Anggota Taliban Promosi di LinkedIn

Senin, 05 Januari 2015 - 14:43 WIB
Anggota Taliban Promosi di LinkedIn
Anggota Taliban Promosi di LinkedIn
A A A
PROMOSI tidak hanya dilakukan oleh perusahaan yang membuat suatu produk. Komandan senior dari kelompok teroris Taliban juga memanfaatkan situs jaringan bisnis untuk mempromosikan dirinya.

Melalui situs LinkedIn, Ehsanullah Ehsan menjabarkan profesinya sebagai juru bicara dari TTP Jamaat Ahrar, sebuah kelompok sempalan dari Taliban Pakistan. Dia deskripsikan dirinya sebagai seorang wiraswasta dan mempunyai keahlian jihad dan jurnalisme. Dia juga menyebutkan detail latar belakang pendidikannya, sejarah pekerjaannya, dan kemampuan dalam menguasai bahasa asing.

Pada Jumat lalu akun LinkedIn atas nama itu telah dihapus oleh manajemen LinkedIn. Penghapusan ini dilakukan setelah adanya pengaduan dari seorang wartawan TheSunday Telegraph yang sebelumnya membaca akun Ehsanullah Ehsan. Kelompok Jamaat Ahrar memisahkan diri dari kelompok Tehreek e-Taliban pada Agustus 2014. Ehsan menjalankan kelompok ini bersama mantan komandan dari kelompok Tehreek e-Taliban lain yang merupakan kelompok sayap dari Taliban.

Kelompok Jamaat Ahrar diduga bertanggungjawab atas aksi pengeboman bunuh diri yang terjadi pada November lalu di Attari Wagah perbatasan antara Pakistan –India. Insiden pengebomaninimenewaskan61orang. Melalui akun Twitter Ehsan menjelaskan data dari orang yang membawa bom itu dan dia juga menjelaskan ancaman lain yang ditujukan kepada Perdana Menteri India Narendra Modi.

Kicauan Ehsan di dunia maya ini diunggah beberapa hari setelah insiden bom bunuh diri tersebut. Akun Twitter itu pun segera dibekukan. Seperti dikutip Sunday Telegraph, juru bicara dari LinkedIn mengatakan divisi keamanan dari LinkedIn memutuskan untuk membatasi akun Ehsan, itu berarti akun tersebut tidak dapat digunakan lagi. Namun, juru bicara LinkedIn menambahkan bahwa ada kecurigaan bahwa akun tersebut palsu.

“Tim keamanan kami mempunyai kualifikasi yang tinggi sehingga dapat memastikan bahwa itu palsu oleh karenanya akun itu dihapus,” sebut LinkedIn dalam pernyataannya. Perihal ini pun telah ditindaklanjuti oleh Kantor Pusat Komunikasi Pemerintahan Inggris (GCHQ) yang merupakan bagian dari dinas intelijen Inggris.

Arvin
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5488 seconds (0.1#10.140)