Pertama Menembak Mati di Usia 18, Tewaskan 33 Orang dalam Sebulan

Selasa, 20 Januari 2015 - 13:51 WIB
Pertama Menembak Mati...
Pertama Menembak Mati di Usia 18, Tewaskan 33 Orang dalam Sebulan
A A A
Pergi ke medan perang dan menyelamatkan banyak orang adalah mimpi semua tentara Amerika Serikat (AS), khususnya yang ditugaskan di Timur Tengah. Namun bagi seorang penembak jitu seperti Nick Irving, tugas di medan perang adalah mimpi buruk.

Irving pertama kali membunuh pada saat berusia 18 tahun. Ketika itu dia sedang bertugas di Ramallah, Irak, dan membuat kontak mata dengan salah seorang pengendara mobil. Tak terjadi apa pun ketika mereka saling menatap, tetapi semua berubah ketika Irving berbalik. Si pengendara mulai menembak tepat di belakang Irving. Menyadari hal itu, Irving bergegas mengendalikan senjata mesin kaliber 50 dan berbalik menembaki si pengendara sebanyak yang dia bisa.

Irving melihat kepala si pengendara meledak menjadi potonganpotongan kecil yang bercampur dengan asap. Irving selamat dari maut. Tapi sejak saat itulah dia merasa tak pernah tenang dan selalu diikuti mimpi buruk. “Saya berada di sebuah ruangan dan menatap kipas langit-langit yang berputar. Namun saya melihat di atas sana ada empat badan yang ditembak kepalanya menatap saya dengan tatapan mati, mereka mulai berteriak kepada saya,” tutur Irvin seperti dilansir News.com.au. T

erganggu dengan bayangan yang dia lihat setiap malam, Irving lantas menceritakan pengalaman tersebut pada temannya. Tapi ternyata Irving tidak sendiri karena tentara lain pun merasakan hal serupa ketika pertama kali membunuh manusia. Kawan-kawan Irvin memberitahunya bahwa setelah membunuh tidak akan ada lagi kegembiraan dalam hidup.

“Dia bilang saya tidak akan lagi menemukan sukacita. Tidak ada yang bisa menggantikan perasaan setelah membunuh orang,” lanjutnya. Menyadari bahwa hal itu pasti dirasakan semua orang, Irving mulai mencoba membiasakan diri melihat korban-korbannya dan melewati proses tersebut dengan baik. Dia kemudian dipromosikan menjadi penembak jitu induk untuk Angkatan Darat AS.

Dalam setengah bulan tugasnya Irving membunuh 33 orang. Kini ia mengaku dapat lebih menikmati pekerjaan berbahayanya. Senjata kesayangannya adalah SR-25 yang ia sebut “Dirty Diana”. Irving akan menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk mengelap senjata yang dia anggap manis itu.

Namun ketika melihat senjatanya, bayangan kawan-kawannya yang meninggal di medan perang juga kerap melintas. Irving mengaku pernah meninggalkan dua rekannya di medan perang hingga meninggal. Pengalaman itu amat menyesakkan hati dan membuatnya merasa sangat bersalah.

“Ketika menembak saya hanya berpikir untuk menyelesaikannya dengan cepat agar lebih cepat pulang dan saya juga ingin orang di sebelah saya cepat pulang dan berkumpul dengan keluarga masing-masing,” kata Irving. Irving menjadi sniper Amerika- Afrika pertama yang ditugaskan untuk ketiga Batalyon Ranger Angkatan Darat yang telah berjuang di Somalia dalam misi bersejarah Black Hawk Down.

Prestasinya dalam menumbangkan musuh selama di medan perang membuatnya dijuluki sebagai The Reaper alias malaikat maut. Tapi julukan itu harus dibayar mahal dengan menurunnya kondisi psikologis Irving selama di medan pertempuran. Dia mengaku menjadi pecandu alkohol untuk menghilangkan ketakutan akan rasa bersalahnya karena membunuh banyak orang.

Bahkan setelah kembali ke AS, dia masih merasakan hal itu dan membuatnya selalu tidur dengan senapan di bawah bantalnya. Kini Irving sudah berhenti menjadi penembak jitu dan menjalankan sebuah situs pelatihan tembak di San Antonio bersama banyak personel militer lain.

Meskipun senapan membuatnya selalu teringat pada kematian, Irving berpendapat hal itu harus dia hadapi karena itu sudah menjadi takdirnya. “Ada banyak evaluasi psikologis yang harus Anda pertimbangkan sebelum menjadi seorang penembak. Ketika saya mampu membunuh orang tanpa rasa apa pun saya pikir mungkin memang karena itulah saya dilahirkan,” sebut Irving.

Rini Agustina
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0793 seconds (0.1#10.140)