Ibu Korban Didakwa Lakukan Pembunuhan
A
A
A
BRISBANE - Misteri kasus pembunuhan delapan anak di Kota Cairns Australia mulai terkuak. Pengadilan Australia kemarin mendakwa Mersane Warria melakukan pembunuhan terhadap tujuh anaknya dan satu keponakannya tersebut.
Warria masih berada di atas ranjangnya di rumah sakit di Cairns ketika pengadilan membacakan dakwaannya. Polisi menyebut korban yang terdiri dari empat perempuan dan empat laki-laki ini diduga menjadi target kejahatan Warria. Dugaan ini muncul karena polisi tidak menemukan bukti yang mengarah kepada tersangka lain. Namun fakta dirinya adalah ibu dari tujuh korban juga menjadi pertimbangan lain.
Detektif Inspektur Bruno Asnica mengatakan pihaknya masih menyelidiki kemungkinan penyebab kematian tersebut termasuk kemungkinan skenario para korban mati lemas. Menurut Asnicar, para korban kemungkinan juga bisa meninggal karena berbagai hal.
“Kami membutuhkan lebih banyak waktu untuk mempertimbangkanberbagaihal, tragedi ini bisa terjadi karena bermacammacam sebab, mulai dari sesak napasdan1.000hal lainnya,” jelas Asnicar dilansirCNN Australia. Pihak berwenang belum bisa menjelaskan kronologis kejadian.
Saat ini mereka tengah memeriksa beberapa pisau yang ditemukan di Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk mengetahui kemungkinan senjata apa yang digunakan untuk membunuh para korban. Polisi juga masih melakukan autopsi untuk menentukan penyebab kematian para korban. Asnicar mengatakan Warria bisa lolos dari dakwaan pembunuhan jika polisi menemukan bukti yang meringankannya.
Sebelumnya, Warria ditemukan dalam kondisi ditusuk di bagian dadanya di rumah di pinggiran Manoora pada Jumat (19/12). Yang mengejutkan di tempat tersebut, polisi juga menemukan delapan mayat yang seluruhnya anak-anak berusia antara dua hingga 14 tahun. Sementara anak Warria yang pertamakalimenemukansemua korban juga sudah diperiksa dan dinyatakan bersih dari tuduhan.
Penyelidikan akan terus dilakukandengan memeriksa tetangga dan kerabat korban lainnya. Agar penyelidikan cepat, otoritas setempat memanggil petugas spesialis dari Brisbane dan Townsville. “TKP sudah kami amankan dan tak seorangpun diperbolehkan pergi ke sana sampai orang-orang forensik kami masuk dan melakukan pemeriksaan,” tegas Asnicar.
Salah seorang tetangga terdakwa, Bessoe Mareko, mengaku masih melihat Warria beserta seluruh anak dan keponakannya pada siang hari sebelum ditemukan tewas. Mareko mengatakan sekitar pukul 2 siang Warria terlihat tengah membersihkan rumah dan menempatkan barang-barang bekasnya di jalan bersama anak-anak dan keponakannya.
“Saya benar-benar terkejut karena pada pagi hari kami masih melihatnya duduk-duduk di beranda bersama dengan anakanaknya,” kata Mareko. Menurut dia, Warria adalah salah satu tetangga ramah yang setiap kali bertemu tetangga pasti akan bertanya atau sekadar menebar senyum. Karena itu, tidak terbersit dibenaknya bahwa perempuan berusia 37 tahun itu menjadi tersangka atas pembunuhan anak-anaknya sendiri.
Tidak hanya Mareko yang terkejut, salah satu kerabat Warria, Larry Woosup juga tidak percaya dengan tragedi yang terjadi. Woosup mengatakan keluarganya sangat terkejut ketika melihat pemberitaan kasus ini dari televisi. “Ketika saya menerima telepon tentang kabar ini, saya merasa putus asa dengan apa yang terjadi. Saya tidak habis pikir mengapa ini bisa terjadi di lingkungan dekat seperti di Murray Street ini,” ungkap Woosup.
Rini agustina
Warria masih berada di atas ranjangnya di rumah sakit di Cairns ketika pengadilan membacakan dakwaannya. Polisi menyebut korban yang terdiri dari empat perempuan dan empat laki-laki ini diduga menjadi target kejahatan Warria. Dugaan ini muncul karena polisi tidak menemukan bukti yang mengarah kepada tersangka lain. Namun fakta dirinya adalah ibu dari tujuh korban juga menjadi pertimbangan lain.
Detektif Inspektur Bruno Asnica mengatakan pihaknya masih menyelidiki kemungkinan penyebab kematian tersebut termasuk kemungkinan skenario para korban mati lemas. Menurut Asnicar, para korban kemungkinan juga bisa meninggal karena berbagai hal.
“Kami membutuhkan lebih banyak waktu untuk mempertimbangkanberbagaihal, tragedi ini bisa terjadi karena bermacammacam sebab, mulai dari sesak napasdan1.000hal lainnya,” jelas Asnicar dilansirCNN Australia. Pihak berwenang belum bisa menjelaskan kronologis kejadian.
Saat ini mereka tengah memeriksa beberapa pisau yang ditemukan di Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk mengetahui kemungkinan senjata apa yang digunakan untuk membunuh para korban. Polisi juga masih melakukan autopsi untuk menentukan penyebab kematian para korban. Asnicar mengatakan Warria bisa lolos dari dakwaan pembunuhan jika polisi menemukan bukti yang meringankannya.
Sebelumnya, Warria ditemukan dalam kondisi ditusuk di bagian dadanya di rumah di pinggiran Manoora pada Jumat (19/12). Yang mengejutkan di tempat tersebut, polisi juga menemukan delapan mayat yang seluruhnya anak-anak berusia antara dua hingga 14 tahun. Sementara anak Warria yang pertamakalimenemukansemua korban juga sudah diperiksa dan dinyatakan bersih dari tuduhan.
Penyelidikan akan terus dilakukandengan memeriksa tetangga dan kerabat korban lainnya. Agar penyelidikan cepat, otoritas setempat memanggil petugas spesialis dari Brisbane dan Townsville. “TKP sudah kami amankan dan tak seorangpun diperbolehkan pergi ke sana sampai orang-orang forensik kami masuk dan melakukan pemeriksaan,” tegas Asnicar.
Salah seorang tetangga terdakwa, Bessoe Mareko, mengaku masih melihat Warria beserta seluruh anak dan keponakannya pada siang hari sebelum ditemukan tewas. Mareko mengatakan sekitar pukul 2 siang Warria terlihat tengah membersihkan rumah dan menempatkan barang-barang bekasnya di jalan bersama anak-anak dan keponakannya.
“Saya benar-benar terkejut karena pada pagi hari kami masih melihatnya duduk-duduk di beranda bersama dengan anakanaknya,” kata Mareko. Menurut dia, Warria adalah salah satu tetangga ramah yang setiap kali bertemu tetangga pasti akan bertanya atau sekadar menebar senyum. Karena itu, tidak terbersit dibenaknya bahwa perempuan berusia 37 tahun itu menjadi tersangka atas pembunuhan anak-anaknya sendiri.
Tidak hanya Mareko yang terkejut, salah satu kerabat Warria, Larry Woosup juga tidak percaya dengan tragedi yang terjadi. Woosup mengatakan keluarganya sangat terkejut ketika melihat pemberitaan kasus ini dari televisi. “Ketika saya menerima telepon tentang kabar ini, saya merasa putus asa dengan apa yang terjadi. Saya tidak habis pikir mengapa ini bisa terjadi di lingkungan dekat seperti di Murray Street ini,” ungkap Woosup.
Rini agustina
(bbg)