Laut Belitung hingga Sampit Disisir
A
A
A
JAKARTA - Pada hari pertama upaya pencarian pesawat kemarin, tim fokus di sekitar Laut Belitung dan Palembang. Upaya pencarian juga dilakukan di daratan, yakni dari Sampit hingga Pontianak.
“Pencarian terus dilakukan, di laut sekitar Belitung, Palembang dan sekitarnya serta di darat dari Sampit sampai Pontianak. Jika sampai malam hari belum ada hasil, maka akan dilanjutkan besok pagi,” ujar Plt Dirjen Perhubungan Udara Djoko Murjatmodjo, kemarin. Jumlah armada yang dikerahkan untuk mencari pesawat AirAsia ada tujuh pesawat. Di antaranya TNI Angkatan Udara mengirimkan pesawat AI 7303 take offdari Makassar.
Kemudian CN 235 callsign P860 yang berangkat dari Juanda, Surabaya. Selain itu ada juga pesawat Patmar CN 235 callisgn P861 yang berangkat dari Batam. Ada juga pesawat heli Dauphin SAR HR 3601 yang berangkat dari Pondok Cabe. Dari Halim Perdanakusuma dikerahkan pesawat A 1323 dan pesawat heli HT 3310. Dan terakhir adalah pesawat kalibrasi King Air yang take offdari Budiarto.
Pencarian yang difokuskan ke Belitung dilakukan karena berdasarkan informasi terakhir, pesawat kehilangan kontak di sekitar kawasan tersebut. Soal lokasi pastinya, Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan menyatakan terus melakukan koordinasi dengan pihak terkait. Selain Belitung, tim juga menyisir kawasan Tanjung Pandan yang juga masuk wilayah Belitung. Hari ini, kapal-kapal dan pesawat dari Indonesia serta negara tetangga akan kembali melakukan pencarian AirAsia QZ 8501. Pusat kendali dari pencarian ini ada di Pangkal Pinang, Pulau Bangka.
“Posko taktis nanti akan ada di Pangkal Pinang. Kita nanti akan mengerahkan seluruh kekuatan kita, TNI, Polri dan bantuan masyarakat termasuk nelayan,” ujar Kepala Basarnas F Henry Bambang Sulistyo. Henry mengatakan, proses pencarian akan dibagi ke dalam beberapa tahap. Tahap pertama adalah tujuh hari awal, jika pada masa itu QZ 8501 belum juga ditemukan.
“Kita lihat nanti setelah tujuh hari, akan diperpanjang sesuai dengan kondisi di lapangan,” katanya. Posko di Pangkal Pinang nantinya juga akan mengoordinasi pencarian yang dilakukan pesawat dari negara tetangga yakni Malaysia, Singapura dan Australia. “Besok Malaysia akan membantu 3 pesawat dan Singapura 1 pesawat untuk membantu pencarian,” ujar Henry. Tim SAR gabungan di Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung kemarin belum menemukan tanda-tanda keberadaan pesawat AirAsia.
“Hingga kini tim SAR masih terus menyisir lokasi yang diduga sebagai titik hilangnya pesawat. Untuk sementara kami belum menemukan tanda-tanda jatuhnya pesawat itu,” ujar Perwira Staf Operasi Laut Manggar, Mayor Laut Okta Bayu di Belitung Timur, sore kemarin. Lokasi yang diduga sebagai titik jatuhnya pesawat itu berjarak sekitar 32 mil dari Pos Polisi Perairan Polres Belitung Timur. Sebanyak lima unit kapal dikerahkan untuk melakukan pencarian pesawat itu.
“Tim pencari ini merupakan gabungan dari Polair Babel, Lanal, Lanud, Basarnas dan Basarda. Pencarian ini akan dilakukan hingga selesai dan diharapkan bisa ketemu secepatnya,” ujarnya. Sementara Tim Badan SAR Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang kemarin dalam perjalanan menuju titik perkiraan jatuhnya pesawat AirAsia QZ 8501 terkendala cuaca gelap, hujan dan gelombang laut yang kurang bersahabat. Tim lantas merapat ke Pelabuhan Manggar.
Untuk membantu pencarian, Satuan Brigade Mobil (Brimob) Kepolisian Daerah Kepulauan Bangka Belitung juga menerjunkan 13 penyelamnya. Upaya pencarian juga melibatkan sejumlah Badan SAR Nasional (Basarnas) daerah seperti Tanjungpinang yang menerjunkan 1 kapal dan 1 helikopter dengan jumlah kru 25 orang.
“Kita telah diminta dari pusat untuk bergabung dan membantu. Nantinya akan bergabung dengan SAR Bangka Belitung. Sebab SAR dari sana yang menjadi ketua tim dalam pencarian pesawat yang hilang tersebut,” kata Kepala Basarnas Kota Tanjungpinang Abdul Hamid.
Denny irawan/ant
“Pencarian terus dilakukan, di laut sekitar Belitung, Palembang dan sekitarnya serta di darat dari Sampit sampai Pontianak. Jika sampai malam hari belum ada hasil, maka akan dilanjutkan besok pagi,” ujar Plt Dirjen Perhubungan Udara Djoko Murjatmodjo, kemarin. Jumlah armada yang dikerahkan untuk mencari pesawat AirAsia ada tujuh pesawat. Di antaranya TNI Angkatan Udara mengirimkan pesawat AI 7303 take offdari Makassar.
Kemudian CN 235 callsign P860 yang berangkat dari Juanda, Surabaya. Selain itu ada juga pesawat Patmar CN 235 callisgn P861 yang berangkat dari Batam. Ada juga pesawat heli Dauphin SAR HR 3601 yang berangkat dari Pondok Cabe. Dari Halim Perdanakusuma dikerahkan pesawat A 1323 dan pesawat heli HT 3310. Dan terakhir adalah pesawat kalibrasi King Air yang take offdari Budiarto.
Pencarian yang difokuskan ke Belitung dilakukan karena berdasarkan informasi terakhir, pesawat kehilangan kontak di sekitar kawasan tersebut. Soal lokasi pastinya, Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan menyatakan terus melakukan koordinasi dengan pihak terkait. Selain Belitung, tim juga menyisir kawasan Tanjung Pandan yang juga masuk wilayah Belitung. Hari ini, kapal-kapal dan pesawat dari Indonesia serta negara tetangga akan kembali melakukan pencarian AirAsia QZ 8501. Pusat kendali dari pencarian ini ada di Pangkal Pinang, Pulau Bangka.
“Posko taktis nanti akan ada di Pangkal Pinang. Kita nanti akan mengerahkan seluruh kekuatan kita, TNI, Polri dan bantuan masyarakat termasuk nelayan,” ujar Kepala Basarnas F Henry Bambang Sulistyo. Henry mengatakan, proses pencarian akan dibagi ke dalam beberapa tahap. Tahap pertama adalah tujuh hari awal, jika pada masa itu QZ 8501 belum juga ditemukan.
“Kita lihat nanti setelah tujuh hari, akan diperpanjang sesuai dengan kondisi di lapangan,” katanya. Posko di Pangkal Pinang nantinya juga akan mengoordinasi pencarian yang dilakukan pesawat dari negara tetangga yakni Malaysia, Singapura dan Australia. “Besok Malaysia akan membantu 3 pesawat dan Singapura 1 pesawat untuk membantu pencarian,” ujar Henry. Tim SAR gabungan di Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung kemarin belum menemukan tanda-tanda keberadaan pesawat AirAsia.
“Hingga kini tim SAR masih terus menyisir lokasi yang diduga sebagai titik hilangnya pesawat. Untuk sementara kami belum menemukan tanda-tanda jatuhnya pesawat itu,” ujar Perwira Staf Operasi Laut Manggar, Mayor Laut Okta Bayu di Belitung Timur, sore kemarin. Lokasi yang diduga sebagai titik jatuhnya pesawat itu berjarak sekitar 32 mil dari Pos Polisi Perairan Polres Belitung Timur. Sebanyak lima unit kapal dikerahkan untuk melakukan pencarian pesawat itu.
“Tim pencari ini merupakan gabungan dari Polair Babel, Lanal, Lanud, Basarnas dan Basarda. Pencarian ini akan dilakukan hingga selesai dan diharapkan bisa ketemu secepatnya,” ujarnya. Sementara Tim Badan SAR Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang kemarin dalam perjalanan menuju titik perkiraan jatuhnya pesawat AirAsia QZ 8501 terkendala cuaca gelap, hujan dan gelombang laut yang kurang bersahabat. Tim lantas merapat ke Pelabuhan Manggar.
Untuk membantu pencarian, Satuan Brigade Mobil (Brimob) Kepolisian Daerah Kepulauan Bangka Belitung juga menerjunkan 13 penyelamnya. Upaya pencarian juga melibatkan sejumlah Badan SAR Nasional (Basarnas) daerah seperti Tanjungpinang yang menerjunkan 1 kapal dan 1 helikopter dengan jumlah kru 25 orang.
“Kita telah diminta dari pusat untuk bergabung dan membantu. Nantinya akan bergabung dengan SAR Bangka Belitung. Sebab SAR dari sana yang menjadi ketua tim dalam pencarian pesawat yang hilang tersebut,” kata Kepala Basarnas Kota Tanjungpinang Abdul Hamid.
Denny irawan/ant
(ars)