rakyat.
“Ini menunjukkan bahwa duka kehilangan Raja Abdullah bukan isu hubungan internasional, tetapi kepedulian mereka terhadap kondisi saat ini dan masa depan Saudi,” ujar Owaidah A Awaji, pakar politik dari Universitas Raja Saud. Raja Salman juga mengumumkan sekolah dan institusi pendidikan libur mulai Jumat hingga kemarin. Demikian pula institusi pemerintahan.
“Sekolah akan kembali normal pada Senin (hari ini),” kata Abdullah al-Thaqafi, Direktur Departemen Pendidikan di Jeddah. Sekolah-sekolah internasional pun meliburkan diri sebagai bentuk penghormatan kepada Raja Abdullah. Berbicara kepada Arab News, Amin al-Jaafri, Deputi Ketua Dewan Syariah Saudi, mengungkapkan rakyat telah kehilangan pemimpin yang bijak dan adil, Raja Abdullah, yang telah mendedikasikan seluruh hidupnya untuk melayani bangsa ini.
“Dia menjaga keamanan dan stabilitas negara ini dengan baik,” ungkap Al-Jaafri. Menurutnya, Raja Abdullah berhasil memainkan peranan utama dalam memperkuat solidaritas di antara negara-negara Arab.
“Dia (Raja Abdullah) juga mendukung perdamaian di kawasan serta menolak kekerasan dan ekstremisme yang mengganggu perdamaian,” ujarnya. Al-Jaafri juga menyambut positif perubahan kepemimpinan Kerajaan Saudi yang berlangsung lancar. Sebelumnya, Sabtu (24/1), para pemimpin dunia tiba di Riyadh untuk menyampaikan ucapan belasungkawa kepada Raja Salman.
Mereka adalah Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sissi, Pangeran Inggris Charles, Perdana Menteri (PM) Inggris David Cameron, Raja Spanyol Felipe VI, Raja Belanda Willem-Alexander, Presiden Prancis Francois Hollande, Putra Mahkota Denmark Frederik Andre Henrik, dan Wakil Presiden India Hamid Ansari. Presiden Mesir Abdel Tattah al-Sisi kemarin mengungkapkan, kemanusiaan telah kehilangan orang yang loyal, jujur, dan orang besar.
Dunia Arab dan muslim, bahkan seluruh dunia, telah kehilangan orang bijak, yakni Raja Abdullah. “Saya juga percaya raja baru Salman bin Abdul Aziz akan melanjutkan perjalanan sesuai dengan jalur yang telah ditetapkan Kerajaan Saudi,” kata Sisi seperti dikutip Reuters.
Adapun para pemimpin dunia yang mengikuti upacara pemakaman Raja Abdullah pada Jumat lalu adalah Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad al- Thani, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, PM Pakistan Premier Nawaz Sharif, dan PM Mesir Mesir Ibrahim Mahlab. Sementara itu Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama telah menghubungi Raja Salman pada Sabtu (24/1) waktu setempat.
Obama menyampaikan dukanya dan mengucapkan selamat atas naik takhtanya raja baru. Raja Salman juga mengucapkan terima kasih atas ucapan Obama itu. Dalam pernyataan Gedung Putih, Obama memotong lamanya kunjungan di India agar dapat berkunjung ke Riyadh untuk memberikan penghormatan langsung kepada Raja Abdullah.
Andika hendra m
(ars)