Terjun Sebelum Pesawat Jatuh, 13 Penumpang Selamat

Kamis, 08 Januari 2015 - 11:31 WIB
Terjun Sebelum Pesawat...
Terjun Sebelum Pesawat Jatuh, 13 Penumpang Selamat
A A A
WELLINGTON - Sebanyak 13 orang, termasuk awak pesawat, terpaksa terjun dari ketinggian 2.000 kaki setelah pesawat yang mereka tumpangi mengalami masalah mesin di Pulau Utara, Selandia Baru, kemarin.

Seluruh penumpang yang merupakan penerjun payung itu selamat. Adapun pesawat jatuh ke Danau Taupo. Roy Clements, Kepala Eksekutif Taupo Skydive yang bertanggung jawab dalam tur skydive ini, mengatakan pesawat mengalami masalah mesin tak lama setelah lepas landas sekitar pukul 12.00 waktu setempat.

Pilot terpaksa menerjunkan semua penumpang yang terdiri atas 6 penerjun payung dan 6 wisatawan lebih cepat dari yang dijadwalkan. Keputusan pilot ini sebenarnya membahayakan penumpang, sebab rekomendasi jarak minimum terjun payung adalah 10.000 kaki, sementara seluruh penumpang saat itu harus terjun pada ketinggian yang sangat rendah yakni 600 meter atau 2.000 kaki.

“Ini adalah sebuah keajaiban,” kata Clements seperti dilansir ABC. Ternyata perhitungan pilot tepat kendati terjun terlalu rendah. Terbukti seluruh penumpang dan awak berhasil mendarat dengan selamat, sebagian di atas danau dan sebagian di daratan. Pilot adalah orang terakhir yang melompat sebelum pesawat akhirnya tenggelam ke danau.

“Ketika pesawat itu jatuh, terdengar seperti mesin meledak. Sekitar 15 detik sebelum hidung pesawat tenggelam, pilot melompat keluar dari pesawat,” tutur salah seorang saksi mata Rowan Eves. Saksi lainnya Sue Stubbs mengaku melihat setengah lusin skydivers melompat keluar dengan parasut terbuka sesaat sebelum pesawat meluncur ke dalam danau.

Ada juga saksi yang melihat pesawat berwarna merah muda itu mengeluarkan asap dan melihat penerjun payung melompat keluar disusul dengan bunyi ledakan. Saksi lain melihat pilot mendarat dan terjebak di semak-semak. Dia baru bisa diselamatkan ketika mendapat bantuan dari pemadam kebakaran. Beberapa jam kemudian ambulans pun datang membawa seluruh korban.

Para saksi ramai membicarakan aksi super sang pilot. Komisi Investigasi Kecelakaan Transportasi Selandia Baru mengatakan telah memulai penyelidikan. Tiga penyidik langsung melakukan perjalanan ke Taupo untuk mengumpulkan berbagai data. Fokus pertama penyelidikan adalah mengamankan bukti-bukti, informasi dari para saksi, dan rekening seluruh penumpang, saksi, serta orang-orang yang dianggap terlibat.

Sementara satu penyidik akan bekerja dan menyusun temuan tersebut dari Wellington. Penyelidikan diharapkan dapat selesai dalam 18 bulan. Namun komisi penyelidikan mengatakan pihaknya bisa mengeluarkan laporan lebih cepat. Sejauh ini tim penyelidik belum menjelaskan penyebab jatuhnya pesawat. Laporan akan disiarkan ke publik jika sudah mendapat lampu hijau dari otoritas yang berwenang.

“Kelompok penyelam juga akan kami ikut sertakan untuk melakukan inspeksi di bawah air dengan mengambil gambar bangkai pesawat sebelum diangkat dari Danau Tau[o oleh para ahli,” ungkap juru bicara Otoritas Penerbangan Sipil, Mike Rochard.

Rini agustina
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0713 seconds (0.1#10.140)