26 Rumah Hangus, 350 Keluarga Mengungsi
A
A
A
ADELAIDE - Pemadam Kebakaran Australia bekerja keras untuk bisa memadamkan kobaran api yang membakar pepohonan, semak-semak, dan rumput di Australia Selatan sebelum angin membesar pada hari ini.
Akibat kebakaran itu, 26 rumah di timur laut Adelaide hangus kemarin. Kecemasan Perdana Menteri (PM) Negara Bagian Australia Selatan Jay Weatherill juga tidak berkurang. Pasalnya, kobaran api tersebut jika kembali terpicu angin besar akan mengancam pemukiman di beberapa bagian wilayah Adelaide.
Sampai saat ini, pihak terkait masih menghitung jumlah kerusakan yang berawal dari Sampson Flat pada Jumat (2/1) itu. Weatherill mengatakan, kebakaran tersebut masih belum bisa dihentikan. Sekitar 37 keluarga, yang sering menjadi korban kebakaran di wilayah itu, diungsikan dan diberikan akomodasi sementara di tempat yang sudah disediakan pemerintah.
Berdasarkan survei sementara, sekitar 20 wilayah dari 59 wilayah yang diperiksa petugas mengalami kerusakan. Jumlah gudang yang hancur atau terbakar, kata Weatherill, telah mencapai 41 buah dan diperkirakan akan terus meningkat. Kobaran api itu, kata Weatherill, tidak akan berhenti dalam waktu dekat dan sangat berbahaya.
Kemarin 29 korban dibawa ke rumah sakit (RS) terdekat karena terluka, termasuk satu orang yang mengalami asma akut. “Ada beberapa kobaran api di seberang wilayah yang terbakar,” ujar Weatherill, dikutip ABC Australia. “Pepohonan masih terus terbakar dan mungkin akan runtuh.
Api membakar benda dengan sangat cepat dan tidak menentu. Jadi berhati-hatilah akan bahaya api di wilayah Anda,” imbuh anggota Partai Buruh itu kepada masyarakat Australia Selatan. Pemadam Kebakaran Australia (CFS) menyatakan kobaran api di Adelaide kemungkinan kecil bisa dihentikan dalam waktu dekat. Kebakaran itu, kata CFS, akan terus terjadi sampai dua atau tiga pekan ke depan.
Karena itu, CFS memperingatkan penduduk di beberapa wilayah untuk siap melakukan evakuasi jika diperlukan. Berdasarkan perhitungan arah mata angin, kobaran api itu akan bergerak ke arah selatan. Artinya, wilayah Humbug Scrub Road sampai Kenton Valley terancam terbakar jika api itu tidak terkendali.
“Kobaran api akan mengikuti arah angin. Kami akan terus mencoba mengendalikan api itu di dalam parameter agar tidak membakar area berbahaya seperti SPBU,” kata CFS. Selain itu, otoritas terkait akan berusaha membersihkan jalan dari badan pepohonan yang tumbang. Tujuannya untuk melancarkan akses kepada memantau kelancaran air minum, elektrik, dan komunikasi.
Semua warga yang sudah dievakuasi tidak diperkenankan pulang sebelum diberi lampu hijau oleh CFS. Kepala CFS Greg Nettleton mengatakan akan berupaya sebaik mungkin agar semua orang bisa kembali ke rumah mereka secara aman. “Tujuan utama kami ialah melindungi masyarakat,” kata Nettleton. Sejauh ini, lebih dari 350 keluarga terdaftar di pusat penanggulangan bencana Golden Grove Recreation Centre dan Willaston Football Club.
Muh shamil
Akibat kebakaran itu, 26 rumah di timur laut Adelaide hangus kemarin. Kecemasan Perdana Menteri (PM) Negara Bagian Australia Selatan Jay Weatherill juga tidak berkurang. Pasalnya, kobaran api tersebut jika kembali terpicu angin besar akan mengancam pemukiman di beberapa bagian wilayah Adelaide.
Sampai saat ini, pihak terkait masih menghitung jumlah kerusakan yang berawal dari Sampson Flat pada Jumat (2/1) itu. Weatherill mengatakan, kebakaran tersebut masih belum bisa dihentikan. Sekitar 37 keluarga, yang sering menjadi korban kebakaran di wilayah itu, diungsikan dan diberikan akomodasi sementara di tempat yang sudah disediakan pemerintah.
Berdasarkan survei sementara, sekitar 20 wilayah dari 59 wilayah yang diperiksa petugas mengalami kerusakan. Jumlah gudang yang hancur atau terbakar, kata Weatherill, telah mencapai 41 buah dan diperkirakan akan terus meningkat. Kobaran api itu, kata Weatherill, tidak akan berhenti dalam waktu dekat dan sangat berbahaya.
Kemarin 29 korban dibawa ke rumah sakit (RS) terdekat karena terluka, termasuk satu orang yang mengalami asma akut. “Ada beberapa kobaran api di seberang wilayah yang terbakar,” ujar Weatherill, dikutip ABC Australia. “Pepohonan masih terus terbakar dan mungkin akan runtuh.
Api membakar benda dengan sangat cepat dan tidak menentu. Jadi berhati-hatilah akan bahaya api di wilayah Anda,” imbuh anggota Partai Buruh itu kepada masyarakat Australia Selatan. Pemadam Kebakaran Australia (CFS) menyatakan kobaran api di Adelaide kemungkinan kecil bisa dihentikan dalam waktu dekat. Kebakaran itu, kata CFS, akan terus terjadi sampai dua atau tiga pekan ke depan.
Karena itu, CFS memperingatkan penduduk di beberapa wilayah untuk siap melakukan evakuasi jika diperlukan. Berdasarkan perhitungan arah mata angin, kobaran api itu akan bergerak ke arah selatan. Artinya, wilayah Humbug Scrub Road sampai Kenton Valley terancam terbakar jika api itu tidak terkendali.
“Kobaran api akan mengikuti arah angin. Kami akan terus mencoba mengendalikan api itu di dalam parameter agar tidak membakar area berbahaya seperti SPBU,” kata CFS. Selain itu, otoritas terkait akan berusaha membersihkan jalan dari badan pepohonan yang tumbang. Tujuannya untuk melancarkan akses kepada memantau kelancaran air minum, elektrik, dan komunikasi.
Semua warga yang sudah dievakuasi tidak diperkenankan pulang sebelum diberi lampu hijau oleh CFS. Kepala CFS Greg Nettleton mengatakan akan berupaya sebaik mungkin agar semua orang bisa kembali ke rumah mereka secara aman. “Tujuan utama kami ialah melindungi masyarakat,” kata Nettleton. Sejauh ini, lebih dari 350 keluarga terdaftar di pusat penanggulangan bencana Golden Grove Recreation Centre dan Willaston Football Club.
Muh shamil
(bbg)