TNI Ingin Jadi Big Brother di Kawasan ASEAN
A
A
A
JAKARTA - Tentara Nasional Indonesia (TNI) tengah berupaya memajukan ketertiban kawasan atau regional order di kawasan Asia Tenggara dan Asia Timur.
Panglima TNI Jenderal Moeldoko menyapaikan misi dalam mewujudkan upaya tersebut agar TNI menjadi big brother di kawasan ASEAN.
"Kita sudah memiliki suatu forum antara panglima bersenjata di kawasan ASEAN," ujar Moeldoko di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (22/12/2014).
Menurutnya, diperlukan sebuah upaya kuat untuk menjalin kerja sama antara TNI dengan tentara-tentara di kawasan, baik ASEAN ataupun Asia Pasifik.
Dia mengatakan, para panglima angkatan bersenjata telah memiliki forum di kawasan ASEAN yaitu ASEAN Chief of Deffence Force Informal Meeting (ACDFIM). Dalam forum tersebut para panglima angkatan bersenjata membicarakan isu strategis dan solusi alternatif terkait pembangunan keamanan kawasan.
"Dan ini sedang kita upayakan dan semua sudah mengakui kebesaran TNI," kata jenderal bintang empat itu.
Namun, diakuinya menjadi big brother di kawasan ASEAN memiliki tantangan. Salah satunya, kata dia adalah, pembangunan kekuatan militer China dan perkembangan kawasan Laut Cina Selatan.
Maka itu, pihaknya bersama seluruh panglima angkatan bersenjata di ASEAN meminta agar pembangunan militer China jangan sampai menimbulkan instabilitas di kawasan ASEAN.
"Ini adalah suara panglima di Asean, dan saya endorse ke China. Untuk itu, saat pertama kali menjabat sebagai Panglima TNI, saya kunjungi Filiphina, Vietnam, China," terangnya.
Upaya lain yang dilakukan, lanjut Moeldoko saat bertemu dengan panglima angkatan bersenjata Amerika Serikat, Jenderal Dempsey.
Moeldoko menuturkan, dalam pertemuannya di Amerika beberapa bulan lalu, sempat menyampaikan kepada Dempsey bahwa para panglima di Asean bisa memahami peningkatan kekuatan AS di kawasan Asia Pasifik.
Namun, pihak AS juga diperingatkan agar tidak melakukan tindakan-tindakan yang dapat dianggap provokatif dan akhirnya bisa menimbulkan instabilitas di kawasan.
"Jadi kepoloporan kita harus kita tunjukkan di hadapan para panglima di Asean, sehingga TNI jadi kekuatan terbesar di ASEAN," tukasnya.
Panglima TNI Jenderal Moeldoko menyapaikan misi dalam mewujudkan upaya tersebut agar TNI menjadi big brother di kawasan ASEAN.
"Kita sudah memiliki suatu forum antara panglima bersenjata di kawasan ASEAN," ujar Moeldoko di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (22/12/2014).
Menurutnya, diperlukan sebuah upaya kuat untuk menjalin kerja sama antara TNI dengan tentara-tentara di kawasan, baik ASEAN ataupun Asia Pasifik.
Dia mengatakan, para panglima angkatan bersenjata telah memiliki forum di kawasan ASEAN yaitu ASEAN Chief of Deffence Force Informal Meeting (ACDFIM). Dalam forum tersebut para panglima angkatan bersenjata membicarakan isu strategis dan solusi alternatif terkait pembangunan keamanan kawasan.
"Dan ini sedang kita upayakan dan semua sudah mengakui kebesaran TNI," kata jenderal bintang empat itu.
Namun, diakuinya menjadi big brother di kawasan ASEAN memiliki tantangan. Salah satunya, kata dia adalah, pembangunan kekuatan militer China dan perkembangan kawasan Laut Cina Selatan.
Maka itu, pihaknya bersama seluruh panglima angkatan bersenjata di ASEAN meminta agar pembangunan militer China jangan sampai menimbulkan instabilitas di kawasan ASEAN.
"Ini adalah suara panglima di Asean, dan saya endorse ke China. Untuk itu, saat pertama kali menjabat sebagai Panglima TNI, saya kunjungi Filiphina, Vietnam, China," terangnya.
Upaya lain yang dilakukan, lanjut Moeldoko saat bertemu dengan panglima angkatan bersenjata Amerika Serikat, Jenderal Dempsey.
Moeldoko menuturkan, dalam pertemuannya di Amerika beberapa bulan lalu, sempat menyampaikan kepada Dempsey bahwa para panglima di Asean bisa memahami peningkatan kekuatan AS di kawasan Asia Pasifik.
Namun, pihak AS juga diperingatkan agar tidak melakukan tindakan-tindakan yang dapat dianggap provokatif dan akhirnya bisa menimbulkan instabilitas di kawasan.
"Jadi kepoloporan kita harus kita tunjukkan di hadapan para panglima di Asean, sehingga TNI jadi kekuatan terbesar di ASEAN," tukasnya.
(kur)