Isap Sabu, Fariz RM Kembali Ditangkap

Rabu, 07 Januari 2015 - 11:14 WIB
Isap Sabu, Fariz RM Kembali Ditangkap
Isap Sabu, Fariz RM Kembali Ditangkap
A A A
JAKARTA - Penyanyi Fariz Rustam Munaf (RM), 56, kembali ditangkap oleh polisi karena diduga mengonsumsi narkoba jenis sabu, heroin, dan ganja. Sebelumnya dia ditangkap dengan kasus yang sama pada 2007.

Fariz RM ditangkap di kediamannya, Jalan Camar 11 Bintaro Jaya, Tangerang Selatan, sekitar pukul 02.00 WIB, Selasa (6/1). Saat itu dia tengah bermain gitar seorang diri. Penangkapan musisi kawakan era 80- an tersebut hanya berselang satu hari seusai perayaan ulang tahunnya. “Sekarang (FRM) masih diperiksa Satuan Narkoba,” kata Kapolres Jakarta Selatan Kombes Pol Wahyu Hadiningrat.

Kasat Reserse Narkoba Polres Jakarta Selatan AKBP Hando Wibowo menjelaskan, lintingan ganja ditemukan di asbak yang berada di dekat Fariz RM. Setelah digeledah, polisi mendapatkan satu paket heroin di saku kanannya dan alat isap sabu (bong). Ketika penangkapan, keluarga Fariz masih terlelap tidur.

“Kami langsung tes urine. Hasilnya positif Fariz menggunakan narkoba jenis heroin, ganja, dan sabu,” sebutnya. Penangkapan Fariz RM berdasarkan informasi dari masyarakat yang merasa curiga dengan aktivitas di rumah pelantun tembang Barcelona tersebut. Fariz RM terancam dijerat pasal berlapis.

“Pasalnya 111 tentang ganja, Pasal 112 tentang heroin, serta Pasal 114 tentang penguasaan narkotika dengan ancaman minimal empat tahun penjara,” kata Hando. Saat ini Fariz RM berada di Polres Jakarta Selatan. Anak dan istri Fariz yang mendatangi kantor polisi enggan berkomentar terkait penangkapan Fariz.

Sang istri yang memakai kemeja putih dan celana cokelat tidak berkomentar sama sekali. Wartawan yang bertanya bahkan sempat dihalangi oleh anak lelaki Fariz. Penangkapan Fariz RM memunculkan keprihatinan dari kalangan rekan dan sahabat salah satunya Addie MS.

Pendiri Twilite Orchestra itu sangat terkejut ketika mendengar kabar penangkapan Fariz yang kedua kalinya dalam kasus sama. “Aku masih enggak percaya saja kalau ini terjadi lagi. Kita enggak tahu karena enggak dengar langsung dari dia bagaimana kejadian sebenarnya,” ungkap Addie MS. Psikolog Universitas Pancasila Maharani Ardi Putri menuturkan, orang yang sudah kecanduan narkotika sangat rentan mengulang lagi seperti kasus musisi kawakan Fariz RM.

“Bukan pada label keartisannya karena narkotika itu tidak mengenal kalangan,” katanya. Menurut dia, dunia keartisan seolah menjadikan seseorang menjadi lebih mudah mendapatkan barang haram tersebut. Para selebritas, penyanyi, maupun artis rawan disusupi penyalahgunaan narkotika.

“Ini tidak hanya fenomena di Indonesia,” ujarnya. Selazimnya seorang artis harus sadar terhadap risiko menjadi seorang artis. Jam kerja di dunia artis itu padat sehingga banyak orang (artis) yang kemudian salah kaprah dan akhirnya mengonsumsi narkotika. “Jadi harus aware . Tipsnya harus lihat dan sadar terhadap tuntutan waktu. Kedua waspada terhadap pergaulan,” ujar Maharani.

Sepanjang 2014 sejumlah selebritas Indonesia terjerat kasus narkoba antara lain artis sinetron Roger Danuarta yang kedapatan pingsan di dalam mobilnya di kawasan Kayu Putih Raya, Jakarta Timur, pada 17 Februari. Sebuah jarum suntik yang masih tertancap di lengannya ditemukan. Polisi juga mendapatkan ganja seberat 15,70 gram beserta kertas linting dan heroin seberat 1,50 gram.

Pelawak Srimulat Tessy yang ditangkap di sebuah rumah di Kampung Rawa Bugel, Bekasi Utara, karena mengonsumsi narkotika jenis sabu pada 23 Oktober. Tessy bahkan berusaha bunuh diri dengan menenggak cairan pembersih lantai. Kemudian artis Vicky Monica tertangkap razia BNNP DKI Jakarta pada 9 November di sebuah klub malam di Senayan, Jakarta Pusat.

Dalam razia tersebut, BNNP menangkap enam orang yang positif mengonsumsi psikotropika salah satunya Vicky Monica. Dia beralasan mengonsumsi psikotropika karena menderita insomnia. Setelah diperiksa, hasilnya Vicky dibebaskan dan tidak direhabilitasi, namun dia hanya disuruh konseling seminggu sekali selama sebulan.

Di bagian lain, Polres Jakarta Utara kembali menggerebek Kampung Bahari kemarin. Tujuh orang yang diduga bandar beserta 36 paket sabu siap edar ikut diamankan. Tujuh orang itu yakni Chw, Rkd, Za, Gw, Al, An, dan Nc. Mereka diringkus dari kamar indekosnya tanpa perlawanan.

Hasilnya selain 36 paket sabu, polisi juga menyita 2 senjata tajam, alat isap (bong), 2 timbangan digital, 4 kamera pengintai (CCTV), serta 1 mobil Toyota Yaris. Operasi yang diberi nama Serangan Kilat itu dipimpin langsung Kasat Reserse Narkoba Polres Jakarta Utara AKBP Apollo Sinambela.

Dia mengatakan, penggerebekan Kampung Bahari merupakan tindak lanjut dari operasi yang sudah dilakukan beberapa waktu lalu. “Upaya ini untuk meminimalisasi peredaran narkoba tidak hanya di Kampung Bahari, melainkan di seluruh wilayah Jakarta Utara. Total ada 39 bandar yang berhasil diringkus dalam tiga kali operasi,” sebutnya.

Helmi syarif/R Ratna purnama/Yan yusuf
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8268 seconds (0.1#10.140)