Tahun Baru di China, 36 Tewas Terinjak
A
A
A
SHANGHAI - Penyambutan pergantian tahun baru di China ditandai dengan kabar duka. Sedikitnya, 36 orang tewas akibat terinjak-injak dan 48 luka-luka di Chenyi Square, Bund, Shanghai, 25 menit menjelang pergantian tahun.
Petaka bermula pada Rabu (31/12) pukul 23.35 waktu setempat. Warga yang memadati Chenyi Square dihebohkan oleh potongan kertas yang menyerupai dolar Amerika Serikat (AS). Uang palsu itu disebarkan dari lantai 3 salah satu gedung yang ada di area itu. Sontak pengunjung Chenyi Square pun berebut potongan kertas tersebut dan terinjak-injak. Berdasarkan laporan Xinhua, korban tewas terdiri atas 25 perempuan dan 10 laki-laki.
Sepuluh korban meninggal yang sudah diidentifikasi. Para korban luka dibawa ke tiga rumah sakit (RS) terdekat untuk menjalani perawatan. Atas kejadian tersebut, pihak berwajib di Shanghai membentuk tim untuk mengusut insiden itu. Kepolisian Shanghai belum memberikan konfirmasi apakah penyebaran uang palsu merupakan pemicu insiden tersebut.
“Penyelidikan dilakukan segera dan kami memohon kesabaran,” demikian keterangan kepolisian seperti dilansir Reuters. Polisi juga akan memanggil bar yang namanya tercantum di dolar palsu itu. Seorang saksi mata, Cui Tingting, 27, mengatakan kejadian itu sangat memilukan. Dia mengaku turut berlomba-lomba untuk mengambil uang tersebut.
“Tapi, ketika saya lihat itu palsu, saya langsung membuangnya. Kejadian ini sungguh mengiris hati saya,” ujar Cui. Dia menambahkan, banyak orang yang sudah jatuh di lantai kemudian terinjak-injak oleh yang lain lantaran berupaya mendapatkan uang palsu itu. Cui mengungkapkan uang yang disebar dari lantai tiga tersebut jatuh layaknya salju. Kepolisian juga dikritik lantaran tidak mampu mengantisipasi insiden ini sehingga banyak korban tewas.
“Tidak ada jalan keluar yang mudah. Orang-orang yang jatuh tak mampu mencapai tangga lantaran sulitnya akses, mereka, lalu terinjak-injak,” ujar saksi mata lainnya Wei. Beberapa korban, termasuk anak laki-laki berusia 12 tahun, dibawa ke RS Shanghai Number One People’s. Ibu dari anak lakilaki tersebut duduk di atas kursi sambil menangis tersedu saat dikelilingi kerabatnya.
“Saya tidak tahu apa yang terjadi. Namun saya tidak bisa masuk ke dalam RS dan melihatnya,” ujar kakak korban. Polisi melarang warga untuk masuk ke Shanghai Number One People’s, termasuk keluarga korban. Presiden China Xi Jinping mendesak otoritas terkait untuk segera melakukan penyelidikan atas tragedi ini kemarin. Sementara itu beberapa warga menunjukkan belasungkawa dengan memanjatkan doa bersama di beberapa lokasi.
Ratusan bunga juga diletakkan beberapa warga di Chenyi Square untuk mengenang korban. “Saya merasa sedih dengan kejadian ini meskipun mereka bukan keluarga kandung atau kerabat saya. Shanghai merupakan kota yang tingkat sosialnya erat,” kata Weng seusai meletakkan bunga kepada ChinaDaily.
Antusiasme masyarakat China sangat tinggi setiap menyambut perayaan malam tahun baru. Pemerintah bahkan membatalkan pertunjukkan laser Eve 3D yang menarik 300.000 orang pada tahun lalu untuk mencegah membludaknya pengunjung. Kendati laser Eve 3D dibatalkan, jumlah pengunjung ke Chenyi Square untuk menyambut tahun baru tetap sangat banyak hingga membuat jalanan padat. “Saya kesulitan melangkahkan kaki. Orang di belakang terus mendorong. Saya hampir tidak bisa bernapas,” ujar Jenny Chan.
Muh shamil
Petaka bermula pada Rabu (31/12) pukul 23.35 waktu setempat. Warga yang memadati Chenyi Square dihebohkan oleh potongan kertas yang menyerupai dolar Amerika Serikat (AS). Uang palsu itu disebarkan dari lantai 3 salah satu gedung yang ada di area itu. Sontak pengunjung Chenyi Square pun berebut potongan kertas tersebut dan terinjak-injak. Berdasarkan laporan Xinhua, korban tewas terdiri atas 25 perempuan dan 10 laki-laki.
Sepuluh korban meninggal yang sudah diidentifikasi. Para korban luka dibawa ke tiga rumah sakit (RS) terdekat untuk menjalani perawatan. Atas kejadian tersebut, pihak berwajib di Shanghai membentuk tim untuk mengusut insiden itu. Kepolisian Shanghai belum memberikan konfirmasi apakah penyebaran uang palsu merupakan pemicu insiden tersebut.
“Penyelidikan dilakukan segera dan kami memohon kesabaran,” demikian keterangan kepolisian seperti dilansir Reuters. Polisi juga akan memanggil bar yang namanya tercantum di dolar palsu itu. Seorang saksi mata, Cui Tingting, 27, mengatakan kejadian itu sangat memilukan. Dia mengaku turut berlomba-lomba untuk mengambil uang tersebut.
“Tapi, ketika saya lihat itu palsu, saya langsung membuangnya. Kejadian ini sungguh mengiris hati saya,” ujar Cui. Dia menambahkan, banyak orang yang sudah jatuh di lantai kemudian terinjak-injak oleh yang lain lantaran berupaya mendapatkan uang palsu itu. Cui mengungkapkan uang yang disebar dari lantai tiga tersebut jatuh layaknya salju. Kepolisian juga dikritik lantaran tidak mampu mengantisipasi insiden ini sehingga banyak korban tewas.
“Tidak ada jalan keluar yang mudah. Orang-orang yang jatuh tak mampu mencapai tangga lantaran sulitnya akses, mereka, lalu terinjak-injak,” ujar saksi mata lainnya Wei. Beberapa korban, termasuk anak laki-laki berusia 12 tahun, dibawa ke RS Shanghai Number One People’s. Ibu dari anak lakilaki tersebut duduk di atas kursi sambil menangis tersedu saat dikelilingi kerabatnya.
“Saya tidak tahu apa yang terjadi. Namun saya tidak bisa masuk ke dalam RS dan melihatnya,” ujar kakak korban. Polisi melarang warga untuk masuk ke Shanghai Number One People’s, termasuk keluarga korban. Presiden China Xi Jinping mendesak otoritas terkait untuk segera melakukan penyelidikan atas tragedi ini kemarin. Sementara itu beberapa warga menunjukkan belasungkawa dengan memanjatkan doa bersama di beberapa lokasi.
Ratusan bunga juga diletakkan beberapa warga di Chenyi Square untuk mengenang korban. “Saya merasa sedih dengan kejadian ini meskipun mereka bukan keluarga kandung atau kerabat saya. Shanghai merupakan kota yang tingkat sosialnya erat,” kata Weng seusai meletakkan bunga kepada ChinaDaily.
Antusiasme masyarakat China sangat tinggi setiap menyambut perayaan malam tahun baru. Pemerintah bahkan membatalkan pertunjukkan laser Eve 3D yang menarik 300.000 orang pada tahun lalu untuk mencegah membludaknya pengunjung. Kendati laser Eve 3D dibatalkan, jumlah pengunjung ke Chenyi Square untuk menyambut tahun baru tetap sangat banyak hingga membuat jalanan padat. “Saya kesulitan melangkahkan kaki. Orang di belakang terus mendorong. Saya hampir tidak bisa bernapas,” ujar Jenny Chan.
Muh shamil
(bbg)