Ratusan Ribu Warga Rela Menahan Udara Dingin demi Saksikan Ball Drop

Jum'at, 02 Januari 2015 - 10:16 WIB
Ratusan Ribu Warga Rela Menahan Udara Dingin demi Saksikan Ball Drop
Ratusan Ribu Warga Rela Menahan Udara Dingin demi Saksikan Ball Drop
A A A
Suhu yang dingin tidak menghentikan jutaan orang berkumpul di Times Square, New York, kemarin malam. Mereka rela berdesakan menyaksikan ball drop sembari menghitung mundur pergantian tahun dan menyambut fajar baru.

Udara dingin, kawasan sempit, dan mungkin beberapa orang yang menggila tumpah di Times Square saat malam Tahun Baru. Tidak ada yang mengaku nyaman bergerak atau leluasa melompat menikmati sajian hiburan dengan maksimal, namun semua itu dirasakan sangat layak dengan euforia pesta yang mereka rasakan ketika pergantian Tahun Baru dilakukan.

Ratusan kostum unik tampil di jalanan Manhattan sejak siang harinya dari kaca mata unik hingga pakaian musim dingin yang necis. Namun, yang terlihat paling ekspresif tentu perempuan-perempuan muda yang berkerumun sambil mengenakan kaca mata berbentuk angka 2015. Di malam yang spesial ini ratusan ribu pemuda dan pemudi New York akan tampil seunik mungkin.

Para pengunjung itu heboh ketika menyaksikan Wali Kota New York Bill de Blasio dan keluarganya menekan tombol yang menjatuhkan bola Kristal tepat ketika jam menunjukkan pukul 12 malam. Seketika itu juga Times Square berubah menjadi tempat pesta yang dihiasi gemerlap kembang api dan sajian musik dari para musisi kenamaan. Bagi mereka yang datang dengan sahabat sejenak berdiam diri dan berdoa untuk meminta peruntungan yang lebih baik pada 2015.

Namun, buat mereka yang membawa pasangan tepat pukul 12 malam cumbu massal dilakukan seiring dengan penurunan ball drop. Semua berpesta, bersuka ria, dengan cara masingmasing namun di satu tempat yang sama: New York. “Saya sudah berdiri di sini selama lima jam dalam keadaan kedinginan untuk menunggu ball drop jatuh dan itu benarbenar layak karena semua ini memberi saya energi yang luar biasa,” kata seorang pengunjung, Lucy Kendelman, yang datang dari Seattle, dikutip CBS.

Kendelman bukanlah satusatunya yang rela menempuh perjalanan jauh untuk hadir di Time Square. Ada ratusan ribu orang yang berkorban sama besarnya dengan Kendelman, bahkan ada yang sengaja datang dari negeri-negeri jauh seperti dari Asia dan Amerika Selatan. Begitulah yang dilakukan Preety Rao, pengunjung dari India.

“Ini adalah kesempatan sekali dalam seumur hidup dan itu akan selalu saya kenang sepanjang hidup. New York begitu menggairahkan,” ujar Preety. Ada yang baru berkunjung dan menyaksikan pergantian Tahun Baru di New York untuk pertama kalinya. Ada juga yang sudah datang berkali-kali dan tak pernah merasa bosan bahkan sampai usia tua. Kevin France dari San Francisco adalah salah satunya.

Dia mengatakan selama satu dekade ini dirinya selalu datang ke Times Square untuk merayakan Tahun Baru. France mengaku tak masalah menghadapi udara dingin New York karena hal itu terbayar dengan kemeriahan yang dia rasakan. France dan jutaan orang lain berharap keceriaan ini bukan hanya dirasakan sesaat, namun juga di sepanjang hari-hari 2015.

Harapan baik inilah juga yang agaknya membuat perayaan kemarin berjalan mulus tanpa ada tindak kriminal. Pihak kepolisian yang berjaga di area acara mengaku tidak menemukan seorang pun penonton yang membawa senjata tajam atau meminum alkohol secara berlebihan.

Semua merayakan Tahun Baru dengan kepala sadar. Kesuksesan Times Square menyelenggarakan pergantian tahun ini bukan hanya tercipta karena kesadaran masyarakat, namun juga karena sentuhan api dari Presiden Times Square Alliance Tim Tompkins. Sejak jauh hari dia memastikan semua sajian Times Square istimewa. “Sebagai seorang pemilik tempat ini saya tidak ingin mengacaukan acara ketika saya memiliki satu miliar penonton,” ujar Tompkins.

Rini agustina
New York
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5060 seconds (0.1#10.140)