Jokowi Harus Berani Rombak Kabinet
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) diminta tidak ragu untuk merombak kabinet jika para menteri, khususnya yang terkait dengan bidang ekonomi gagal mengemban tugasnya.
Pengamat Politik dari Universitas Paramadina, Herdi Sahrasad mengatakan persaingan ekonomi ke depan cukup ketat karena menerapkan sistem ekonomi terbuka.
"Saya harap tidak boleh ragu mengambil tindakan terhadap menteri bidang ekonomi, keuangan. Kalau suara publik sudah tak ragu minta rombak dan (Jokowi harus) segera lakukan perombakan," ujar Herdi dalam acara diskusi bertema Menatap Masa Depan Indonesia Era Pemerintahan Jokowi-JK di Gedung Joang, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (22/12/2014).
Menurut dia, tindakan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) dan serta terperosoknya nilai tukar rupiah bisa menjadi acuan Jokowi dalam mengevaluasi menteri kabinetnya.
Dia menilai Pemerintah Jokowi tetap membutuhkan dukungan politik dari luar internal koalisi partai politik yang mendukungnya.
Dukungan itu untuk memudahkan Jokowi dalam mengambil kebijakan. "Saya melihat kompleksitas politik kita dan Jokowi tidak diperlakukan secara arif. Jokowi butuh dukungan politik," katanya.
Pengamat Politik dari Universitas Paramadina, Herdi Sahrasad mengatakan persaingan ekonomi ke depan cukup ketat karena menerapkan sistem ekonomi terbuka.
"Saya harap tidak boleh ragu mengambil tindakan terhadap menteri bidang ekonomi, keuangan. Kalau suara publik sudah tak ragu minta rombak dan (Jokowi harus) segera lakukan perombakan," ujar Herdi dalam acara diskusi bertema Menatap Masa Depan Indonesia Era Pemerintahan Jokowi-JK di Gedung Joang, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (22/12/2014).
Menurut dia, tindakan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) dan serta terperosoknya nilai tukar rupiah bisa menjadi acuan Jokowi dalam mengevaluasi menteri kabinetnya.
Dia menilai Pemerintah Jokowi tetap membutuhkan dukungan politik dari luar internal koalisi partai politik yang mendukungnya.
Dukungan itu untuk memudahkan Jokowi dalam mengambil kebijakan. "Saya melihat kompleksitas politik kita dan Jokowi tidak diperlakukan secara arif. Jokowi butuh dukungan politik," katanya.
(dam)