2014 Masa Sulit Dunia Penerbangan

Senin, 29 Desember 2014 - 11:43 WIB
2014 Masa Sulit Dunia Penerbangan
2014 Masa Sulit Dunia Penerbangan
A A A
JAKARTA - Hilangnya AirAsia QZ8501 menambah panjang daftar insiden pesawat sepanjang tahun ini. Sebelumnya, ada beberapa insiden yang menyedot perhatian dunia pada 2014.

Hilangnya pesawat AirAsia QZ 8501 dengan rute penerbangan Surabaya-Singapura itu menimbulkan kesedihan mendalam bagi para keluarga penumpang dan awak kabin. Selain itu, dua insiden yang melibatkan pesawat Malaysia Airlines (MAS) MH370 dan MH17 juga belum hilang dalam ingatan.

Sebagaimana dilansir ibnlive, Perdana Menteri Malaysia Datuk Najib Razak menyadari negaranya tengah menghadapi kemungkinan tragedi penerbangan ketiga dalam tahun ini setelah MH370 dan MH17. Diketahui, 49% saham AirAsia Indonesia dimiliki AirAsia yang berbasis di Malaysia. Pada 17 Juli lalu, perhatian dunia tertuju pada jatuhnya pesawat MH17 di dekat Grabove, Ukraina Timur, lantaran ditembak misil antipesawat milik pemberontak pro-Rusia.

Namun mereka menolak bertanggung jawab. Kecelakaan pesawat rute Amsterdam-Kuala Lumpur itu menewaskan 298 penumpang dan awak kabin. Jatuhnya MH17 menambah dalam luka yang dialami MAS. Sebelumnya MH370 yang terbang dari Kuala Lumpur menuju Beijing pada 8 Maret 2014 dinyatakan hilang. Hingga kini misteri hilangnya MH370 belum terkuak.

Pencarian MH370 itu merupakan operasi pencarian terbesar dan termahal dalam sejarah penerbangan. Meskipun dipercaya MH370 itu jatuh di Samudra Hindia, belum ditemukan puing-puing pesawat. Namun beberapa pengamat penerbangan dunia yakin pencarian QZ 8501 tidak akan seperti MH370. “Kita tidak membicarakan Samudra Hindia. Pesawat AirAsia (QZ 8501) berada di wilayah dengan jangkauan radar lebih baik,” ujar ahli aviasi Richard Quest kepada CNN.

Selain duka yang menghinggapi Malaysia, tahun ini juga menjadi masa berat bagi industri penerbangan. Pada 24 Juli lalu, maskapai Aljazair Air Algerie dengan nomor penerbangan AH5017 hilang saat terbang di atas Mali karena cuaca buruk. Pesawat berjenis McDonnell Douglas MD-83 itu dioperasikan oleh Swiftair dari Spanyol. Sebanyak 116 penumpang pesawat yang terbang dari Ouagadougou ke Algiers itu tewas.

Sehari sebelum Air Algerie jatuh, 48 orang tewas ketika pesawat ATR-72 kepunyaan maskapai asal Taiwan, TranAsia Airways, mengalami kecelakaan. Hasil penyelidikan menunjukkan pesawat itu berusaha mendarat saat mengalami badai laut. Pada awal tahun 2014, pesawat Herculoer C-130 yang membawa 78 penumpang jatuh di wilayah pegunungan Aljazair.

Tidak ada korban selamat dalam kecelakaan itu. Para korban adalah prajurit dan anggota keluarga tentara. Pada 1 Juni 2009, publik internasional dikagetkan dengan hilangnya pesawat Air France. Pesawat dengan nomor penerbangan 447 ruteRio de Janeiro- Paris itu lantas diketahui jatuh di Samudra Atlantik. Sebanyak 228 penumpang dan awak kabin tewas.

Andika hendra m
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4301 seconds (0.1#10.140)