Belajar Sekaligus Wujudkan Impian

Sabtu, 10 Januari 2015 - 14:23 WIB
Belajar Sekaligus Wujudkan...
Belajar Sekaligus Wujudkan Impian
A A A
Bermimpilah setinggi langit! Jika engkau terjatuh, engkau akan jatuh di antara bintangbintang. Pernah dengar kalimat bijak tersebut? Ya, presiden pertama Republik Indonesia lah yang mengatakannya Bung Karno.

Setiap orang pasti punya mimpi. Ada yang bermimpi menjadi dokter, guru, dan masih banyak lagi. Wajar jika setiap orang memiliki mimpi. Karena dengan mimpi lah kita merasa hidup. Dan dengan mimpi pula, hidup kita menjadi terarah. Adalah Rahmitha, mahasiswi lulusan Universitas Indonesia yang bermimpi mendapat beasiswa S2 ke luar negeri.

Cewek kelahiran 16 Desember yang akrab disapa Mitha ini akhirnya benar-benar mewujudkan mimpinya. Pada 2012, ia mendapat beasiswa Chevening/ Glasgow dari University of Glasglow, Inggris. “Waktu itu aku sengaja ikut milis beasiswa di internet. Jadi selalu mendapatkan e-mail kalau ada beasiswa baru.

Kebetulan temen-temenku juga banyak yang dapet beasiswa, jadi info tentang beasiswa banyak dapat dari temenku juga,” ceritanya. Mitha melanjutkan, ia memang berniat untuk melanjutkan kuliah di luar negeri. ”Soalnya pengen dapet pengalaman yang beda,” katanya. Mitha mengaku mempersiapkan segala sesuatunya dari satu tahun sebelumnya.

“Pas dapet info ada beasiswa ke Ingris, aku udah mulai nyiapin semuanya. Dari les bahasa Inggris, nyiapin dokumen-dokumen untuk apply, dan tentunya belajar yang giat. Itu semua aku lakuin satu tahun sebelumnya, dan alhamdulillah beasiswanya aku dapatkan,” paparnya. Memang bukan hal mudah mengenyam pedidikan di negeri orang dengan sistem yang berbeda pula. Mitha pun membenarkan hal itu.

“Kurikulumnya beda banget, cara pengajarannya juga beda. Kalau di Indo lebih teoritis, sedangkan di Inggris lebih aplikatif. Jadi aku harus lebih analitikal dalam berpikir sih..,” terangnya. Mitha menambahkan, ia mempunyai target tersendiri dalam belajar di luar negeri.

“Target nilai dibuat oleh diri sendiri sih, soalnya di luar itu kalau dapat nilai bagus cukup sulit, standarnya lebih tinggi dibanding di Indonesia. Biar nggak males, aku selalu inget kalau dulu pas dapetin beasiswa ini nggak mudah, jadi aku gak boleh nyia-nyiain,” celotehnya. Meski begitu, Mitha merasa belajar di luar negeri itu sangat menyenangkan. “Yang bikin betah tuh aku bisa punya banyak temen dari negara-negara lain.

Aku bisa nambah wawasan juga terkait budaya mereka, dan bisa lebih toleran aja sama perbedaan. Aku juga bisa ngunjungin tempat-tempat bagus disini,” ceritanya. Untuk teman-teman yang ingin mencoba apply beasiswa seperti Mitha, Mitha punya tipsnya nih! “Pokoknya kalian nggak boleh nyerah kalau emang pengen applybeasiswa.

Harus bener-bener punya tekad yang kuat, juga persiapannya harus bener-bener mateng. Soalnya tim penilai beasiswa biasanya punya penilaian tersendiri apakah kita bener-bener pantes dapetin beasiswa itu atau nggak,” tutup cewek yang disertasinya dikategorikan sebagai salah satu disertasi terbaik di University of Glasglow ini.

Hanifah muthmainnah
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2077 seconds (0.1#10.140)