Kokoh Sebagai Market Leader
A
A
A
Perusahaan yang merajai banyak program promosi produk makanan dan minuman olahan di televisi ini berhasil meraup keuntungan penjualan yang cukup fantastis.
Hingga September lalu, PT Mayora Indah Tbk (MYOR) berhasil membukukan penjualan bersih Rp10,56 triliun. Angka ini naik 23% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp8,57 triliun. Sayangnya laba bersih perusahaan tidak sejalan dengan kenaikan penjualan. Dalam Laporan Keuangan Konsolidasi Mayora yang berakhir 30 September lalu, disebutkan pencapaian laba bersih sebesar Rp253,76 miliar atau turun 67% dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp773,93 miliar.
Penurunan ini dipengaruhi naiknya beban pokok penjualan dari Rp6,44 triliun pada periode yang sama tahun lalu menjadi Rp8,81 triliun hingga September tahun ini. Dari segi prestasi, Mayora tak kalah unjuk gigi. Salah satunya pada April lalu, produk Roma (Gold) dan Kopiko (Gold) menerima penghargaan WOW Brand Champion 2014.
Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi terhadap merek terkemuka di Indonesia, yang dianggap memiliki nilai advokasi kesadaran tertinggi sehingga mendapat penghargaan dari MarkPlus. Selain itu, Mayora memperoleh peringkat “idAA-” (Double A Minus, Stable Outlook) dari Sertifikat Pemantauan Tahunan Pemeringkatan PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).
Sebagai informasi, di Indonesia, perseroan yang didirikan pada 1977 silam ini tidak hanya dikenal sebagai perusahaan yang memproduksi makanan dan minuman olahan. Mayora juga dikenal sebagai market leader yang sukses menghasilkan produk-produk yang menjadi pelopor pada kategorinya masing masing.
Perseroan juga tetap konsisten pada kegiatan utamanya, yaitu dibidang pengolahan makanan dan minuman. Saat ini, PT Mayora Indah Tbk memproduksi dan memiliki enam divisi yang masingmasing menghasilkan produk berbeda namun terintegrasi yakni biskuit, kembang gula, wafer, coklat, kopi, dan makanan kesehatan.
Perusahaan yang gopublic pada 1990 ini juga bertekad akan terus berupaya meningkatkan segala cara dan upaya untuk mencapai hasil yang terbaik bagi kepentingan seluruh pekerja, mitra usaha, pemegang saham, dan para konsumennya.
Susi Susanti
Hingga September lalu, PT Mayora Indah Tbk (MYOR) berhasil membukukan penjualan bersih Rp10,56 triliun. Angka ini naik 23% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp8,57 triliun. Sayangnya laba bersih perusahaan tidak sejalan dengan kenaikan penjualan. Dalam Laporan Keuangan Konsolidasi Mayora yang berakhir 30 September lalu, disebutkan pencapaian laba bersih sebesar Rp253,76 miliar atau turun 67% dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp773,93 miliar.
Penurunan ini dipengaruhi naiknya beban pokok penjualan dari Rp6,44 triliun pada periode yang sama tahun lalu menjadi Rp8,81 triliun hingga September tahun ini. Dari segi prestasi, Mayora tak kalah unjuk gigi. Salah satunya pada April lalu, produk Roma (Gold) dan Kopiko (Gold) menerima penghargaan WOW Brand Champion 2014.
Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi terhadap merek terkemuka di Indonesia, yang dianggap memiliki nilai advokasi kesadaran tertinggi sehingga mendapat penghargaan dari MarkPlus. Selain itu, Mayora memperoleh peringkat “idAA-” (Double A Minus, Stable Outlook) dari Sertifikat Pemantauan Tahunan Pemeringkatan PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).
Sebagai informasi, di Indonesia, perseroan yang didirikan pada 1977 silam ini tidak hanya dikenal sebagai perusahaan yang memproduksi makanan dan minuman olahan. Mayora juga dikenal sebagai market leader yang sukses menghasilkan produk-produk yang menjadi pelopor pada kategorinya masing masing.
Perseroan juga tetap konsisten pada kegiatan utamanya, yaitu dibidang pengolahan makanan dan minuman. Saat ini, PT Mayora Indah Tbk memproduksi dan memiliki enam divisi yang masingmasing menghasilkan produk berbeda namun terintegrasi yakni biskuit, kembang gula, wafer, coklat, kopi, dan makanan kesehatan.
Perusahaan yang gopublic pada 1990 ini juga bertekad akan terus berupaya meningkatkan segala cara dan upaya untuk mencapai hasil yang terbaik bagi kepentingan seluruh pekerja, mitra usaha, pemegang saham, dan para konsumennya.
Susi Susanti
(ftr)