Kesejahteraan Prajurit Jadi Fokus TNI di Renstra 2015-2019
A
A
A
JAKARTA - Seluruh jajaran pemimpin TNI dan sejumlah perwira tinggi (Pati) TNI tengah melaksanakan Rapat Pimpinan (Rapim) TNI tahun 2015.
Salah satu pokok penting yang dibahas dalam forum pemimpin TNI itu adalah terkait pemenuhan pembangunan kesejahteraan prajurit pada rencana strategis (renstra) tahun 2015-2019.
"Kita juga memikirkan bagaimana pembinaan dan penggunaan TNI ke depan. Baik menyiapkan renstra 2015-2019 maupun renstra 2019-2024," kata Moeldoko di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (22/12/2014).
"Dalam renstra tahun ini kita telah menyusun renstra pembangunan kesejahteraan prajurit dan rentstra pemeliharaan dan perbaikan alutsista," sambungnya.
Moeldoko memaparkan, ada tiga hal yang akan dilakukan dalam membangun kesejahteraan prajurit. Pertama, menyangkut sistem penggajian dan kompensasi. Kedua, berkaitan housing atau pangkalan. Ketiga, pembangunan di bidang kesehatan.
"Tiga hal itu yang jadi titik berat dalam renstra kesejahteraan prajurit," kata Moeldoko.
Ia pun berharap, melalui renstra itu secara bertahap perumahan prajurit bisa terkelola menuju kepada pemenuhannya. Demikian pula dengan penggajiannya, sampai kapan remunerasi prajurit dapat diberikan hingga 100%.
"Juga berkaitan dengan kesehatan, pada daerah-daerah mana yang belum memiliki rumah sakit, atau sesuai tingkatannya, sehingga itu bisa dipenuhi kebutuhannya pada suatu waktu," pungkasnya.
Salah satu pokok penting yang dibahas dalam forum pemimpin TNI itu adalah terkait pemenuhan pembangunan kesejahteraan prajurit pada rencana strategis (renstra) tahun 2015-2019.
"Kita juga memikirkan bagaimana pembinaan dan penggunaan TNI ke depan. Baik menyiapkan renstra 2015-2019 maupun renstra 2019-2024," kata Moeldoko di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (22/12/2014).
"Dalam renstra tahun ini kita telah menyusun renstra pembangunan kesejahteraan prajurit dan rentstra pemeliharaan dan perbaikan alutsista," sambungnya.
Moeldoko memaparkan, ada tiga hal yang akan dilakukan dalam membangun kesejahteraan prajurit. Pertama, menyangkut sistem penggajian dan kompensasi. Kedua, berkaitan housing atau pangkalan. Ketiga, pembangunan di bidang kesehatan.
"Tiga hal itu yang jadi titik berat dalam renstra kesejahteraan prajurit," kata Moeldoko.
Ia pun berharap, melalui renstra itu secara bertahap perumahan prajurit bisa terkelola menuju kepada pemenuhannya. Demikian pula dengan penggajiannya, sampai kapan remunerasi prajurit dapat diberikan hingga 100%.
"Juga berkaitan dengan kesehatan, pada daerah-daerah mana yang belum memiliki rumah sakit, atau sesuai tingkatannya, sehingga itu bisa dipenuhi kebutuhannya pada suatu waktu," pungkasnya.
(kri)