AirAsia Bantu Upaya Pencarian
A
A
A
SURABAYA - Maskapai AirAsia akan memberikan bantuan dan dukungan kepada Pemerintah Indonesia dalam upaya menemukan pesawatnya yang hilang. AirAsia menyatakan kasus pesawat hilang baru pertama mereka alami.
Komitmen tersebut dinyatakan langsung CEO AirAsia Tony Fernandes ketika memberikan keterangan pers di Surabaya, Jawa Timur, tadi malam. Tony kemarin langsung bertolak ke Surabaya dari Malaysia seusai mengetahui hilangnya pesawat AirAsia dengan nomor penerbangan QZ 8501itu.“
Kami tak tahu atas masalah di pesawat itu. Di AirAsia, kasus kecelakaan semacam ini adalah yang pertama kali,” ucap Tony di Crisis Center Bandara Juanda Surabaya. Untuk proses pencarian, Tony menyerahkan sepenuhnya kepada tim yang dipimpin Indonesia. Kendati demikian, pihaknya siap membantu tim beberapa hal yang diperlukan untuk secepatnya menemukan pesawat.
“Kami akan membantu semampu kami,” tandas Tony didampingi Presiden Direktur PT Indonesia AirAsia, Basarnas Surabaya, serta Gubernur Jatim Sukarwo. Tony menambahkan, AirAsia terus berupaya memberikan perhatian pada proses pencarian ini. Dia berharap Indonesia dengan dibantu sejumlah negara di Asia segera menemukan pesawat buatan tahun 2008 itu. Presiden Direktur PT Indonesia AirAsia Sunu Widiyatmoko mengatakan kondisi pesawat yang hilang dalam keadaan laik terbang.
Demikian pula dengan Kapten Irianto, dia termasuk pilot senior yang sudah mempunyai pengalaman 20.500 jam terbang. “Pesawat kita ini buatan tahun 2008,” ujarnya. Sunu menjelaskan, di pesawat tersebut terdapat 155 penumpang dengan perincian yang berkewarganegaraan Indonesia sebanyak 149 penumpang. Adapun 1 penumpang warga Inggris, 3 warga Korea Selatan, 1 warga Malaysia, dan 1 warga Singapura.
Untuk kru pesawat yang berjumlah 7 orang, 6 berkewarganegaraan Indonesia dan hanya 1 yang berkewarganegaraan Prancis. Sementara itu, Kepala Basarnas Surabaya Hernanto menambahkan, untuk mencari pesawat yang hilang pihaknya sudah mengerahkan 7 kapal. Kapal-kapaltersebutberangkatdari beberapa pangkalan laut di beberapa daerah seperti di Pangkal Pinang, Palembang.
Meskidemikian, Hernanto juga belum bisa memberikan kabar lebih lanjut atas hasil pencarian yang dilakukan tim SAR. “Besok pagi kita lanjutkan lagi pencarian. Kami belum mendapat informasi lebih lanjut,” tandasnya. Gubernur Jatim Soekarwo meminta informasi soal upaya pencarian terus disampaikan secara terbuka. Sebelum jumpa pers, pihak AirAsia bertemu dengan keluarga korban di ruang crisis center secara tertutup.
Cukup lama pertemuan dilakukan sekitar satu jam, tetapi setelah mendapat penjelasan, keluarga penumpang belum juga puas. Keluarga penumpang merasa tidak puas karena tidak ada penjelasanlebihdetailmengenai pesawat dan kondisi penumpang. “Kita tidak mendapat penjelasanapa- apamengenaikondisi pesawat. Hanya dijelaskan bahwa pesawat mendarat di laut, kondisinya seperti apa tidak dijelaskan,” tandas Eden, salah satu keluarga penumpang.
Lima negara tetangga telah menawarkan bantuan kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk melakukan pencarian dan investigasipesawatAirAsiaQZ8501.“ Ya kita menerima tawaran bantuan dari Australia, Singapura, Inggris, Korea Selatan, dan Malaysia,” kata Ketua KNKT Tatang Kurniadi di Kantor Otoritas Bandara Internasional Soekarno- Hatta kemarin.
Denny irawan/Sutana/ Okezone/ant
Komitmen tersebut dinyatakan langsung CEO AirAsia Tony Fernandes ketika memberikan keterangan pers di Surabaya, Jawa Timur, tadi malam. Tony kemarin langsung bertolak ke Surabaya dari Malaysia seusai mengetahui hilangnya pesawat AirAsia dengan nomor penerbangan QZ 8501itu.“
Kami tak tahu atas masalah di pesawat itu. Di AirAsia, kasus kecelakaan semacam ini adalah yang pertama kali,” ucap Tony di Crisis Center Bandara Juanda Surabaya. Untuk proses pencarian, Tony menyerahkan sepenuhnya kepada tim yang dipimpin Indonesia. Kendati demikian, pihaknya siap membantu tim beberapa hal yang diperlukan untuk secepatnya menemukan pesawat.
“Kami akan membantu semampu kami,” tandas Tony didampingi Presiden Direktur PT Indonesia AirAsia, Basarnas Surabaya, serta Gubernur Jatim Sukarwo. Tony menambahkan, AirAsia terus berupaya memberikan perhatian pada proses pencarian ini. Dia berharap Indonesia dengan dibantu sejumlah negara di Asia segera menemukan pesawat buatan tahun 2008 itu. Presiden Direktur PT Indonesia AirAsia Sunu Widiyatmoko mengatakan kondisi pesawat yang hilang dalam keadaan laik terbang.
Demikian pula dengan Kapten Irianto, dia termasuk pilot senior yang sudah mempunyai pengalaman 20.500 jam terbang. “Pesawat kita ini buatan tahun 2008,” ujarnya. Sunu menjelaskan, di pesawat tersebut terdapat 155 penumpang dengan perincian yang berkewarganegaraan Indonesia sebanyak 149 penumpang. Adapun 1 penumpang warga Inggris, 3 warga Korea Selatan, 1 warga Malaysia, dan 1 warga Singapura.
Untuk kru pesawat yang berjumlah 7 orang, 6 berkewarganegaraan Indonesia dan hanya 1 yang berkewarganegaraan Prancis. Sementara itu, Kepala Basarnas Surabaya Hernanto menambahkan, untuk mencari pesawat yang hilang pihaknya sudah mengerahkan 7 kapal. Kapal-kapaltersebutberangkatdari beberapa pangkalan laut di beberapa daerah seperti di Pangkal Pinang, Palembang.
Meskidemikian, Hernanto juga belum bisa memberikan kabar lebih lanjut atas hasil pencarian yang dilakukan tim SAR. “Besok pagi kita lanjutkan lagi pencarian. Kami belum mendapat informasi lebih lanjut,” tandasnya. Gubernur Jatim Soekarwo meminta informasi soal upaya pencarian terus disampaikan secara terbuka. Sebelum jumpa pers, pihak AirAsia bertemu dengan keluarga korban di ruang crisis center secara tertutup.
Cukup lama pertemuan dilakukan sekitar satu jam, tetapi setelah mendapat penjelasan, keluarga penumpang belum juga puas. Keluarga penumpang merasa tidak puas karena tidak ada penjelasanlebihdetailmengenai pesawat dan kondisi penumpang. “Kita tidak mendapat penjelasanapa- apamengenaikondisi pesawat. Hanya dijelaskan bahwa pesawat mendarat di laut, kondisinya seperti apa tidak dijelaskan,” tandas Eden, salah satu keluarga penumpang.
Lima negara tetangga telah menawarkan bantuan kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk melakukan pencarian dan investigasipesawatAirAsiaQZ8501.“ Ya kita menerima tawaran bantuan dari Australia, Singapura, Inggris, Korea Selatan, dan Malaysia,” kata Ketua KNKT Tatang Kurniadi di Kantor Otoritas Bandara Internasional Soekarno- Hatta kemarin.
Denny irawan/Sutana/ Okezone/ant
(ars)