650 Orang Tewas karena Kecelakaan Pesawat Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Dalam 20 tahun terakhir, 532 orang tewas dalam kecelakaan pesawat di Indonesia dan 116 orang di antaranya diduga tewas karena hilang di laut. Hilangnya pesawat AirAsia Penerbangan QZ8501 dalam perjalanan Surabaya-Singapura menambah catatan buruk kecelakaan pesawat terjadi di Indonesia.
Kecelakaan pesawat yang mengejutkan adalah tergelincirnya pesawat Lion Air di Bandara Ngurah Rai Bali pada 13 April 2013 yang mengakibatkan 20 orang terluka. Pesawat itu mendarat dalam kondisi hujan. Sebanyak 108 penumpang selamat dan menjadi kecelakaan ketujuh bagi maskapai Lion Air sejak 2002.
Kemudian pesawat Superjet Sukhoi buatan Rusia yang jatuh di pegunungan di Bogor, Jawa Barat, pada 12 Mei 2012. Pesawat itu mengudara dalam rangka demonstrasi terbang (joy flight) di Indonesia yang menewaskan 45 orang. Dalam penyelidikan kotak hitam terindikasi pilot mengobrol dengan calon pembeli di kokpit sebelum pesawat itu jatuh.
Pada Maret 2007, pesawat Garuda Indonesia terbakar saat mendarat di Bandara Adisutjipto Yogyakarta yang mengakibatkan 22 orang tewas. Kemudian pada 1 Januari 2007, pesawat Adam Air yang terbang Surabaya ke Manado yang jatuh di laut dan 102 orang tewas. Selanjutnya pada September 2005, pesawat Mandala Airlines jatuh setelah lepas landas dari bandara di Medan.
Seperti dilansir DailyMail, Indonesia memang memiliki catatan buruk dalam keselamatan penerbangan pada dua dekade. Predikat itu tidak sesuai dengan tingginya penerbangan berbiaya rendah yang berkembang pesat di Indonesia. Padahal, penumpang pesawat Indonesia berkembang pesat.
Tapi industri penerbangan Indonesia belum memenuhi standar keselamatan. Sementara itu, Pusat Penerbangan Asia-Pasifik (CAPA) mencatat terjadi peningkatan 20% volume penerbangan pada 2012 dan 2013 dengan jumlah total penumpang mencapai 5,6 di kawasan Asia-Pasifik. Peningkatan paling tinggi terjadi di Asia Tenggara yang menjadi rute paling sibuk di dunia. Seperti dilaporkan Orient Aviation Journal , penerbangan di Asia Tenggara meningkat 70%.
Andika hendra m
Kecelakaan pesawat yang mengejutkan adalah tergelincirnya pesawat Lion Air di Bandara Ngurah Rai Bali pada 13 April 2013 yang mengakibatkan 20 orang terluka. Pesawat itu mendarat dalam kondisi hujan. Sebanyak 108 penumpang selamat dan menjadi kecelakaan ketujuh bagi maskapai Lion Air sejak 2002.
Kemudian pesawat Superjet Sukhoi buatan Rusia yang jatuh di pegunungan di Bogor, Jawa Barat, pada 12 Mei 2012. Pesawat itu mengudara dalam rangka demonstrasi terbang (joy flight) di Indonesia yang menewaskan 45 orang. Dalam penyelidikan kotak hitam terindikasi pilot mengobrol dengan calon pembeli di kokpit sebelum pesawat itu jatuh.
Pada Maret 2007, pesawat Garuda Indonesia terbakar saat mendarat di Bandara Adisutjipto Yogyakarta yang mengakibatkan 22 orang tewas. Kemudian pada 1 Januari 2007, pesawat Adam Air yang terbang Surabaya ke Manado yang jatuh di laut dan 102 orang tewas. Selanjutnya pada September 2005, pesawat Mandala Airlines jatuh setelah lepas landas dari bandara di Medan.
Seperti dilansir DailyMail, Indonesia memang memiliki catatan buruk dalam keselamatan penerbangan pada dua dekade. Predikat itu tidak sesuai dengan tingginya penerbangan berbiaya rendah yang berkembang pesat di Indonesia. Padahal, penumpang pesawat Indonesia berkembang pesat.
Tapi industri penerbangan Indonesia belum memenuhi standar keselamatan. Sementara itu, Pusat Penerbangan Asia-Pasifik (CAPA) mencatat terjadi peningkatan 20% volume penerbangan pada 2012 dan 2013 dengan jumlah total penumpang mencapai 5,6 di kawasan Asia-Pasifik. Peningkatan paling tinggi terjadi di Asia Tenggara yang menjadi rute paling sibuk di dunia. Seperti dilaporkan Orient Aviation Journal , penerbangan di Asia Tenggara meningkat 70%.
Andika hendra m
(bbg)