Intensitas Hujan Diprediksi Terus Meningkat

Sabtu, 24 Januari 2015 - 13:09 WIB
Intensitas Hujan Diprediksi...
Intensitas Hujan Diprediksi Terus Meningkat
A A A
JAKARTA - Intensitas hujan di wilayah DKI Jakarta diperkirakan terus meningkat sesuai polanya, yaitu akhir Januari hingga pertengahan Februari. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat mewaspadai curah hujan dengan intensitas yang sangat tinggi pada Januari- Februari.

Kasubid Informasi BMKG Harry Tirto mengatakan, sesuai prediksi BMKG, Oktober- Desember merupakan akhir dari musim transisi. Sementara, puncak musim hujan terjadi pada Januari-Februari. Pada musim transisi, intensitas hujan masih sangat rendah, terlihat dari curah hujan yang hanya terjadi pada pagi atau malam hari . Sedangkan pada Januari-Februari, hujan akan turun dengan intensitas yang berkelanjutan dan tidak mengenal waktu.

”Bulan ini memang intensitasnya cukup tinggi,” katanya kemarin. Hujan yang disertai petir dan angin dikhawatirkan mengakibatkan pohon tumbang serta genangan air yang membahayakan keselamatan. BMKG pun mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan. BMKG tidak dapat memastikan apakah banjir akan melanda Jakarta pada Januari-Februari.

Banjir dapat terjadi jika air hujan mengalir dari hulu ke hilir sehingga volume air meningkat drastis. ”Kalau banjir belum bisa diprediksi. Tetapi pastinya, dengan adanya intensitas yang tinggi maka volume air pasti tinggi,” terangnya. Indonesia memiliki dua musim yaitu penghujan pada rentang waktu Oktober hingga April dan kemarau pada April hingga Oktober.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, meski BMKG memperkirakan hujan pada Januari ini lebih kecil dibandingkan tahun lalu, potensi hujan berintensitas besar akan tetap ada sehingga dapat memicu banjir.

”Apakah banjir tahun ini akan lebih besar dari pada 2013 dan 2014, kita tidak dapat memprediksikan dengan pasti karena sangat tergantung dari intensitas, durasi, dan distribusi hujannya,” paparnya. Dari pengalaman sebelumnya, banjir besar di Jakarta umumnya terjadi pada minggu ketiga Januari hingga pertengahan Februari. ”Saat ini semua sungai di Jakarta normal. Tinggi muka air sungai semuanya masih aman,” ujarnya.

Dia menegaskan, dengan puncak hujan pada Januari-Februari, masyarakat pun harus mengantisipasi semua aktivitas terkait dengan kondisi cuaca. Dari pantauan BNPB, debit sungai masih aman atau normal, baik itu Sungai Ciliwung, Karet, Krukut, Pesanggrahan, Angke, Cipinang, maupun Sunter. ”Namun akibat drainase yang kurang baik, menimbulkan genangan atau banjir di beberapa tempat,” pungkasnya.

Kota Tangerang Banjir

Hujan dengan intensitas tinggi sejak Kamis (22/1) malam hingga kemarin pagi juga membuat ratusan rumah di daerah Gondong Petir, Cipondoh, Kota Tangerang, Banten, terendam. Banjir luapan Kali Angke ini mencapai 1–1,5 meter sehingga sebagian warga mengungsi ke tempat sanak saudara terdekat mereka yang terletak di kawasan lebih tinggi.

Belum selesainya pembangunan tanggul atau turap menjadi penyebab meluapnya aliran Kali Angke. ”Semalam (Kamis, 22/1) sudah naik, tapi pagi ini (kemarin) mencapai 1 meter lebih,” ujar Ahmad, warga setempat. Luapan Kali Angke juga menggenangi Ciledug Indah I dan II serta Komplek DDN di Kecamatan Karang Tengah.

”Di Ciledug Indah banjir sekitar 20 cm atau semata kaki, sedangkan di DDN ketinggian air 50 cm,” kata Sekretaris BPBD Kota Tangerang Rahmat Hendra. Di dua wilayah tersebut pihaknya menyatakan belum perlu melakukan evakuasi karena tidak terlalu parah. Berbeda dengan di Kelurahan Petir yang airnya mencapai 1 meter. Di Depok tanggul Kali Laya di RT 11/2, Palsigunung, Tugu, jebol karena tidak kuat menahan arus air.

Akibatnya, enam rumah terendam. Hujan yang mengguyur Depok sejak subuh membuat aliran air di Sungai Kali Laya melebihi batas normal sehingga menghancurkan tanggul beton selebar tiga meter tersebut. Yuliana, korban banjir, menuturkan bahwa tanggul jebol sekitar pukul 09.00 WIB. Rumahnya yang berada tepat di bawah aliran sungai langsung digenangi air. Dia pun tak sempat mengamankan barang-barang berharga karena air deras datang begitu cepat.

”Saya dan tiga anak saya sedang di dalam rumah. Tiba-tiba air masuk deras sekali. Semua barang saya basah. Air yang masuk ke dalam rumah sekitar 1,5 meter,” terangnya. Tak lama tanggul jebol, puluhan petugas Satgas Banjir dibantu TNI dan Polri pun langsung datang ke lokasi. Mereka berupaya menutup tanggul dengan material seadanya. Air masih menerobos tanggul meskipun tak sebesar saat sebelum diturap.

Helmi syarif/Denny irawan/R ratna purnama
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0844 seconds (0.1#10.140)