Sekarang Politik Sudah Menyasar Hingga Tempat Tidur
A
A
A
JAKARTA - Politik yang terjadi di Indonesia kini sudah memasuki semua lini. Tak hanya di tingkat elite, bahkan politik sudah merambah tempat tidur.
Hal itu dikatakan mantan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarief Hidayatullah Jakarta, Komaruddin Hidayat. Pernyataan ini dikatakan Komaruddin terkait buku khilafah.
"Politik itu masuk pada seluruh ranah kehidupan bahwa sampai masuk ke tempat tidur, yakni UU perkawinan, kalau anda tidur berdua tapi ilegal, anda kan kenak urusan," kata Komaruddin di Kantor PB HMI, Jakarta, Jumat 9 Januari 2015.
Komaruddin mengatakan, secara prosedural demokrasi di Indonesia seperti negara sekular, pasalnya tidak ada bedanya dengan barat. Di Indonesia kedaulatan tetap tangan rakyat dan wakilnya di parlemen.
Namun, ada pembeda antara barat dengan Indonesia, pasalnya Indonesia sebagai negara yang berbasis muslim tidak bisa lepas dari simbol keagamaan.
"Apa bedanya sama barat, tapi ada sejarah ada budaya yang berbeda, karena (di sini) muslim country, ada departemen agama, simbol agama masuk Istana, negara sekuler enggak ada. Peringatan Maulid nabi di Istana, sementara negara sekuler enggak ada," tegasnya.
Hal itu dikatakan mantan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarief Hidayatullah Jakarta, Komaruddin Hidayat. Pernyataan ini dikatakan Komaruddin terkait buku khilafah.
"Politik itu masuk pada seluruh ranah kehidupan bahwa sampai masuk ke tempat tidur, yakni UU perkawinan, kalau anda tidur berdua tapi ilegal, anda kan kenak urusan," kata Komaruddin di Kantor PB HMI, Jakarta, Jumat 9 Januari 2015.
Komaruddin mengatakan, secara prosedural demokrasi di Indonesia seperti negara sekular, pasalnya tidak ada bedanya dengan barat. Di Indonesia kedaulatan tetap tangan rakyat dan wakilnya di parlemen.
Namun, ada pembeda antara barat dengan Indonesia, pasalnya Indonesia sebagai negara yang berbasis muslim tidak bisa lepas dari simbol keagamaan.
"Apa bedanya sama barat, tapi ada sejarah ada budaya yang berbeda, karena (di sini) muslim country, ada departemen agama, simbol agama masuk Istana, negara sekuler enggak ada. Peringatan Maulid nabi di Istana, sementara negara sekuler enggak ada," tegasnya.
(maf)