Pengendara Pilih Parkir Liar
A
A
A
JAKARTA - Pelarangan sepeda motor melintasi Jalan MH Thamrin (Bundaran HI) hingga Medan Merdeka Barat membuat para pengendara memutar otak agar bisa melewati kawasan tersebut untuk keperluan dan tujuan tertentu.
Selain melalui jalur alternatif, pengendara sepeda motor juga memilih memarkir kendaraannya di area parkir liar kemudian menumpang bus tingkat atau bus Transjakarta. Waktu dan biaya menjadi alasan yang dikemukakan sebagian pengendara. Akibat itu, parkir liar menjamur di sekitar gedung-gedung kawasan Jalan Medan Merdeka Barat hingga Bundaran HI.
Lahan parkir liar terpantau di sepanjang Jalan Kebon Kacang 11-30, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Ratusan kendaraan terparkir hingga nyaris memenuhi badan jalan. Kemacetan pun mendera jalur alternatif bagi pengendara yang melintas dari Bundaran HI menuju Jalan Wahid Hasyim - KH Hasyim Ashari - Pasar Blok G Tanah Abang.
“Ini tidak ada petugas yang menertibkan jalur alternatif yang dijadikan parkir liar. Petugas hanya terpusat di jalur pelarangan motor (MH Thamrin- Medan Merdeka Barat). Melihat kondisi ini, justru pemerintah daerah tidak memberi solusi di balik kebijakan yang dibuat,” ungkap Rudi, 30, warga Grogol, Jakarta Barat, itu kemarin.
Dia geram dengan keberadaan lokasi parkir liar yang banyak bermunculan pascapemberlakuan larangan kendaraan roda dua. Ratusan motor berjejer parkir mulai dari Jalan Kebon Kacang 30, belakang Plaza Indonesia sepanjang 2 kilometer menuju arah Kebon Kacang 11. Akibat itu, ruas jalan yang tadinya bisa dilewati dua motor kini hanya satu yang bisa melewati secara bergantian.
Hal senada juga diungkapkan Hadi, 50, pengendara mobil yang kesal melihat kemacetan akibat pelarangan motor di Jalan Bundaran HI-Medan Merdeka Barat. Jalan Kebon Kacang yang menjadi jalur alternatif menuju kawasan Harmoni bertambah semrawut. “Ini petugas pada ke mana, tertibkanlah parkir liar ini,” katanya.
Pemandangan berbeda justru terlihat di area parkir yang berada di 12 kantung parkir yang disediakan Pemprov DKI Jakarta. Pemilik motor enggan memarkirkan kendaraannya di tempat tersebut. Area parkir di dalam gedung terlihat sepi dan tidak ada peningkatan. Lonjakan sepeda motor hanya di lahan parkir IRTI Monas.
Dua belas titik lokasi parkir umum untuk sepeda motor yakni di Gedung Carrefour Duta Merlin, Menara BDN, Gedung Jaya, Skyline Building, Sarinah, Gedung BII, Gedung Wisma Kosgoro, Plaza Permata, Gedung Oil, Wisma Nusantara, Grand Indonesia, dan IRTI Monas. Larangansepeda motortidak berpengaruh terhadap lahan parkir di dalam gedung. Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta juga mengklaim tidak ada parkir liar.
Kabid Pengendalian dan Operasional Dishub DKI Syafrin Liputo mengatakan, 12 lahan parkir yang disediakan Dishub tidak mengalami lonjakan pengguna. Titik parkir on streetatau liar diklaim tidak bertambah sehingga penertiban parkir tidak diintensifkan. Pada hari ketiga pelarangan sepeda motor melewati Jalan MH Thamrin-Medan Merdeka Barat mulai mendapatkan perhatian masyarakat pengendara motor.
Kasubdit Pembinaan dan Penegakan Hukum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Hindarsono mengatakan, pada hari ketiga ini masyarakat sudah mengerti dan tahu. Meski demikian, masih ada beberapa pengendara yang menerobos. “Kalau saat ini sudah tidak ada yang melanggar, kami alihkan semua,” ujarnya.
Dia mengklaim sampai saat ini sosialisasi dinilai cukup berhasil. Kebanyakan pengendara motor memilih jalur alternatif dibandingkan memarkirkan kendaraannya di lokasi yang telah disediakan.
Ridwansyah/ Helmi syarif/ Ilham safutra
Selain melalui jalur alternatif, pengendara sepeda motor juga memilih memarkir kendaraannya di area parkir liar kemudian menumpang bus tingkat atau bus Transjakarta. Waktu dan biaya menjadi alasan yang dikemukakan sebagian pengendara. Akibat itu, parkir liar menjamur di sekitar gedung-gedung kawasan Jalan Medan Merdeka Barat hingga Bundaran HI.
Lahan parkir liar terpantau di sepanjang Jalan Kebon Kacang 11-30, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Ratusan kendaraan terparkir hingga nyaris memenuhi badan jalan. Kemacetan pun mendera jalur alternatif bagi pengendara yang melintas dari Bundaran HI menuju Jalan Wahid Hasyim - KH Hasyim Ashari - Pasar Blok G Tanah Abang.
“Ini tidak ada petugas yang menertibkan jalur alternatif yang dijadikan parkir liar. Petugas hanya terpusat di jalur pelarangan motor (MH Thamrin- Medan Merdeka Barat). Melihat kondisi ini, justru pemerintah daerah tidak memberi solusi di balik kebijakan yang dibuat,” ungkap Rudi, 30, warga Grogol, Jakarta Barat, itu kemarin.
Dia geram dengan keberadaan lokasi parkir liar yang banyak bermunculan pascapemberlakuan larangan kendaraan roda dua. Ratusan motor berjejer parkir mulai dari Jalan Kebon Kacang 30, belakang Plaza Indonesia sepanjang 2 kilometer menuju arah Kebon Kacang 11. Akibat itu, ruas jalan yang tadinya bisa dilewati dua motor kini hanya satu yang bisa melewati secara bergantian.
Hal senada juga diungkapkan Hadi, 50, pengendara mobil yang kesal melihat kemacetan akibat pelarangan motor di Jalan Bundaran HI-Medan Merdeka Barat. Jalan Kebon Kacang yang menjadi jalur alternatif menuju kawasan Harmoni bertambah semrawut. “Ini petugas pada ke mana, tertibkanlah parkir liar ini,” katanya.
Pemandangan berbeda justru terlihat di area parkir yang berada di 12 kantung parkir yang disediakan Pemprov DKI Jakarta. Pemilik motor enggan memarkirkan kendaraannya di tempat tersebut. Area parkir di dalam gedung terlihat sepi dan tidak ada peningkatan. Lonjakan sepeda motor hanya di lahan parkir IRTI Monas.
Dua belas titik lokasi parkir umum untuk sepeda motor yakni di Gedung Carrefour Duta Merlin, Menara BDN, Gedung Jaya, Skyline Building, Sarinah, Gedung BII, Gedung Wisma Kosgoro, Plaza Permata, Gedung Oil, Wisma Nusantara, Grand Indonesia, dan IRTI Monas. Larangansepeda motortidak berpengaruh terhadap lahan parkir di dalam gedung. Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta juga mengklaim tidak ada parkir liar.
Kabid Pengendalian dan Operasional Dishub DKI Syafrin Liputo mengatakan, 12 lahan parkir yang disediakan Dishub tidak mengalami lonjakan pengguna. Titik parkir on streetatau liar diklaim tidak bertambah sehingga penertiban parkir tidak diintensifkan. Pada hari ketiga pelarangan sepeda motor melewati Jalan MH Thamrin-Medan Merdeka Barat mulai mendapatkan perhatian masyarakat pengendara motor.
Kasubdit Pembinaan dan Penegakan Hukum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Hindarsono mengatakan, pada hari ketiga ini masyarakat sudah mengerti dan tahu. Meski demikian, masih ada beberapa pengendara yang menerobos. “Kalau saat ini sudah tidak ada yang melanggar, kami alihkan semua,” ujarnya.
Dia mengklaim sampai saat ini sosialisasi dinilai cukup berhasil. Kebanyakan pengendara motor memilih jalur alternatif dibandingkan memarkirkan kendaraannya di lokasi yang telah disediakan.
Ridwansyah/ Helmi syarif/ Ilham safutra
(ars)