Global Entrepreneurship Lab (G-LAB) Program MIT Sloan School of Management

Sabtu, 24 Januari 2015 - 14:37 WIB
Global Entrepreneurship Lab (G-LAB) Program MIT Sloan School of Management
Global Entrepreneurship Lab (G-LAB) Program MIT Sloan School of Management
A A A
Delapan perusahaan startup asal Indonesia berpartisipasi dalam program MIT Sloan Global Entrepreneurship Lab. Sejak diluncurkan pada tahun 2000, program ini telah memberi wawasan dan analisis kepada lebih dari 300 perusahaan startupdan bekerja untuk mengatasi problem bisnis dari perusahaan tuan rumah yang beroperasi di seluruh dunia.

Melalui program ini, para siswa MBA Sloan mendapatkan pengalaman langsung dalam membentuk, membangun, dan menjalankan sebuah perusahaan dengan infrastruktur ekonomi yang beragam. Fokus program G-LAB adalah untuk mengukur dan memahami kewiraswastaan apa saja yang bisa berkembang pesat di berbagai negara.

Ini akan digunakan untuk membentuk sebuah kerangka analisis yang dapat digunakan untuk memahami situasi secara mendalam. Termasuk di antaranya adalah perangkat ekonomi makro dan mikro, keuangan, politik, budaya, serta indikator lainnya. Untuk tahun ini, sebanyak 168 mahasiswa MBA MIT Sloan mengikuti program ini, terbagi dalam 42 tim dan tersebar di 12 negara.

Indonesia menjadi negara dengan jumlah perusahaan startup terbanyak yang terpilih mengikuti program ini dibandingkan negara peserta lain. Sebanyak 8 perusahaan startup Indonesia berhasil lolos dalam seleksi yang dilakukan oleh tim dari MIT Sloan. Kedelapan perusahaan tersebut, antara lain, Blibli.com yang bergerak di bidang e-Commerce, Gunung Sewu yang merupakan sebuah perusahaan induk dari beragam kelompok bisnis yang bergerak di bidang agribisnis, asuransi, properti, consumer goods,dan sumber daya.

Lalu ada Kartuku, perusahaan teknologi yang menyajikan layanan hulu ke hilir bagi transaksi keuangan. Selain tiga perusahaan tersebut, masih ada Kaskus.co.id, Indomog, MAP-Indonesia, Sucorinvest, dan Vasham, yang pada tahun ini terpilih mengikuti G-LAB program.

Mahasiswa yang mengikuti program ini berasal dari banyak negara, untuk mahasiswa yang dikirim ke Indonesia, di antaranya dari Amerika Serikat, Austria, Brasil, Spanyol, Swedia, dan lain-lainnya. Berbagai pendapat mengemuka dari para mahasiswa MBA MIT Sloan ini mengenai pengalaman mereka mengikuti program G-LAB. Salah satunya adalah Matthew Sinder asal Amerika Serikat.

“Bekerja dengan Gunung Sewu memberi saya kesempatan untuk menggali lebih dalam pemahaman tentang teknologi dan ekosistem kemitraan/investasi bersama di Jakarta, serta memberi saya banyak wawasan dan akses kepada jejaring kerja yang bermanfaat, mengingat saya mempertimbangkan untuk memulai karier setelah lulus dari program MBA di kawasan ini,” ujarnya.

Tanggapan lain datang dari Sebastian Wellsjo asal Swedia yang ditempatkan di Sucorinvest. Menurut dia, pengalamannya dalam mengikuti program G-LAB dan ditempatkan di Sucorinvest jauh melebihi ekspektasinya. Adapun perusahaan tempatnya ditempatkan sangat antusias untuk belajar dari para mahasiswa MBA MIT Sloan.

Hal ini juga dialami Christian Marek asal Austria, Christian mengatakan, “Bekerja sama dengan blibli.com menjadi kesempatan yang sangat istimewa bagi saya dan semua tim untuk dapat meleburkan diri dalam situasi bisnis lokal dan mendapatkan pengalaman langsung dari pasar e- Commerce Indonesia yang berkembang pesat,” sebutnya.

Perusahaan startuppada umumnya masih belum terorganisasi dengan baik dibandingkan perusahaan yang sudah lama berdiri, tapi sifat kekeluargaan orang Indonesia yang juga dibawa ke dalam pekerjaan memudahkan mereka untuk belajar dari orang lain dengan mudah.

Hal ini dikemukakan oleh Juliano Pereira dos Santos asal Brasil. Selain menyukai sifat kekeluargaan orang Indonesia, Juliano juga menyukai cuaca Jakarta yang menurutnya sangat mirip dengan cuaca di kota asalnya di Sao Paulo, Brasil.

ABDURRAHMAN RANALA
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3664 seconds (0.1#10.140)