Panik, sang Ayah Pukul Ular dengan Tubuh Bayi
A
A
A
BANTUL - Tragis benar nasib Novita Amalia Nadine. Bayi perempuan berusia 40 hari ini tewas ditangan bapaknya sendiri, Kasiadi, 36, setelah sang ayah tanpa sengaja menjadikannya sebagai pemukul ular yang masuk kedalam rumah mereka diDusun Salam RT 05, Desa Tirtonirmolo, kecamatan Kasihan, Bantul, dini hari kemarin.
Peristiwa mengenaskan itu kini dalam penyelidikan polisi. Kapolsek Kasihan Kompol Suwandi mengatakan, kejadian nahas itu bermula ketika nenek korban, Karyo Wiyono, 60, yang sedang terlelap sekitar pukul 01.00 dini hari tiba-tiba terbangun karena mendengar suara gaduh di atap rumahnya yang terbuat dari daun rumbia dan potongan bambu. “Nenek terbangun karena ada ular jatuh ketika mengejar tikus,” kata Suwandi.
Ular itu jatuh di dekat tubuh Novita yang sedang tertidur lelap disamping ayahnya, Kasiadi. Kebetulan, selain Novita dan Kasiadi, juga tidur ibu Novita, Sadinah, 35, dan kakak kedua Novita. Mereka tidur di lantai beralaskan karpet dalam satu ruangan dengan Karyo Wiyono. Keluarga ini tinggal di rumah yang tidak layak huni bersama satu keluarga lainnya.
Melihat ular jatuh, nenek itu langsung berteriak dan mencoba membunuh ular itu dengan memukul-mukulkan sandal yang kebetulan ada di dekatnya. Mendengar teriakan sang nenek, Kasiadi terbangun dan setengah sadar melihat nenek mencoba membunuh ular tersebut.
Spontan Kasiadi lantas mengambil “sesuatu” di dekatnya dan langsung memukulkannya ke ular yang ada di lantai tersebut. “Istrinya terbangun dan langsung teriak bahwa yang dipakai memukul bayi oleh Kasiadi adalah anak mereka, Novita,” beber Suwandi. Kasiadi kaget dan setelah sadar langsung menyerahkan bayi malang itu kepada istrinya, sementara dia terus berusaha memukul ular tersebut dengan menggunakan guling yang berada tak jauh dari dirinya.
Setelah mengetahui ularnya mati, baru dia melihat kondisi anaknya dan langsung membawanya ke Puskesmas Kasihan. Malang tak bisa ditolak, sampai di Puskesmas bayi tersebut sudah tidak bernyawa. Dari pemeriksaan sementara, kepala bayi dan kuping sebelah kiri bayi tersebut menge-luarkan darah. Sampai saat ini polisi masih menyelidiki berapa kali tubuh bayi tersebut dibenturkan ke lantai oleh ayahnya.
Panit Reskrim 1 Polsek Kasihan Ipda Anwar Fuadi mengatakan, sampai saat ini polisi masih menyelidiki kasus tewasnya bayi malang tersebut. Untuk kepastian hukumnya, bayi malang itu dikirim ke Rumah Sakit dr Sardjito dan kedua orang tua korban beserta sang nenek diamankan di Polsek Kasihan untuk dimintai keterangan. “Kami belum berani menetapkan tersangka,” tuturnya.
Erfanto linangkung
Peristiwa mengenaskan itu kini dalam penyelidikan polisi. Kapolsek Kasihan Kompol Suwandi mengatakan, kejadian nahas itu bermula ketika nenek korban, Karyo Wiyono, 60, yang sedang terlelap sekitar pukul 01.00 dini hari tiba-tiba terbangun karena mendengar suara gaduh di atap rumahnya yang terbuat dari daun rumbia dan potongan bambu. “Nenek terbangun karena ada ular jatuh ketika mengejar tikus,” kata Suwandi.
Ular itu jatuh di dekat tubuh Novita yang sedang tertidur lelap disamping ayahnya, Kasiadi. Kebetulan, selain Novita dan Kasiadi, juga tidur ibu Novita, Sadinah, 35, dan kakak kedua Novita. Mereka tidur di lantai beralaskan karpet dalam satu ruangan dengan Karyo Wiyono. Keluarga ini tinggal di rumah yang tidak layak huni bersama satu keluarga lainnya.
Melihat ular jatuh, nenek itu langsung berteriak dan mencoba membunuh ular itu dengan memukul-mukulkan sandal yang kebetulan ada di dekatnya. Mendengar teriakan sang nenek, Kasiadi terbangun dan setengah sadar melihat nenek mencoba membunuh ular tersebut.
Spontan Kasiadi lantas mengambil “sesuatu” di dekatnya dan langsung memukulkannya ke ular yang ada di lantai tersebut. “Istrinya terbangun dan langsung teriak bahwa yang dipakai memukul bayi oleh Kasiadi adalah anak mereka, Novita,” beber Suwandi. Kasiadi kaget dan setelah sadar langsung menyerahkan bayi malang itu kepada istrinya, sementara dia terus berusaha memukul ular tersebut dengan menggunakan guling yang berada tak jauh dari dirinya.
Setelah mengetahui ularnya mati, baru dia melihat kondisi anaknya dan langsung membawanya ke Puskesmas Kasihan. Malang tak bisa ditolak, sampai di Puskesmas bayi tersebut sudah tidak bernyawa. Dari pemeriksaan sementara, kepala bayi dan kuping sebelah kiri bayi tersebut menge-luarkan darah. Sampai saat ini polisi masih menyelidiki berapa kali tubuh bayi tersebut dibenturkan ke lantai oleh ayahnya.
Panit Reskrim 1 Polsek Kasihan Ipda Anwar Fuadi mengatakan, sampai saat ini polisi masih menyelidiki kasus tewasnya bayi malang tersebut. Untuk kepastian hukumnya, bayi malang itu dikirim ke Rumah Sakit dr Sardjito dan kedua orang tua korban beserta sang nenek diamankan di Polsek Kasihan untuk dimintai keterangan. “Kami belum berani menetapkan tersangka,” tuturnya.
Erfanto linangkung
(bbg)