Perampok Serang Polisi, Motor Raib

Jum'at, 16 Januari 2015 - 09:56 WIB
Perampok Serang Polisi,...
Perampok Serang Polisi, Motor Raib
A A A
JAKARTA - Pelaku perampokan makin nekat dan sadis. Tak hanya warga sipil, anggota kepolisian pun menjadi sasaran. Pelaku bahkan berusaha melukai korban dan merampas kendaraan.

Perampokan itu dialami anggota Brigade Mobil (Brimob) Polda Metro Jaya Briptu M Nur Hamzah di Jalan Sultan Iskandar Muda, Jakarta Selatan, Rabu (14/1). Di lokasi kejadian korban dihadang enam orang.

Salah satu pelaku langsung turun dari sepeda motor dan mencabut kunci motor Honda Vario putih bernopol B 6829 WLG milik korban. Briptu M Nur sempat akan melawan, namun langsung dibacok oleh pelaku lain. Beruntung, korban menghindar dan hanya mengenai helm. Tak berapa lama melintas seorang anggota Satlantas Polres Jakarta Barat.

Melihat ada kejahatan, anggota tersebut menghampiri korban. Sayang, para pelaku keburu kabur dengan motor hasil rampasannya dan uang tunai Rp2,7 juta. “Dua anggota itu mencoba mengejar, tetapi tidak berhasil,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Martinus Sitompul kemarin. Akhirnya korban melaporkan kasus tersebut ke Polsek Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Kriminolog Universitas Indonesia Ikraq Sulhin mengatakan, apa yang dilakukan para pelaku perampokan sebenarnya tidak bersifat situasional. Para pelaku sadis yang akhir-akhir ini beraksi merupakan para pelaku profesional dan bukan kambuhan. “Dilihat dari aksinya, mereka memang menguasai medan. Selain itu, mereka juga sangat tenang dan seperti sudah terbiasa,” ungkapnya. Para pelaku juga mengerti dan mengetahui bagaimana menggunakan senjata api.

“Pasti mereka bukan orang sembarangan karena mereka sudah terlatih memakai senjata api,” katanya. Maka itu, polisi harus mampu mengungkap identitas dan menangkap pelaku penjahat jalanan ini. Menurutdia, adaduahalyang semestinya dilakukan kepolisian untuk mengantisipasi kejahatan. Pertama, kejahatan seperti itu bukanlah kejahatan situasional. Karena itu, dia menyarankan polisi lebih meningkatkan lagi intelijennya.

“Mereka itu suatu jaringan atau komplotan dan pastinya sebelum melakukan aksinya mereka juga ada yang melakukan perekrutan dan rapat,” ungkap Ikraq. Kedua, polisi harus lebih mengawasi peredaran senjata api di masyarakat.

Menurutnya, akses para pelaku untuk mendapatkan senjata harus semakin dipersempit dengan menempatkan anggota intelijen di lingkungan masyarakat yang dicurigai sebagai pelaku peredaran senjata. “Memang senjata dari luar negeri tidak terdaftar atau susah dideteksi. Tapi, kalau pengawasannya diperketat, segalanya akan menjadi lebih mudah untuk diawasi,” katanya.

Pecah Kaca Mobil, Rp39 Juta Raib

Aksi perampokan dengan modus pecah kaca mobil kembali terjadi. Kali ini menimpa karyawan PT MSN bernama Basyid, 30, di depan Kantor Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) Kabupaten Bekasi, Sukamahi, Cikarang Pusat, kemarin siang.

Uang tunai sebesar Rp39 juta yang ada di dalam mobil raib dibawa kabur perampok. “Saat itu saya lagi mengurus izin HO di lantai dua BPPT,” kata Basyid. Uang tunai untuk biaya perizinan perusahaan itu disimpan di dalam dashboard mobil Daihatsu Grand Max bernopol B 1283 SKU.

Sesampainya di Kantor BPPT, dia terlebih dulu mengambil persyaratan pembayaran retribusi perizinan di loket yang berada di lantai satu. “Ketika saya mau ambil uang di mobil, kaca sudah pecah dan uang hilang,” ucapnya. Lokasi kejadian hanya beberapa meter dari Kantor Polsek Cikarang Pusat. Ketika kejadian pun kondisinya ramai PNS maupun warga yang mengurus perizinan.

“Kasus ini masih dikembangkan. Pelaku diduga lebihdarisatuorangdansudahmengetahui letak uang korban,” ujar Kasubbag Humas Polresta Bekasi Kabupaten Iptu Makmur. Masih kasus perampokan. Nasabah bank, Triyanto, menjadi korban perampokan saat melintas di Jalan Dewi Sartika, Margahayu, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Rabu (14/1).

Akibat itu, korban kehilanganuangtunaiRp100juta yang baru saja diambil. Kasubbag Humas PolrestaBekasi Kota AKP Siswo mengatakan, peristiwa itu bermula saat korban baru saja mengambil uang dari sebuah bank di Jalan Juanda, Bekasi Timur. Korban diduga sudah dibuntuti sejak keluar dari bank.

“Korban pulang mengendarai sepeda motor,” ucapnya. Saat melintas di lokasi kejadian, korban tiba-tiba dipepet dua orang tak dikenal yang mengendarai sepeda motor matik. Tanpa basa-basi pelaku langsung membacok korban di bagian lengan kiri. “Pelaku langsung merampas tas korban berisi Rp100 juta,” katanya.

Helmi syarif/ Abdullah m surjaya
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0921 seconds (0.1#10.140)