Sri Lanka Hadapi Era Baru

Sabtu, 10 Januari 2015 - 14:35 WIB
Sri Lanka Hadapi Era Baru
Sri Lanka Hadapi Era Baru
A A A
KOLOMBO - Pemilihan umum presiden (pelpres) Sri Langka berakhir dengan hasil cukup mengejutkan. Calon presiden (capres) petahana (incumbent) Mahinda Rajapaksa kalah dari pesaingnya, Maithripala Sirisena yang meraup 51,3% suara.

Kekalahan sosok yang sudah delapan tahun memimpin Sri Lanka tersebut dinilai tidak lepas dari pamor Rajapaksa yang mulai menurun akibat sikap otoriternya dan isu korupsi. Sebelumnya sosok yang memimpin Sri Lanka sejak 2005 ini sangat percaya diri bakal terpilih kembali dengan alasan telah berhasil mendongkrak perekonomian negara serta mengurangi perang saudara.

Sayangnya, menurut para pengamat, keberhasilan Rajapaksa memimpin Sri Langka justru membuatnya semakin pongah, otoriter dan kemudian terlibat dalam korupsi. Rajapaksa disebut-sebut melupakan para korban perang saudara, khususnya yang berada di wilayah Tamil. Rakyat semakin kecewa ketika mendengar Rajapaksa terlibat korupsi.

Dia dituduh menggelapkan sejumlah besar dana dari berbagai proyek infrastruktur yang berasal dari pinjaman luar negeri. Korupsinya yang sangat tersistematis tersebut ditengarai dilakukan bersama China yang menjadi sekutu politik dan ekonomi Rajapaksa di kancah internasional. Para pejabat juga menyatakan tidak puas dengan pemerintahan Rajapaksa yang merusak independensi peradilan karena mengambil berbagai keputusan.

Kendati pamornya makin menurun, dua bulan lalu Sri Lanka tidak memiliki kandidat kuat lain untuk mengalahkan Rajapaksa. Hingga akhirnya Sirisena yang beberapa bulan lalu masih menjabat sebagai Menteri Kesehatan mundur dari pemerintahan dan menjadi lawan terkuat Rajapaksa.

Sirisena mengajak warga Tamil yang sakit hati untuk mendukungnya mengalahkan Rajapaksa dan berjanji akan memperhatikan mereka jika terpilih menjadi presiden. Ditambah dukungan dari partai oposisi, Sirisena akhirnya menjadi lawan terkuat Rajapaksa. Kendati kekalahan ini sangat mengejutkan, tidak ada komentar negatif yang keluar dari Rajapaksa terkait pemilu tersebut.

Alumus Richmond College ini mengakui kekalahannya dan justru memberikan selamat kepada Sirisena. Dia juga mengucapkan terima kasih kepada presiden baru Sri Lanka itu karena telah menjalani pemilu dengan adil. “Presiden (Rajapaksa) mengakui kekalahannya dan akan memastikan proses transisi kekuasaan berjalan lancar sesuai keinginan rakyat,” terang Sekretaris Presiden Vijayananda Herath dilansir Channel News Asia.

Sikap sportif Rajapaksa juga dia tunjukkan dengan langsung mengosongkan rumah dinas kepresidenan sesaat setelah pemilu usai. Tindakan Rajapaksa ini mendapat pujian dari banyak pihak, salah satunya dari Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) John Kerry. Dia memuji Rajapaksa karena sikapnya yang menerima dengan lapang kekalahan pada pemilu kemarin.

Selain sikap sportif, Rajapaksa juga dinilai berhasil mengadakan pemilu bebas, adil dan aman. Sirisena kemarin langsung dilantik menjadi presiden. Sosok yang dinilai memiliki sikap lebih tenang ini diharapkan dapat menjadi perpanjangan tangan warga Tamil dan muslim Sri Lanka untuk memperoleh keadilan yang lebih baik. Mereka menuntut Sririsena untuk melanjutkan penyidikan Rajapaksa terkait dugaan pembunuhan 40.000 warga sipil Tamil oleh tentara ketika perang saudara.

Rini agustina
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3830 seconds (0.1#10.140)