Kemenkes Susun Roadmap Obat Tradisional

Senin, 12 Januari 2015 - 10:43 WIB
Kemenkes Susun Roadmap...
Kemenkes Susun Roadmap Obat Tradisional
A A A
JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tengah menyusun roadmap pemanfaatan obat tradisional. Ini dilakukan mengingat obat tradisional semakin tergusur dengan kehadiran obat kimia.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemenkes Tjandra Yoga Aditama mengatakan, Indonesia harus mengembangkan obat berbahan tradisional karena memiliki khasanah tanaman obat yang luar biasa khasiatnya.

“Ada 9.600 spesies tumbuhan berkhasiat obat dan 300 spesies bahan obat tradisional di antaranya yang dikembangkan oleh industri. Agar tanaman bisa jadi obat, harus ada roadmap. Untuk uji klinis, autentifikasi teknis dan spesies serta standardisasi kandungan kimianya,” ucap dia seusai seminar “Challenges of Development of Natural Compound as Drug for Infectious and Degenerative Diseases” di Kampus UHAMKA, Jakarta, kemarin.

Tjandra mengatakan, bahan tradisional yang sudah dijual bebas di pasaran jumlahnya masih rendah yakni sekitar 4.000- an jenis. Karena itu, kebijakan roadmapyang baru saja dibuat ini agar masyarakat memiliki pilihan untuk memakai obat tradisional atau bahan kimia. Saat inijugaberkembangtrenminum jamu di kalangan masyarakat.

Kementerian UKM dan Kementerian Perdagangan pekan kemarin sudah meluncurkan program gemar minum jamu. Pada 2012, ujarnya, pemerintah sudah melakukan riset tumbuhan obat dan jamu dengan menginventarisasi 15.773 ramuan dari 209 suku bangsa dan berhasil mengidentifikasi 1.740 spesies tanaman obat dari 13.576 nama daerah tanaman obat atau 60% dari total data.

Rektor UHAMKA Suyatno mengatakan, Indonesia memiliki potensi luar biasa pada tanaman obat. Namun, Indonesia sudah ketinggalan dengan mengembangkan bahan tra-disional menjadi obat. Sementara Thailand sudah mendirikan pusat riset produk halal.

“Indonesia adalah negara tropis yang potensi tanaman obatnya sangat tinggi. Namun, saat ini masyarakat hanya diberikan pilihan berobat dengan obat kimia saja,” ungkapnya.

Neneng zubaidah
(ars)
Berita Terkait
Maria Lumowa Berhasil...
Maria Lumowa Berhasil Diekstradisi ke Indonesia, Simak Kronologis Lengkapnya
Gagal Lolos PPDB, Siswi...
Gagal Lolos PPDB, Siswi Berprestasi Peraih 700 Penghargaan Putus Sekolah
Paskah Nasional 2022...
Paskah Nasional 2022 Wujud Pemulihan Ekonomi Nasional
BSSN Gelar Simposium...
BSSN Gelar Simposium Nasional Wujudkan Keamanan Siber Nasional
Hari Pelanggan Nasional...
Hari Pelanggan Nasional 2020
Libur Panjang Kenaikan...
Libur Panjang Kenaikan Isa Almasih, Ribuan Penumpang Padati Stasiun Lempuyangan Yogyakarta
Berita Terkini
Geledah 12 Lokasi Terkait...
Geledah 12 Lokasi Terkait Kasus Bank BJB, KPK Sita Mobil hingga Deposito Rp70 Miliar
27 menit yang lalu
Komisi I Sebut Revisi...
Komisi I Sebut Revisi UU TNI Penting untuk Kebutuhan Pertahanan Modern
29 menit yang lalu
Ahok Minta Mantan Dirut...
Ahok Minta Mantan Dirut Lainnya Dipanggil Terkait Kasus Korupsi Pertamina
37 menit yang lalu
KPK: Selisih Pengadaan...
KPK: Selisih Pengadaan Iklan dalam Kasus Korupsi Bank BJB Capai Rp222 Miliar
1 jam yang lalu
Satupena Gagas Gerakan...
Satupena Gagas Gerakan Penulis Besar dari Berbagai Provinsi di Indonesia
1 jam yang lalu
Diperiksa Penyidik Kejagung,...
Diperiksa Penyidik Kejagung, Ahok Ngaku Tak Ditanyai Soal BBM Oplosan
2 jam yang lalu
Infografis
Kemenkes Imbau Masyarakat...
Kemenkes Imbau Masyarakat Waspada, Virus HMPV Merebak di China
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved