Ruko Terbakar, 8 Orang Tewas
A
A
A
GOWA - Kebakaran hebat menghanguskan ruko mebel dan elektronik di Jalan Wahid Hasyim, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, dini hari kemarin. Dalam insiden itu, delapan orang tewas.
Dari delapan korban tewas, satu di antaranya adalah anak pemilik toko, yakni Ricky, 26, asal Gowa. Anak sulung Muh Zain Khoang, pemilik toko Metalik, itu tewas terjepit pagar besi saat berusaha menyelamatkan diri dari kobaran api dengan melompat dari jendela rumahnya. Sementara tujuh korban lainnya merupakan karyawan toko tersebut.
Mereka adalah Sanawiyah, 36, warga Pettarani 3 Lorong 6, Makassar; Risma, 22, warga Kabupaten Sinjai; dua bersaudara Haslina, 19, dan Hasmira, 18, warga Jeneponto; Hasfira, 20, warga Kabupaten Bulukumba; Ina, 15, dan Nurmi, keduanya warga perbatasan Sinjai-Bone.
Ketujuhnya hangus terbakar setelah terjebak di lantai dua ruko tersebut. Sejumlah penghuni rumah lainnya juga ikut terluka yakni Zain, sang pemilik toko mengalami luka di bagian tubuh; istri Zain, Yeni, 30, luka patah kaki; dua orang baby sitter, yakni Vina, 20, terluka di bagian dada, serta Carolina, 20. Sedangkan kedua anak Zain, Marlin, 10, dan Rendi, 9, serta keponakannya, Lincen, hanya luka lecet.
Peristiwa kebakaran yang menimbulkan korban jiwa tersebut terjadi sekitar pukul 02.00 Wita, saat penghuni ruko masih tertidur. Api yang bersumber dari lantai dasar ruko itu pertama kali diketahui satpam Bank Mandiri Syariah, Kamaruddin, 35. Dia pun langsung membangunkan Zain. Mengetahui tokonya terbakar, Zain bersama keluarga serta dua pembantunya langsung menyelamatkan diri dengan melompat dari jendela di samping ruko.
Nahasnya, Ricky malah terjepit besi pagar sampai akhirnya meninggal dunia. Sementara itu, tujuh karyawan tewas terjebak di lantai dua. Mereka tak bisa lagi menyelamatkan diri karena kobaran api sudah membesar. Mereka kesulitan menyelamatkan diri karena pintu darurat berada di bagian bawah, sementara api berasal dari lantai dasar ruko.
Informasi dihimpun di lokasi menyebutkan, 15 pemadam kebakaran dari Gowa dan Makassar baru datang setelah api sudah membesar. Padahal, toko itu hanya berjarak sekitar 500 meter dari kantor pemadam kebakaran dan Polres Gowa. Yang jelas, selain menghanguskan seluruh barang yang ada di toko, empat minibus juga turut terbakar.
Tim Laboratorium (Labfor) Polda Sulsel juga langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di ruko yang terbakar tersebut. “Kami belum dapat menyimpulkan penyebab kebakaran. Tim Labfor akan melakukan uji laboratorium,” kata Kasat Reskrim Polres Gowa AKP Muhammad Akbar.
Sementara itu, seluruh korban sudah diserahkan ke pihak keluarga setelah diidentifikasi tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Sulselbar. “Delapan korban yang hangus terbakar cepat teridentifikasi karena memakai aksesori sehingga mudah dikenali keluarga dan teman korban,” kata Kasubdin Dokter Polda Sulsel AKBP Idru.
Baharuddin
Dari delapan korban tewas, satu di antaranya adalah anak pemilik toko, yakni Ricky, 26, asal Gowa. Anak sulung Muh Zain Khoang, pemilik toko Metalik, itu tewas terjepit pagar besi saat berusaha menyelamatkan diri dari kobaran api dengan melompat dari jendela rumahnya. Sementara tujuh korban lainnya merupakan karyawan toko tersebut.
Mereka adalah Sanawiyah, 36, warga Pettarani 3 Lorong 6, Makassar; Risma, 22, warga Kabupaten Sinjai; dua bersaudara Haslina, 19, dan Hasmira, 18, warga Jeneponto; Hasfira, 20, warga Kabupaten Bulukumba; Ina, 15, dan Nurmi, keduanya warga perbatasan Sinjai-Bone.
Ketujuhnya hangus terbakar setelah terjebak di lantai dua ruko tersebut. Sejumlah penghuni rumah lainnya juga ikut terluka yakni Zain, sang pemilik toko mengalami luka di bagian tubuh; istri Zain, Yeni, 30, luka patah kaki; dua orang baby sitter, yakni Vina, 20, terluka di bagian dada, serta Carolina, 20. Sedangkan kedua anak Zain, Marlin, 10, dan Rendi, 9, serta keponakannya, Lincen, hanya luka lecet.
Peristiwa kebakaran yang menimbulkan korban jiwa tersebut terjadi sekitar pukul 02.00 Wita, saat penghuni ruko masih tertidur. Api yang bersumber dari lantai dasar ruko itu pertama kali diketahui satpam Bank Mandiri Syariah, Kamaruddin, 35. Dia pun langsung membangunkan Zain. Mengetahui tokonya terbakar, Zain bersama keluarga serta dua pembantunya langsung menyelamatkan diri dengan melompat dari jendela di samping ruko.
Nahasnya, Ricky malah terjepit besi pagar sampai akhirnya meninggal dunia. Sementara itu, tujuh karyawan tewas terjebak di lantai dua. Mereka tak bisa lagi menyelamatkan diri karena kobaran api sudah membesar. Mereka kesulitan menyelamatkan diri karena pintu darurat berada di bagian bawah, sementara api berasal dari lantai dasar ruko.
Informasi dihimpun di lokasi menyebutkan, 15 pemadam kebakaran dari Gowa dan Makassar baru datang setelah api sudah membesar. Padahal, toko itu hanya berjarak sekitar 500 meter dari kantor pemadam kebakaran dan Polres Gowa. Yang jelas, selain menghanguskan seluruh barang yang ada di toko, empat minibus juga turut terbakar.
Tim Laboratorium (Labfor) Polda Sulsel juga langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di ruko yang terbakar tersebut. “Kami belum dapat menyimpulkan penyebab kebakaran. Tim Labfor akan melakukan uji laboratorium,” kata Kasat Reskrim Polres Gowa AKP Muhammad Akbar.
Sementara itu, seluruh korban sudah diserahkan ke pihak keluarga setelah diidentifikasi tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Sulselbar. “Delapan korban yang hangus terbakar cepat teridentifikasi karena memakai aksesori sehingga mudah dikenali keluarga dan teman korban,” kata Kasubdin Dokter Polda Sulsel AKBP Idru.
Baharuddin
(bbg)