Tarif Angkot di Bekasi-Bogor Turun

Selasa, 06 Januari 2015 - 12:38 WIB
Tarif Angkot di Bekasi-Bogor...
Tarif Angkot di Bekasi-Bogor Turun
A A A
BEKASI - arif angkutan kota (angkot) di Kota Bekasi dan Kota Bogor turun sebagai imbas penurunan harga bahan bakar minyak (BBM). Penurunan tarif di dua wilayah tersebut sebesar Rp500.

Pemkot Bekasi menyatakan penurunan tarif angkot di wilayahnya diambil menyusul kesepakatan dengan Organisasi Angkutan Darat (Organda). Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi Sopandi Budiman mengatakan, penurunan tarif mulai berlaku hari ini. “Tarif baru tersebut berlaku untuk seluruh angkot di Kota Bekasi, baik jarak jauh maupun dekat,” katanya kemarin.

Menurutnya, tarif baru angkutan itu memang menyesuaikan harga BBM yang juga turun sejak Kamis (1/1). Sopandi meminta Organda membuat edaran kepada seluruh pengusaha angkutan terkait penurunan tarif ini. Sejauh ini, mayoritas pengusaha angkutan masih memberlakukan tarif lama sejak kenaikan BBM pada akhir November 2014. Ketua Organda Kota Bekasi Hotman Pane menuturkan, pihaknya akan menyebarkan surat edaran penurunan tarif pada hari ini.

“Nanti kalau BBM naik, kita sesuaikan lagi tarifnya,” terangnya. Berdasarkan pantauan, kemarin tari angkot masih menggunakan tarif lama. Sopir angkot Pondok Timur Indah-Terminal Bekasi, Wirasan, 26, mengaku masih memberlakukan tarif Rp5.500. Tarif itu naik Rp1.000 sejak kenaikan harga BBM pada akhir November 2014.

“Jarak dekat Rp3.000,” katanya kepada wartawan. Angkot G5 jurusan Pondok Gede-Curug juga masih memberlakukan tarif lama yakni Rp6.000. Begitu pula angkot K02, jurusan Pondok Gede-Bekasi belum menurunkan tarif karena belum ada keputusan dari Organda. Di jurusan itu, tarif angkutan Rp9.000 per orang, sedangkan jarak dekat Rp3.000. Para sopir belum berani menurunkan tarif karena tidak ada edaran dari Organda.

“Kadang suka diprotes penumpang kenapa tarif belum berubah, kita tergantung Organda. Kalau sudah ada edaran kami baru turunkan tarifnya,” ungkap Rizal Harahap, 35. Sementara itu, penurunan tarif angkot di Kota Bogor mulai berlaku kemarin. Tarif angkot di Kota Bogor turun dari Rp3.500 menjadi Rp 3.000. “Tarif untuk pelajar tetap Rp2.500,” kata Wakil Wali Kota Bogor Usmar Hariman.

Politikus Partai Demokrat itu menjelaskan, keputusan tarif baru tersebut sudah ditandatangani Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, Jumat (2/1). Menurutnya, sosialisasi tarif baru sudah cukup dua hari. “Memang sebagian angkutan hari ini (kemarin) belum menempelkan pemberitahuan tarif baru. Tapi saya tadi (kemarin) naik angkot dengan tarif baru kok ,” jelasnya.

Ketua DPC Organda Kota Bogor Muhammad Ischak AR menjelaskan, tarif itu sudah sesuai kesepakatan anggota Organda yang terdiri dari pengusaha dan sopir angkot. Lebih lanjut dia menjelaskan, Organda tetap meminta Pemkot Bogor memberikan kompensasi dengan memperbaiki infrastruktur dan pelayanan terhadap sopir. “Misalnya jalan rusak cepat diperbaiki, kemudian simpul-simpul kemacetan yang disebabkan pedagang kaki lima (PKL), dan banyaknya angkutan barang yang menurunkan barang di kawasan Pasar Anyar maupun Pasar Bogor,” ungkapnya.

Tarif di Jakarta Tetap

Di bagian, Pemprov DKI Jakarta memastikan tidak akan menurunkan tarif angkutan umum meski harga BBM turun. Alasannya, penentuan tarif tidak hanya berpatokan terhadap harga BBM. Kepala Dishub DKI Jakarta Benjamin Bukit mengatakan, penentuan tarif angkutan umum dipengaruhi banyak komponen, salah satunya suku cadang yang tidak mengalami penurunan harga.

Dengan demikian, tarif angkutan umum dipastikan tidak mengalami penurunan sedikit pun. “Kami sudah berbicara dengan Organda. Harga BBM ini kan mengikuti minyak dunia dan penurunannya juga tidak signifikan,” kata Benjamin Bukit di Balai Kota. Ketua Organda DKI Jakarta Shafruhan Sinungan mengatakan, penurunan harga BBM tidak memengaruhi kenaikan atau penurunan tarif angkutan umum.

Menurutnya, melemahnya nilai rupiah saat ini sangat berpengaruh terhadap kenaikan harga suku cadang. Selain itu, biaya operasional, khususnya tenaga kerja, juga menjadi pertimbangan pihaknya tidak menurunkan tarif angkutan umum. “Kalau diturunkan paling sekitar Rp100. Kasihan masyarakat kalau diubah- ubah terus. Ini kan sifatnya fluktuatif dan tergantung harga minyak dunia. Kalau BBM naik juga belum tentu kami menaikkan tarif,” tegasnya.

Di Depok, hingga kemarin kebijakan mengenai tarif angkutan umum belum diputuskan. Sekretaris Dishub Kota Depok Nasrun ZA mengatakan hingga kemarin sore belum ada kepastian soal penurunan tarif angkot. Pihaknya berkoordinasi dengan berbagai pihak, di antaranya Organda, wali kota, dan sopir. Dia memprediksi, kalaupun terjadi penurunan tarif hanya sekitar Rp300.

“Kemungkinan itu (penurunan) ada. Tapi hingga kini (kemarin) masih dikomunikasikan dan belum ada keputusan (resmi),” katanya. Kenaikan tarif angkot beberapa waktu lalu didasari kenaikan harga BBM. Namun, lanjut Nasrun, hal itu tidak banyak berdampak. Justru yang mencolok adalah kenaikan suku cadang kendaraan akibat kenaikan BBM.

Abdullah m surjaya/Haryudi/Bima setiyadi/R Ratna purnama
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0828 seconds (0.1#10.140)