Puluhan Bangunan Liar di Lebak Bulus Dibongkar
A
A
A
JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta kembali membongkar bangunan untuk pembangunan depo mass rapid transit (MRT) di Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Kemarin pembongkaran dilakukan terhadap 23 bangunan liar tepat di depan Stadion Lebak Bulus, Jalan Raya Pasar Jumat, Jakarta Selatan.
Sempat ada protes dari penghuni lahan yang dibongkar. Namun, hal itu bisa diatasi ketika Wakil Wali Kota Jakarta Selatan Tri Djoko menjanjikan dialog di kantornya. Ada 200 petugas dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan 100 aparat gabungan TNI, Polri, serta Sudin Kebersihan Jakarta Selatan yang diturunkan dalam pembongkaran tersebut.
Pemprov DKI Jakarta juga menurunkan dua unit ekskavator dan satu unit buldoser. Dengan alat berat bersebut petugas membongkar puluhan bangunan yang berdiri di lahan dengan luas 31.000 meter persegi. Kebanyakan penghuni merupakan pengusaha batu alam untuk taman dan warung makan.
“Jadi hari ini (kemarin) kita bongkar 23 bangunan yang berdiri di atas lahan GOR Lebak Bulus,” kata Wakil Wali Kota Jakarta Selatan Tri Djoko kemarin. Tri memastikan mereka yang mendirikan bangunan dan usaha di lahan tersebut tidak memiliki surat-surat kepemilikan lahan. Mereka sudah memanfaatkan lahan lebih dari 30 tahun.
“Waktu saya di Dinas Pekerjaan Umum, sudah sejak 2010- 2011mulaidibebaskan. Danmemang dari hasil pengukuran dan verifikasi data, lahan itu bukan milik mereka,” ujarnya. Wakil Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Benjamin Bukit menuturkan,
Pemprov DKI Jakarta saat ini terus berupaya membebaskan ratusan lahan yang akan terkena proyek MRT, khususnya di kawasan Lebak Bulus dan Fatmawati, Jakarta Selatan. “Pembebasan lahan ini harus dikebut agar target penyelesaian dapat dilakukan sesuai rencana,” kata Benjamin di Balai Kota.
Bima setiyadi/Helmi syarif
Sempat ada protes dari penghuni lahan yang dibongkar. Namun, hal itu bisa diatasi ketika Wakil Wali Kota Jakarta Selatan Tri Djoko menjanjikan dialog di kantornya. Ada 200 petugas dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan 100 aparat gabungan TNI, Polri, serta Sudin Kebersihan Jakarta Selatan yang diturunkan dalam pembongkaran tersebut.
Pemprov DKI Jakarta juga menurunkan dua unit ekskavator dan satu unit buldoser. Dengan alat berat bersebut petugas membongkar puluhan bangunan yang berdiri di lahan dengan luas 31.000 meter persegi. Kebanyakan penghuni merupakan pengusaha batu alam untuk taman dan warung makan.
“Jadi hari ini (kemarin) kita bongkar 23 bangunan yang berdiri di atas lahan GOR Lebak Bulus,” kata Wakil Wali Kota Jakarta Selatan Tri Djoko kemarin. Tri memastikan mereka yang mendirikan bangunan dan usaha di lahan tersebut tidak memiliki surat-surat kepemilikan lahan. Mereka sudah memanfaatkan lahan lebih dari 30 tahun.
“Waktu saya di Dinas Pekerjaan Umum, sudah sejak 2010- 2011mulaidibebaskan. Danmemang dari hasil pengukuran dan verifikasi data, lahan itu bukan milik mereka,” ujarnya. Wakil Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Benjamin Bukit menuturkan,
Pemprov DKI Jakarta saat ini terus berupaya membebaskan ratusan lahan yang akan terkena proyek MRT, khususnya di kawasan Lebak Bulus dan Fatmawati, Jakarta Selatan. “Pembebasan lahan ini harus dikebut agar target penyelesaian dapat dilakukan sesuai rencana,” kata Benjamin di Balai Kota.
Bima setiyadi/Helmi syarif
(bbg)