Hati-Hati, Terlalu Banyak Alkohol Akan Merusak Syaraf
A
A
A
Menikmati minuman beralkohol, seperti wine atau champagne, dalam kadar tertentu memang memiliki dampak baik bagi kesehatan dan otak. Tapi jika terlalu banyak yang dikonsumsi, justru malah berbahaya.
Penelitian menyebutkan alkohol adalah racun bagi syaraf-syaraf manusia. Dimana, dalam kadar tertentu, alkohol memang akan menciptakan mood , membuat sedikit cerewet. Alkohol juga akan berdampak pada otak dan tubuh. Namun, ada baiknya cermat memahami alur kemana alkohol masuk ke tubuh dan ke mana dibuang, agar dalam pemanfaatannya lebih bijak.
Proses penyerapan sendiri dimulai di dalam darah lalu mengalirkannya ke membran lendir dalam mulut sebelum menuju usus kecil. Di sana, akan dilanjutkan proses penyerapan, lalu diantarkan dari sistem darah ke liver. “Di liver ada proses pemberhentian utama. Selanjutnya enzim akan memecah alkohol,” kata Helmut K.Seitz, peneliti Jerman dari Heidelberg kepada DW.de.
Tugas liver selanjutnya adalah membawa racun ke luar dari tubuh, dan alkohol adalah satu di antara racun tersebut. Tetapi, alkohol yang pertama kali melewati liver tidak bisa dipecah secara menyeluruh. Beberapa akan mencapai organ lain. “Ini akan disalurkan seperti ke pankreas, otot, dan tulang,” ucap Seitz.
Karena tidak semua bisa dipecah, alkohol pun bisa menyebabkan lebih dari 200 penyakit. Menurut Seitz, terlalu banyak alkohol dalam tubuh akan berefek lebih terhadap otak, seperti menjadi lebih agresif, konsentrasi menurun, dan berilusi. Pada saat yang sama juga merasa lebih bebas dan lebih riang. Pada tingkatan kadar yang di ambang batas, yang terjadi lebih parah.
Sikap agresif dan menjadi tidak terkendali. Fakta menyedihkan, semenjak 2012 dari penyalahgunaan alkohol di seluruh dunia ialah kecelakaan, dan kekerasan di bawah pengaruh alkohol yang meningkat. Selain itu, di dalam mulut, alkohol juga berefek ke membran lendir, sebagai contoh di dalam esophagus.
Tubuh tidak bisa terlalu lama menjaganya melawan racun. Ini akan memberikan konsekuensi signifikan, seperti peradangan serius di dalam pankreas. “Mari berpikir soal kanker, seperti tumor mulut, pharynx, larynx, dan esophagus, termasuk juga kanker payudara. Ironisnya, di tengah peringatan tersebut, konsumsi alkohol masyarakat dunia, utamanya di negara-negara Eropa, terbilang luar biasa.
Di Jerman, konsumsi alkohol murni adalah 12 liter per kapita per tahun. Setara 400 botol bir per orang. Di Inggris dan Slovenia jumlahnya sedikit lebih kecil 11,6 liter. Sementara di Irlandia dan Luksemburg, jumlahnya hampir seperti di Jerman, rata-rata 11,9 liter.
Untuk jumlah konsumsi terbanyak alkohol murni dikuasai Belarusia dengan rata-rata 17,5 liter. Namun, seperti diungkapkan di awal, alkohol juga memiliki sisi positif. Dalam jumlah yang cukup, alkohol bisa memperkuat pembuluh darah. Satu gelaswine per hari, terutama bagi orang dengan risiko serangan jantung atau stroke akan membantu mengobatinya.
Sugeng wahyudi
Penelitian menyebutkan alkohol adalah racun bagi syaraf-syaraf manusia. Dimana, dalam kadar tertentu, alkohol memang akan menciptakan mood , membuat sedikit cerewet. Alkohol juga akan berdampak pada otak dan tubuh. Namun, ada baiknya cermat memahami alur kemana alkohol masuk ke tubuh dan ke mana dibuang, agar dalam pemanfaatannya lebih bijak.
Proses penyerapan sendiri dimulai di dalam darah lalu mengalirkannya ke membran lendir dalam mulut sebelum menuju usus kecil. Di sana, akan dilanjutkan proses penyerapan, lalu diantarkan dari sistem darah ke liver. “Di liver ada proses pemberhentian utama. Selanjutnya enzim akan memecah alkohol,” kata Helmut K.Seitz, peneliti Jerman dari Heidelberg kepada DW.de.
Tugas liver selanjutnya adalah membawa racun ke luar dari tubuh, dan alkohol adalah satu di antara racun tersebut. Tetapi, alkohol yang pertama kali melewati liver tidak bisa dipecah secara menyeluruh. Beberapa akan mencapai organ lain. “Ini akan disalurkan seperti ke pankreas, otot, dan tulang,” ucap Seitz.
Karena tidak semua bisa dipecah, alkohol pun bisa menyebabkan lebih dari 200 penyakit. Menurut Seitz, terlalu banyak alkohol dalam tubuh akan berefek lebih terhadap otak, seperti menjadi lebih agresif, konsentrasi menurun, dan berilusi. Pada saat yang sama juga merasa lebih bebas dan lebih riang. Pada tingkatan kadar yang di ambang batas, yang terjadi lebih parah.
Sikap agresif dan menjadi tidak terkendali. Fakta menyedihkan, semenjak 2012 dari penyalahgunaan alkohol di seluruh dunia ialah kecelakaan, dan kekerasan di bawah pengaruh alkohol yang meningkat. Selain itu, di dalam mulut, alkohol juga berefek ke membran lendir, sebagai contoh di dalam esophagus.
Tubuh tidak bisa terlalu lama menjaganya melawan racun. Ini akan memberikan konsekuensi signifikan, seperti peradangan serius di dalam pankreas. “Mari berpikir soal kanker, seperti tumor mulut, pharynx, larynx, dan esophagus, termasuk juga kanker payudara. Ironisnya, di tengah peringatan tersebut, konsumsi alkohol masyarakat dunia, utamanya di negara-negara Eropa, terbilang luar biasa.
Di Jerman, konsumsi alkohol murni adalah 12 liter per kapita per tahun. Setara 400 botol bir per orang. Di Inggris dan Slovenia jumlahnya sedikit lebih kecil 11,6 liter. Sementara di Irlandia dan Luksemburg, jumlahnya hampir seperti di Jerman, rata-rata 11,9 liter.
Untuk jumlah konsumsi terbanyak alkohol murni dikuasai Belarusia dengan rata-rata 17,5 liter. Namun, seperti diungkapkan di awal, alkohol juga memiliki sisi positif. Dalam jumlah yang cukup, alkohol bisa memperkuat pembuluh darah. Satu gelaswine per hari, terutama bagi orang dengan risiko serangan jantung atau stroke akan membantu mengobatinya.
Sugeng wahyudi
(bbg)