Temuan Bersejarah Diduga Dijual ke Kolektor Asing

Selasa, 30 Desember 2014 - 10:31 WIB
Temuan Bersejarah Diduga...
Temuan Bersejarah Diduga Dijual ke Kolektor Asing
A A A
BOJONEGORO - Kekayaan berupa sumber minyak dan gas bumi (migas) yang terkandung di perut bumi wilayah Bojonegoro tidak lepas dari banyaknya fosil yang ditemukan di sekitar kawasan pengeboran.

Banyaknya temuan fosil itu ternyata menarik perhatian para mafia fosil dan benda kuno untuk mencari dan memperjualbelikan fosil di pasar gelap. Menurut Kepala Bidang Pelestarian dan Pengembangan Budaya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bojonegoro Suyanto, keberadaan mafia fosil dan benda kuno itu diduga banyak berkeliaran di wilayah Bojonegoro.

Mereka mencari fosil dan benda kuno yang bernilai tinggi untuk dijual di pasaran luar daerah, bahkan luar negeri. “Di lapangan memang sulit mengawasi penjualan fosil itu karena adanya makelar dan jaringannya,” ujar Suyanto. Namun, untuk mencegah dan mengurangi adanya penjualan fosil secara bebas serta melakukan penyadaran terhadap masyarakat, pihaknya mengaku telah membentuk Tim Pendaftaran dan Tim Verifikasi Cagar Budaya.

Sebab benda-benda cagar budaya tersebut termasuk dilindungi negara, bahkan sudah diatur dalam Undang-Undang Nomor10Tahun2011.“Namun, masyarakat banyak yang belum menyadari hal itu. Untuk melakukan verifikasi dan mengawasi, dibentuklah tim itu,” terangnya. Dia menegaskan, jika ditemukan mafia benda purbakala dan cagar budaya ini, mereka akan ditindak tegas sesuai dengan peraturan yang ada.

Ratarata benda-benda tersebut dijual kepada kolektor luar negeri melalui makelar-makelar dengan harga cukup rendah. “Bahkan ada yang sebelumnya mengatasnamakan Tim Sangiran untuk melakukan penggalian fosil (ekskavasi),” katanya. Sementara itu, sejumlah fosil yang kini disimpan di Museum Rajekwesi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bojonegoro, di antaranya fosil gajah purba.

Museum ini menyimpan 17 fragmen fosil gajah purba berupa tulang kaki, gading, rahang, gigi, serta tengkorak kepala gajah. Selain itu, fosil rusa purba yang diperkirakan hidup sekitar 1.806 juta tahun lalu juga ditemukan. Ada lagi fosil keong laut, fosil udang, dan fosil kayu serta daun pada masa kuno.

Muhammad roqib
(bbg)
Berita Terkait
5 Hidangan Maknyus Khas...
5 Hidangan Maknyus Khas Nusantara
Teh Pucuk Harum X BAKUL...
Teh Pucuk Harum X BAKUL Sarinah Hadirkan Kuliner Nusantara di Stasiun KCIC
Presiden Jokowi Buka...
Presiden Jokowi Buka Nusantara TNI Fun Run di IKN Nusantara
10 Konglomerat Indonesia...
10 Konglomerat Indonesia Siap Investasi di IKN Nusantara
Vaksin Nusantara (Lagi)
Vaksin Nusantara (Lagi)
Kisah Inspiratif, Nenek...
Kisah Inspiratif, Nenek Usia 100 Tahun Sembuh dari COVID-19
Berita Terkini
Cak Imin Dorong Sinergi...
Cak Imin Dorong Sinergi Antarkementerian untuk Hilangkan Kemiskinan Ekstrem pada 2026
44 menit yang lalu
Pakar Hukum Pidana Soroti...
Pakar Hukum Pidana Soroti Potensi Overpenalization dalam Gugatan PT Timah ke MK
1 jam yang lalu
KPK Imbau Penyelenggara...
KPK Imbau Penyelenggara Negara Tolak Gratifikasi Jelang Lebaran, Bisa Lapor ke Sini
1 jam yang lalu
Momen Anies Bukber di...
Momen Anies Bukber di Kediaman JK: Menyerap Kebijaksanaan dari Seorang Mentor
2 jam yang lalu
Revisi UU TNI Dibahas...
Revisi UU TNI Dibahas di Hotel Mewah, Panja Ungkap Perdebatan Sengit soal Usia Pensiun Prajurit
3 jam yang lalu
PT Timah Gugat UU Tipikor...
PT Timah Gugat UU Tipikor Terkait Vonis Ganti Rugi, Pakar Hukum: Kontraproduktif
3 jam yang lalu
Infografis
Negara-negara Arab Kutuk...
Negara-negara Arab Kutuk Langkah Israel Blokir Bantuan ke Gaza
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved