Memilih Bancassurance yang Tepat

Selama manusia hidup pastinya memiliki risiko yang harus ditanggung, entah mengalami, sakit, kecelakaan atau bahkan kematian sekalipun. Tingginya risiko yang dihadapi tersebut membuat banyak pihak berkepentingan untuk memasarkan produk asuransi, salah satunya perbankan.

Kerja sama antara perusahaan asuransi dan perbankan dalam memasarkan produk asuransi dikenal dengan nama bancassurance . Pemasaran produk seperti ini tentunya memberikan keuntungan para pihak terlibat, baik bank, perusahaan asuransi, maupun nasabah itu sendiri.

Setidaknya nasabah bank mendapatkan kemudahan mencari perusahaan asuransi untuk melakukan pertanggungan atas jiwa atau harta mereka. Bagi nasabah, keuntungan didapatkan dari bancassurance di antaranya terpenuhi prinsip one stop shopping atau one stop service. Hal itu membuat para nasabah tidak perlu mencari lembaga asuransi lain di luar bank tempat mereka menabung.

Kadang dengan menjadi nasabah bancassurance, tidak sedikit juga nasabah bank tertentu mendapatkan fasilitas lain dari bank tempat mereka menyimpan dananya. Seperti kemudahan mendapatkan kartu kredit, kredit pemilikan rumah (KPR), dan kredit pemilikan mobil (KPM). Director Alternative Distribution PT Asuransi Jiwa Indosurya Sukses Antony Japari menuturkan, ada beberapa tujuan dari berasuransi, yakni untuk memproteksi risiko meninggal atau risiko sakit.

Risiko itu perlu diperhatikan untuk menyelamatkan nasabah ataupun ahli warisnya. Umumnya berasuransi memiliki banyak proteksi sesuai kebutuhannya. Bila masyarakat telah memutuskan hal apa yang akan diproteksi dapat memilih jenis asuransi yang akan dibutuhkan.

Adaempat jenisprodukasuransijiwayaitu term insurance (asuransi jangka warsa), wholelife (asuransiseumurhidup), endowment (asuransi dwiguna), dan unitlink (asuransi jiwa dengan manfaat investasi). Umumnya untuk memproteksi risiko kewajiban kredit, maka nasabah bisa memilih asuransi jangka warsa yang sifatnya menurun UP-nya (decreasing term ) sebab sesuai dengan plafon kredit yang akan menurun sejalan dengan waktu. Untuk melindungi pendapatan, maka nasabah bisa memilih produk asuransi unitlink .

Setelah menentukan jenis produknya, nasabah bisa menanyakan siapa saja partner bancassurance dari bank tempat mereka menabung atau menyimpan aset lainnya. Tujuannya untuk membandingkan perusahaan asuransi rekanan bank tersebut, yang lebih cocok dengan preferensi nasabah.

Namun dari sisi kesehatan keuangan, bank sudah melakukan seleksi untuk rekanan asuransinya sehingga nasabah tidak perlu mengkhawatirkan kesehatan keuangan perusahaan asuransi yang sudah menjadi rekanan tersebut. ”Untuk kebutuhan proteksi aset nasabah, dilakukan proses yang sama. Nasabah memproteksi sebesar nilai pasar asetnya tersebut ke perusahaan asuransi umum,” ujar Antony.

Lebih jauh dia mengungkapkan, dalam memilih asuransim perlu seberapa besar pendapatan yang akan hilang jika risiko meninggal dunia atau kewajiban utang yang terpaksa harus ditanggung oleh ahli waris. Apabila untuk memproteksi pendapatan, maka uang pertanggungan yang harusnya diambil sebesar pendapatan per bulan selama jangka waktu tertentu.

Misalnya, pendapatan per bulan Rp5 juta, makaapabilaingindiproteksiselama 5 tahun maka Rp5 juta x 12bulan x 5tahun = Rp300 juta. Nilai itu merupakan uang pertanggungan yang diambil. Apabila untuk memproteksi kewajiban kredit, maka uang pertanggungan yang diambil sebesar kredit atau hutang yang dimiliki.

Wakil Direktur Utama Bank Vitoria Anthony Soewandy menuturkan, cara terbaik dalam memilih bancassurance dapat meminta advise dari insurance specialist yang saat ini sudah banyak tersedia di Bank atau perusahaan asuransi Jiwa. ”Umumnya, mereka memiliki metode untuk menggali kebutuhan nasabah tersebut,” ungkapnya.

Setelah dilakukan analisa kebutuhan (financial needs analysis ), sambungnya, maka akan didapat opsi-opsi untuk produk yang memungkinkan dipilih oleh nasabah sesuai dengan kebutuhan dan profil risiko. Kini banyak ditawarkan produk-produk berbasis asuransi investasi (unitlinked ), maka harus berhati- hati dalam memilih.

Ilham safutra