Terindikasi Korupsi, 24 Pejabat Israel Ditangkap

Jum'at, 26 Desember 2014 - 11:57 WIB
Terindikasi Korupsi, 24 Pejabat Israel Ditangkap
Terindikasi Korupsi, 24 Pejabat Israel Ditangkap
A A A
TEL AVIV - Polisi Israel kemarin menangkap 24 pejabat dan mantan pejabat dalam skandal korupsi menjelang pemilu pada Maret mendatang. Penyidikan kasus korupsi itu juga menjadi operasi antikorupsi paling “penting” dalam sejarah Israel.

Beberapa pejabat yang ditangkap berasal dari Partai Yisrael Beitenu yang dipimpin mantan Menteri Luar Negeri Avigdor Liberman. Padahal, tiga bulan lagi akan digelar pemilu yang akan berpengaruh pada dukungan terhadap partai itu. Menurut Kepolisian Israel, jutaan shekel dana publik telah dikorupsi dan dikirimkan ke organisasi yang berafiliasi dengan partai.

Para pejabat yang ikut diperiksa polisi termasuk Deputi Menteri Dalam Negeri Faina Kirshenbaum bersama putranya, Ronit. Mantan Menteri Pariwisata Stas Misezhnikov juga ikut ditahan. “Sebanyak 24 orang resmi ditahan, empat lainnya dalam status tahanan rumah,” sebut juru bicara kepolisian Israel, Luba Samri, dikutip AFP.

Hal yang cukup mengejutkan adalah mantan ketua kampanye Partai Yisrael Beitenu juga ikut diperiksa. Samiri mengungkapkan, polisi tidak memaparkan semua namanama orang yang ditangkap dan diinvestigasi polisi. Dia hanya mengungkapkan, deputi menteri dan mantan pejabat pemerintah ikut terseret skandal korupsi massal ini.

“Mereka diduga melakukan kejahatan pencucian uang, penyalahgunaan kekuasaan, dan korupsi,” tuturnya. Kendati demikian, Deputi Menteri Dalam Negeri Faina Kirshenbaum mengaku tidak mengetahui kenapa dia termasuk pihak yang ikut diperiksa. “Saya kecewa karena ini telah terpublikasikan ke media,” keluhnya.

Para politisi Partai Yisrael Beitenu menuding pengungkapan skandal ini bermotif politik. Sedangkan Komisioner Polisi Israel Yohanan Danino membantah skandal korupsi ini terkait motif politik. “Polisi Israel akan melakukan apa pun untuk memerangi korupsi publik dengan segala cara,” tutur Danino.

Berdasarkan jajak pendapat terbaru yang dilaksanakan radio militer Israel, 40% pemilih Partai Yisrael Beitenu pada pemilu lalu mengatakan mereka mempertimbangkan dukungannya bagi partai itu akibat skandal korupsi. Liberman menolak berkomentar. Mantan menlu itu dipaksa mundur pada Desember 2012 karena skandal korupsi.

Israel akan menggelar pemilu pada 17 Maret mendatang setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu membubarkan parlemen pada Desember ini. Pembubaran itu karena pemerintahan koalisi yang dipimpinnya pecah.

Andika hendra m
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.4963 seconds (0.1#10.140)