Berkumpul Bersama Keluarga di Daerah Tropis
A
A
A
Perayaan Natal dan Tahun Baru sudah berakhir, namun pesta belum berakhir. Liburan menjadi agenda selanjutnya. Bagi mereka yang tengah mengalami musim dingin liburan ke pulau tropis adalah pilihan, sebaliknya yang tinggal di pulau tropis memilih berlibur melihat salju.
Euforia pergantian tahun sudah tak terasa lagi, kemeriahan dan pesta-pora berhenti seketika saat pagi hari di awal Januari 2015. Orang-orang di kawasan Eropa dan Amerika kembali merasakan dingin yang menggigit, tak ada lagi kehangatan seperti yang mereka alami saat malam Tahun Baru. Tapi, waktu terus berjalan dan mereka sadar hanya pergerakanlah yang membuat mereka berubah.
Sesuai dengan apa yang mereka teriakkan di bawah hujan kembang api pada malam 31 Desember. Namun, untuk membangkitkan kembali semangat mereka butuh pelatuk, liburan pun menjadi pendorong paling efektif untuk membuat jiwa kembali bersemangat. Mereka yang tengah mengalami musim dingin berharap bisa melakukan liburan di pulau tropis. Sebaliknya, warga di kawasan tropis ingin menghabiskan liburan dengan melihat salju dan merasakan udara alami yang dingin.
Operator tur, Thomson and First Choice, melaporkan adanya kenaikan jumlah pencarian tempat liburan. Jika sebelum Natal jumlah pencarian lokasi liburan berjumlah 58%, angka tersebut kini naik sampai 136%. Turki adalah negara yang paling dicari. Berikutnya Tenerife, Orlando, New York dan Las Vegas. Namun, minat ke Tenerife ada kemungkinan berubah karena Kepulauan Canary juga mulai ramai diperbincangkan.
Agen perjalanan Expedia. co.uk juga menambahkan Brasil sebagai negara tujuan liburan. Ini tak lepas dari keberhasilan Brasil menjadi tuan rumah Piala Dunia 2014 yang begitu memikat dunia. Expedia.co.uk juga menuturkan adanya lonjakan kenaikan permintaan berlibur ke Amerika Selatan, terutama Argentina.
Rata-rata permintaan liburan datang setelah Natal atau tiga hari sebelum pergantian tahun. Diperkirakan rata-rata setiap orang menghabiskan sekitar 806 poundsterling atau sekitar Rp15juta untuk belanja tiket pesawat atau biaya perjalanan. Expedia.co.uk menuturkan sebagian besar orang memilih berlibur ke pantai.
Selain pada awal tahun ternyata agenda liburan juga banyak didapati pada pertengahan dan akhir Januari. Kemungkinan ini terjadi karena habisnya tiket atau memang baru berencana liburan setelah Tahun Baru. Namun, tidak sedikit juga yang memilih menghabiskan liburannya di rumah bersama keluarga.
Sebagian besar yang memilih di rumah adalah mereka yang bekerja pada hari Natal dan Tahun Baru atau para pengusaha yang belum sempat bertemu sanak saudaranya ketika Natal dan Tahun Baru. Inilah waktu paling tepat bagi mereka untuk menjalin kedekatan di antara keluarga. Kelompok jenis ini bahkan rela menghabiskan uangnya hanya untuk merayakan pesta-pesta di rumah.
Survei lain yang dilakukan British Airways mengatakan 45% dari warga Inggris berencana memberi hadiah bagi seseorang pada Januari. Hal ini pun mengurangi frekuensi liburan warga Inggris pada awal 2015. Survei yang melibatkan 1.000 orang ini juga memperlihatkan kesediaan warga Inggris mengurangi kuantitas makan di luar rumah demi membeli kado.
Namun, tidak sedikit pula yang memutuskan berlibur, terutama ke Amerika Selatan yang bisa memberi kehangatan bagi warga Inggris yang tengah mengalami kebekuan karena musim dingin. “Rekor pencarian tempat liburan membuktikan bahwa kami mencintai Natal dan berkumpul bersama keluarga, namun istirahat dan sinar matahari terlalu memikat,” kata Direktur komersial Thomson and First Choice Andrew Flintham, dilansir This is Money.
Rini agustina
London
Euforia pergantian tahun sudah tak terasa lagi, kemeriahan dan pesta-pora berhenti seketika saat pagi hari di awal Januari 2015. Orang-orang di kawasan Eropa dan Amerika kembali merasakan dingin yang menggigit, tak ada lagi kehangatan seperti yang mereka alami saat malam Tahun Baru. Tapi, waktu terus berjalan dan mereka sadar hanya pergerakanlah yang membuat mereka berubah.
Sesuai dengan apa yang mereka teriakkan di bawah hujan kembang api pada malam 31 Desember. Namun, untuk membangkitkan kembali semangat mereka butuh pelatuk, liburan pun menjadi pendorong paling efektif untuk membuat jiwa kembali bersemangat. Mereka yang tengah mengalami musim dingin berharap bisa melakukan liburan di pulau tropis. Sebaliknya, warga di kawasan tropis ingin menghabiskan liburan dengan melihat salju dan merasakan udara alami yang dingin.
Operator tur, Thomson and First Choice, melaporkan adanya kenaikan jumlah pencarian tempat liburan. Jika sebelum Natal jumlah pencarian lokasi liburan berjumlah 58%, angka tersebut kini naik sampai 136%. Turki adalah negara yang paling dicari. Berikutnya Tenerife, Orlando, New York dan Las Vegas. Namun, minat ke Tenerife ada kemungkinan berubah karena Kepulauan Canary juga mulai ramai diperbincangkan.
Agen perjalanan Expedia. co.uk juga menambahkan Brasil sebagai negara tujuan liburan. Ini tak lepas dari keberhasilan Brasil menjadi tuan rumah Piala Dunia 2014 yang begitu memikat dunia. Expedia.co.uk juga menuturkan adanya lonjakan kenaikan permintaan berlibur ke Amerika Selatan, terutama Argentina.
Rata-rata permintaan liburan datang setelah Natal atau tiga hari sebelum pergantian tahun. Diperkirakan rata-rata setiap orang menghabiskan sekitar 806 poundsterling atau sekitar Rp15juta untuk belanja tiket pesawat atau biaya perjalanan. Expedia.co.uk menuturkan sebagian besar orang memilih berlibur ke pantai.
Selain pada awal tahun ternyata agenda liburan juga banyak didapati pada pertengahan dan akhir Januari. Kemungkinan ini terjadi karena habisnya tiket atau memang baru berencana liburan setelah Tahun Baru. Namun, tidak sedikit juga yang memilih menghabiskan liburannya di rumah bersama keluarga.
Sebagian besar yang memilih di rumah adalah mereka yang bekerja pada hari Natal dan Tahun Baru atau para pengusaha yang belum sempat bertemu sanak saudaranya ketika Natal dan Tahun Baru. Inilah waktu paling tepat bagi mereka untuk menjalin kedekatan di antara keluarga. Kelompok jenis ini bahkan rela menghabiskan uangnya hanya untuk merayakan pesta-pesta di rumah.
Survei lain yang dilakukan British Airways mengatakan 45% dari warga Inggris berencana memberi hadiah bagi seseorang pada Januari. Hal ini pun mengurangi frekuensi liburan warga Inggris pada awal 2015. Survei yang melibatkan 1.000 orang ini juga memperlihatkan kesediaan warga Inggris mengurangi kuantitas makan di luar rumah demi membeli kado.
Namun, tidak sedikit pula yang memutuskan berlibur, terutama ke Amerika Selatan yang bisa memberi kehangatan bagi warga Inggris yang tengah mengalami kebekuan karena musim dingin. “Rekor pencarian tempat liburan membuktikan bahwa kami mencintai Natal dan berkumpul bersama keluarga, namun istirahat dan sinar matahari terlalu memikat,” kata Direktur komersial Thomson and First Choice Andrew Flintham, dilansir This is Money.
Rini agustina
London
(bbg)